Articles
Sambungan Kayu pada Selubung Fasad Rumah Vernakular sebagai Kajian Pembelajaran Dasar Struktur dalam Arsitektur
Ramawangsa, Panji Anom;
Prihatiningrum, Atik
Arsir Vol 4, No 1 (2020): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/arsir.v4i1.2380
Arsitektur vernakular adalah perwujudan yang terbentuk dari nilai budaya, klimatologi dan tertuang dalam wujud fisik arsitektural. Kawasan Desa Gunung Alam merupakan salah satu area yang memiliki rumah hunian vernakular yang masih bertahan eksistensinya hingga sekarang. Selubung fasad merupakan menelaah bagian terluar bangunan yang dikaji melalui sambungan konstruksi struktur, dalam kasus ini adalah sambungan bahan material alami pada bangunan. Pembelajaran matakuliah Dasar Struktur Dalam Arsitektur memiliki capaian dalam penggunaan jenis struktur sederhana pada bangunan. Tujuan penelitian ini adalah menjadikan bangunan vernakular sebagai studi preseden yang baik dalam memberikan kontribusi kepada pembelajaran matakuliah Dasar Struktur Dalam Arsitektur dalam hal menelaah rangkaian selubung fasad rumah vernakular untuk dijadikan bahan pembelajaran struktur sederhana di era pembangunan yang modern sekarang ini. Metode penelitian menggunakan observasi langsung di lapangan dengan mengumpulkan data terukur dan data dokumentasi untuk di tuang dalam model 3d. Hasil yang di dapat adalah, terdapat beberapa sambungan konstruksi yang dibuat secara buatan pada dinding fasad yang menjadi pengetahuan baru dalam keberlanjutan pembelajaran di dunia arsitektur ke depannya.
Penerapan Konsep Arsitektur Modern pada Analisis Tapak Bengkulu Creative Hub
Hidayah, Indi Nurul;
Saputri, Dwi Oktavallyan;
Ramawangsa, Panji Anom
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/jimap.v7i3.25087
Berkembangnya ekonomi kreatif di Indonesia yang mengandalkan keahlian, penciptaan barang dan jasa serta kreativitas membuat pelaku usaha ekonomi kreatif juga meningkat. Pemerintah Bengkulu berupaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dengan mendukung dan mendorong pengembangan ekonomi kreatif pada 16 jenis subsektor ekonomi kreatif yang berkembang di Bengkulu. Namun pemerintah belum menyediakan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan diri. Untuk mengembangkan kreativitas pada masyarakat perlu adanya sebuah sarana kreativitas sebagai wadah untuk mengembangkan serta menuangkan ide kreatif yang dapat menghasilkan keuntungan dan mengurangi pengangguran yang semakin banyak jumlahnya. Oleh karena itu, penerapan arsitektur modern pada tapak Bengkulu Creative Hub diharapkan dapat menjadi solusi desain yang lebih fungsional dan efisien dengan menyesuaikan kondisi tapak dan fungsi bangunan sebagai pusat kreativitas yang mewadahi ekonomi kreatif dalam bentuk infrastruktur fisik dan mendukung pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan ide serta mengurangi angka pengangguran di Kota Bengkulu. Dengan menggunakan metode pengumpulan data primer berupa observasi dan dokumentasi, serta data sekunder berupa studi literatur dan studi preseden akan menyampaikan konsep yang dapat menjadi solusi desain dan dapat diterapkan pada tapak Bengkulu Creative Hub. Penerapan arsitektur modern pada tapak Bengkulu Creative Hub memiliki beberapa prinsip-prinsip seperti menekankan fungsional dan efisiensi pada bangunan, menerapkan bentuk-bentuk geometri, penggunaan sistem grid pada kolom, penggunaan beton sebagai struktur utama, meminimalkan ornamen, penggunaan material terkini, penggunaan warna polos dan tidak ramai, dan menerapkan open space pada bangunan.
PEMANFAATAN TANGRAM PUZZLE SEBAGAI MEDIA MENGENALKAN KOMPOSISI GEOMETRI DALAM ARSITEKTUR PADA ANAK USIA DINI
Prihatiningrum, Atik;
Ramawangsa, Panji Anom;
Saputri, Dwi Oktavallyan
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 7, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jces.v7i2.22644
Abstrak: Tangram merupakan permainan yang dapat mendukung perkembangan kemampuan visual spasial anak melalui pengolahan bentuk geometri dasar yang. Geometri dasar merupakan salah satu pokok kaian dalam pembelajaran matematika yang menerangkan sifat garis, sudut, bidang, dan ruang. Tujuan dari pengenalan komposisi geometri dasar adalah menumbuhkembangkan kemampuan kognitif anak. Pengenalan komposisi geometri dasar menggunakan media tangram puzzle bertujuan agar diharapkan berkontribusi meningkatkan kemampuan spasial anak, pemahaman konsep geometri sehingga pengenalan dasar tentang arsitektur dapat menjadikan arsitektur sebagai proses pembelajaran aktif melalui sebuah permainan konstruktif yang menyenangkan dan bermanfaat kepada guru-guru sekolah, serta memberikan gambaran kehidupan arsitek dan/atau mahasiswa arsitektur yang menyenangkan sehingga anak-anak dapat termotivasi untuk menggapai pendidikan dan kehidupan yang lebih baik di masa depannya.Abstract: Tangram is a game that can support the development of children's visual-spatial abilities through processing basic geometric shapes. Basic geometry is one of the main topics in mathematics, and it explains the properties of lines, angles, planes, and space. The aim of introducing basic geometric compositions is to develop children's cognitive abilities. The aim of introducing basic geometric composition using tangram puzzle media is to hopefully contribute to improving children's spatial abilities and understanding of geometric concepts so that a basic introduction to architecture can make architecture an active learning process through a constructive game that is fun and useful for school teachers, as well as providing an overview of life. Architects and/or architecture students who are fun so that children can be motivated to achieve a better education and life in the future.
PENDAMPINGAN PERANCANGAN INSTALASI BAMBU SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUATAN RAMAH LINGKUNGAN DI KELURAHAN KEMUMU
Ramawangsa, Panji Anom;
Prihatiningrum, Atik
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jces.v6i2.12018
Abstrak: Bambu sebagai material alami dapat dimanfaatkan sebagai bahan karya seni yang berpotensi menjadi atraksi wisata buatan ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan perancangan instalasi bambu kepada mitra kegiatan sehingga meningkatkan nilai tambah bambu menjadi sebuah produk atraksi wisata buatan yang ramah lingkungan serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Karang Taruna Arga Tirta dalam merancang atraksi wisata buatan. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari pengenalan seni instalasi, pendampingan merancang, dan evaluasi proses kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menghasilkan empat karya seni instalasi bambu dengan konsep bentuk organik tumbuhan Kemumu dan Raflesia menggunakan pendekatan filosofi bentuk bersumber dari nilai luhur kehidupan dan kebudayaan Jawa.Abstract: Bamboo as a natural material can be used as a work of art that has the potential to become an environmentally friendly artificial tourist attraction. This community service activity aims to provide assistance in the design of bamboo installations to activity partners so as to increase the added value of bamboo into an artificial tourist attraction product that is environmentally friendly and increase the knowledge and skills of Karang Taruna Arga Tirta in designing artificial tourist attractions. The method of implementing the activity consists of an introduction to installation art, design assistance, and evaluation of the activity process. The results of this community service activity resulted in four works of bamboo installation art with the concept of the organic form of the Kemumu and Rafflesia plants using a philosophical approach to form originating from the noble values of Javanese life and culture.
EKSPLORASI SIRIP MATAHARI SEBAGAI KONSEP MEREDUKSI SILAU MATAHARI DI GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS BENGKULU
Ramawangsa, Panji Anom;
Prihatiningrum, Atik
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 7 No 1 (2020): June
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/nature.v7i1a4
Abstrak_Rasa nyaman merupakan salah satu bagian hal penting dalam kelangsungan hidup manusia dan salah satunya adalah kenyamaan visual dari pencahayaan alami. Gedung Kuliah Bersama V (lima) memiliki masalah kelebihan paparan matahari pada sisi samping fasad bangunan akibat pada posisi tersebut berada di sisi Barat dan Timur serta minimnya elemen pembayangan pada bangunan maka dibutuhkan solusi berupa desain sirip matahari sebagai pereduksi silau matahari yang berlebih terhadap bangunan. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi dengan membuat ragam bentuk sirip matahari dan menggunakan metode transformasi lipat dalam mengubah bentuk dasar sirip matahari menjadi bentuk baru dengan kriteria yang akan dicapai adalah jumlah tungkai penggerak bidang kurang dari 5 tungkai dengan bidang yang dapat berintegrasi dengan bentuk fasad. Hasil yang didapat adalah ragam bentuk sirip matahari yang didapat dari ekplorasi bentuk dasar sirip matahari dan pemilihan bentuk horizontal 1 yang sesuai dengan bentuk fasad gedung kuliah bersama V.Kata kunci: Eksplorasi; Silau; Sirip Matahari. Abstract_ Feeling comfortable is an important part of human survival and one of them is the visual comfort of natural lighting. Gedung Kuliah Bersama V (five) has the problem of excessive sun exposure on the side of the building facade due to the position being on the west and east sides and the lack of a shadowing element in the building so that a solution is needed in the form of a sun-shading design to reduce excessive sun glare on the building. The method used is an exploration method by making various forms of the sun shading and using the method of transformation of wrinkles, folding in changing the basic shape of the sun shading into a new form with the criteria to be achieved is the number of moving limbs of less than 5 limbs with fields that can be integrated with the shape facade. The results obtained are various forms of kinetic sun shading obtained from the exploration of the basic shape of the sun shading and the selection of the horizontal plane 1 shape by the shape of the facade Gedung Kuliah Bersama V.Keywords: Exploration; Glare; Sun-Shading.
PERANCANGAN COTTAGE RESORT DI KAWASAN PANTAI PANJANG BENGKULU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR
Salsabila, Adinda Syadza Salsabila;
Ramawangsa, Panji Anom;
Saputri, Dwi Oktavallyan
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 16 No 2 (2022): JURNAL RUANG
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/ruang.v16i2 September.30
Peranan pariwisata di kota Bengkulu sangat berpengaruh dalam kegiatan ekonomi, sebagai sumber perolehan devisa, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat serta melestarikan adat dan budaya suatu daerah. Kondisi akomodasi disekitar kawasan Pantai Panjang Bengkulu sebagian besar masih belum dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu, untuk mengembangkan sektor pariwisata pada kawasan Pantai Panjang Bengkulu dibutuhkan peningkatan kualitas akomodasi yang dapat menjadi wadah bagi wisatawan domestik maupun asing yang berkunjung. Perancangan Cottage Resort di kawasan Pantai Panjang Bengkulu dengan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular adalah merancang sebuah sarana akomodasi berupa penginapan dengan bentuk bangunan terpisah yang menyajikan keindahan alam pantai panjang dan di lengkapi fasilitas rekreasi dengan mengaplikasikan konsep pendekatan Arsitektur Neo Vernakular. Pendekatan ini dipilih sebagai pendekatan utama konsep perancangan cottage resort sebagai upaya untuk mempertahankan arsitektur lokal melayu-bengkulu yang mulai terkikis oleh bangunan-bangunan modern yang nantinya akan diperkenalkan kepada wisatawan sedikit banyaknya mengenai gambaran kearifan lokal dari rumah vernakular melayu-bengkulu dalam wujud yang lebih modern. Metode perancangan yang digunakan yaitu penelusuran isu, pengumpulan data primer dan sekunder, melakukan berbagai analisa secara sistematis, sehingga menghasilkan luaran berupa gambar desain yang sesuai dengan konsep pendekatan Arsitektur Neo Vernakular
PERANCANGAN BENGKULU CULTURAL CENTRE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR
Wulandari, Anggita;
Ramawangsa, Panji Anom;
Saputri, Dwi Oktavallyan
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 16 No 2 (2022): JURNAL RUANG
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22487/ruang.v16i2 September.34
Bengkulu Cultural Centre adalah sebuah pusat kebudayaan Bengkulu yang menghimpun kebudayaan Bengkulu, serta dapat menjadi objek wisata budaya yang memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang budaya Bengkulu, juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyalurkan minat dan kecintaannya terhadap budaya Bengkulu. Perancangan Bengkulu Cultural Centre ini menggunakan pendekatan arsitektur neo vernakular yaitu suatu konsep perancangan yang memiliki prinsip mempertimbangkan kaidah-kaidah normatif, kosmologis, peran budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan dalam proses perancangannya. Selain menerapkan elemen fisik dalam bentuk modern, konsep arsitektur neo vernakular juga menerapkan elemen non fisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain. Penerapan arsitektur neo vernakular ini diharapkan dapat mencerminkan kebudayaan Bengkulu melalui desain pada perancangan Bengkulu Cultural Centre ini.Perancangan Bengkulu Cultural Centre dengan pendekatan arsitektur neo vernakular ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menghimpun kebudayaan Bengkulu mulai dari kepercayaan, kesenian, dan juga adat istiadat agar tetap terjaga kelestariannya
PENGGUNAAN DIGITAL VIRTUAL DESIGN DALAM MENGENALKAN KEARIFAN LOKAL KONSTRUKSI HUNIAN VERNAKULAR SUKU REJANG
Ramawangsa, Panji Anom;
Prihatiningrum, Atik
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jces.v5i2.6382
Abstrak: Provinsi Bengkulu sebagai daerah bencana gempa memiliki potensi kearifan lokal yang dapat mengurangi bencana gempa. Pendidikan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini menggambarkan tantangan dunia pendidikan terhadap pembelajaran online, termasuk dalam upaya mengenalkan budaya lokal diperlukan motivasi untuk tertarik dan tertarik untuk memahami. Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan kearifan lokal pembangunan rumah tinggal vernakular Suku Rejang yang memiliki konsep mitigasi bencana menggunakan digital virtual design, kearifan lokal berkonsep mitigasi bencana mudah dikenalkan dan diterapkan oleh siswa dengan menggunakan tampilan informasi bangunan animasi . Hasil yang diperoleh, penggunaan desain virtual digital meningkatkan pemahaman siswa. Harapan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran warga sekolah tentang konstruksi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari masyarakat dan menjadikan budaya pengetahuan dan budaya keselamatan konstruksi pada pekerjaan sebelumnya diimplementasikan dalam lingkup perumahan masa depan.Abstract: Bengkulu Province as an earthquake disaster area has the potential for local wisdom can reduce earthquake disasters. Education in the era of the Industrial Revolution 4.0 currently portrays the challenges of the world of education to online learning, including in efforts to introduce local culture, it requires motivation to be interested and interested in understanding. The purpose of this activity is introducing the local wisdom of the Rejang Tribe's vernacular residential construction which has the concept of disaster mitigation using digital virtual design, local wisdom has the concept of disaster mitigation is easily introduced and applied by students using building information displays of animated. The results obtained, using digital virtual designs improve student understanding. The hope of this activity is increasing awareness of the school community on construction based on science and technology comes from the community and makes the cultural knowledge and culture of construction safety in previous occupations implemented in the scope of future housing.
BIOMIMETIK: PENERAPAN METODE ANALOGI NACHTIGALL PADA LIPATAN BIDANG SUN SHADING
Ramawangsa, Panji Anom;
Prihatiningrum, Atik
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstract: Sun glare has a negative effect on the visual comfort of residents in buildings. Sun shading is a building device that functions to reduce and control the sunlight that enters the building space. Biomimetics is a science that combines technology and natural characteristics into new forms of products in solving problems faced by humans. The Nachtigall analogy method is a biomimetic transfer method that balances the function or behavior of several different objects by emphasizing natural shapes into the design. The conclusion that can be obtained is the process of analogy transfer method in the folds of Putri Malu plant leaf limbs applied to the form of sun shading can be used with the help of kinetic technology.Keyword: Analogy, Glare, Sun ShadingAbstrak: Silau matahari memberikan efek negatif bagi kenyamanan visual penghuni di dalam bangunan. Sun shading merupakan perangkat bangunan yang berfungsi untuk mereduksi dan mengontrol cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan bangunan. Biomimetik merupakan ilmu yang menggabungkan teknologi dan karakteristik alam menjadi bentuk produk yang baru dalam memecahkan masalah yang di hadapi manusia. Metode analogi Nachtigall merupakan salah satu metode transfer biomimetic yang menyetarakan fungsi atau perilaku dari beberapa benda yang berbeda dengan menitik beratkan bentuk alam ke dalam desain. Kesimpulan yang di dapat adalah proses metode transfer analogi pada lipatan tungkai daun tumbuhan Putri Malu yang di aplikasikan ke bentuk sun shading dapat digunakan dengan bantuan teknologi kinetik.Kata Kunci: Analogi, Silau, Sun Shading
SOCIAL DISTANCING : POTENSI SPLIT LEVEL PADA RUANG ANJUANG DAN GELIGEI SEBAGAI RUANG SEHAT
Ramawangsa, Panji Anom;
Prihatiningrum, Atik;
Razali, Makmun Reza
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstract: The space requirement in a residential house is one of the indicators in the comfort of living in a residential house, but currently there are still spaces in simple houses that have a small size due to the small size of the land. The house of the Rejang tribe and the house of the Minangkabau tribe in Sumatra have great potential in the development of modern housing. Split level is the concept of adding space above the floor of the building in a limited space that can be used in such a way. This study identifies the elements of space in the space of the geligei and anjuang to be part of the needs of a house that has limited space. qualitative descriptive method by conducting a survey of the phenomena that occur in the field by analyzing the factors presented and the data analysis method is done by filtering field data based on function and form, then synthesized with guidelines in building a healthy house. The results obtained by the Geligei and Anjuang rooms meet the requirements in terms of the minimum criteria that must be owned by a healthy space, both the dimensions of the space and the layout of the space and the two rooms have the same function as a territory area.Abstrak: Kebutuhan ruang pada rumah hunian menjadi salah satu indikator dalam kenyamanan tinggal di rumah tinggal, namun saat ini masih dijumpai ruang pada rumah tinggal sederhana yang memiliki ukuran yang kecil akibat ukuran lahan yang kecil. Rumah suku rejang dan rumah gadang suku Minangkabau yang ada di Sumatera memiliki potensi yang besar dalam pengembangan hunian modern. Split level merupakan konsep penambahan ruang diatas lantai bangunan pada luas ruang yang terbatas yang yang dapat difungsikan sedemikian rupa serta sebagai ruang social distancing. Penelitian ini mengidentifikasi elemen ruang dalam pada ruang geligei dan anjuang menjadi bagian kebutuhan pada rumah tinggal yang memiliki keterbatasan ruang . metode deskriptif kualitatif dengan melakukan survey terhadap fenomena yang terjadi di lapangan dengan cara menganalisa faktor-faktor yang di saji dan metode analisa data dilakukan dengan menyaring data dilapangan berdasarkan fungsi dan bentuk, kemudian disintesa dengan panduan dalam membangun rumah sehat. Hasil yang didapat ruang geligei dan anjuang memenuhi syarat ditinjau dari kriteria minimal yang harus dimiliki ruang sehat, baik dimensi ruang maupun tata letak ruang serta kedua ruang memiliki kesamaan fungsi sebagai area teritori.