Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROTOTYPE PERANCANGAN ALAT PENEBAR BENIH PADI Habiba, Muh. Syahrir; Darmulia, Darmulia; Mubarak, Muh. Husni; Rizal, Rizal
JURNAL ILTEK Vol 15, No 01 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.449 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i01.504

Abstract

Alat penebar benih padi berperan penting bagi para petani dan alat ini sangat berguna untuk meringankan beban para petani dalam bidang pertanian, kegiatan penanaman merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting dan juga menentukan hasil pertanian. Tujuan perancangan alat penebar benih padi dengan penggerak motor bensin. Jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Dengan menggunakan besi siku 30 mm x 30 mm, dan mesin pembabat rumput. Perhitungan ini menggunakan struktur rangka dengan bantuan aplikasi SAP2000. Hasil penelitian ini diketahui pada pembebanan rangka atas dengan nilai Av = 5,5 kg, Bv = 5,5 kg, dan nilai momen = 412,5 kg. Hasil perhitungan pada rasio gear diperoleh data kecepatan mesin 6500 rpm, diameter gear mesin (d1) sebesar 6,8 cm, diameter gear poros penghubung mesin (d2) sebesar 16,5 cm, diameter gear penghubung poros ke pipa (d3) 6,8 cm, diameter gear pada poros pipa (d4) 17,5 cm. Perancangan alat penebar benih padi mengetahui nilai tekanan pada rangka (Poros penghubung 457,5 kg, tabung benih padi 616 kg, dudukan mesin 412,5kg), rasio perbandingan gear (kecepatan sudut sprocket satu = 6500 rpm, sprocket dua = 2678,78 rpm, sprocket tiga = 6485,29 rpm, sprocket empat = 2514,28 rpm) (kecepatan linear sprocket satu 3,83 m/s, sprocket dua = 3,683 m/s, sprocket tiga = 3,673 m/s, sprocket empat = 3,665 m/s dan tekanan maksimal pada rangka penebar benih padi yang hasil tekanan maka diketahui beban maksimal yang bisa diangkut pada alat ini adalah + 50kg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prototype perancangan alat penebar benih padi dapat mengetahui nilai tekanan pada strtuktur rangka dan rasio perbandingan gear.
Studi Eksperimental Pola Aliran dan Beda Tekanan dalam Aliran Dua Fase Gas-Cair dengan Kemiringan Pipa Lurus Mahmuddin, Mahmuddin; Syamsuddin, Zulkifli; Habiba, Muh. Syahrir; Efendi, Rustam
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 10, No 2 (2024): Oktober
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v10i2.8184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi debit dan sudut kemiringan pipa terhadap beda tekanan dan pola aliran dalam sistem aliran dua fase, khususnya pada aliran gas dan cair. Debit air divariasikan dalam kisaran 0,00020 m3/s hingga 0,00030 m3/s, sedangkan debit udara divariasikan dalam rentang 0,0007 m3/s hingga 0,00040 m3/s. Variasi ini dilakukan pada tiga sudut kemiringan pipa terhadap horizontal, yaitu 30°, 45°, dan 60°. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa beda tekanan pada aliran udara meningkat sejalan dengan peningkatan laju aliran udara. Pada debit cairan yang dijaga konstan, peningkatan beda tekanan juga terjadi sejalan dengan pertambahan laju udara. Sebaliknya, pada variasi debit gas yang dijaga konstan, beda tekanan meningkat seiring dengan pertambahan laju aliran cairan. Variasi sudut kemiringan pipa juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan beda tekanan dalam sistem. Dalam hal pola aliran, pada sudut kemiringan 30°, ditemukan pola aliran yang meliputi gelembung dengan ukuran kecil dan besar, serta pola aliran berupa sumbat. Pada sudut kemiringan 45°, pola aliran melibatkan gelembung ukuran besar, sumbat, gelembung, dan sumbat dengan ukuran besar. Pada sudut kemiringan 60°, pola aliran mencakup aliran acak, gelembung ukuran sedang, sumbat, dan kembali ke pola aliran yang acak.
Analisis Pola Aliran dan Perubahan Beda Tekanan pada Aliran Dua Fase Searah dalam Pipa Horisontal Mahmuddin, Mahmuddin; Iswansyah, Iswansyah; Habiba, Muh. Syahrir
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 9, No 2 (2023): Oktober
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v9i2.8182

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi karakteristik aliran dua fase campuran minyak solar dan air pada pipa horizontal. Pengaruh debit aliran air terhadap beda tekanan dan pola aliran aliran dua fase dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beda tekanan aliran dua fase antara minyak solar dan air mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan debit aliran air, sementara debit minyak solar dijaga konstan dan sebaliknya. Transisi dari pola aliran stratified smooth menjadi stratified wavy diidentifikasi sebagai titik di mana beda tekanan secara drastis meningkat. Perubahan ini terjadi pada debit aliran air sebesar 0,00090 m³/s dan debit aliran minyak solar berkisar antara 0,00025-0,00054 m³/s, dengan kenaikan beda tekanan mencapai 309 Pa hingga 1044 Pa. Namun, saat debit aliran air adalah 0,00017 m³/s, beda tekanan relatif rendah dengan kisaran 57 Pa hingga 503 Pa. Pola aliran yang diamati meliputi stratified smooth dengan permukaan halus dan stratified wavy yang menggambarkan gelombang-gelombang kecil dengan permukaan kasar, terutama di daerah antar-fase. Temuan ini memberikan wawasan penting terkait karakteristik aliran dua fase campuran minyak solar dan air, serta implikasinya dalam pemahaman aliran fluida multiphase dalam sistem perpipaan.
Karakterisasi Aliran Dua Fase Gas-Cair dalam Saluran Horisontal dengan Berbagai Kekentalan Cairan Mahmuddin, Mahmuddin; Rahman, Muhammad Syuaib; Habiba, Muh. Syahrir
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v10i1.8186

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi pengaruh viskositas cairan terhadap fenomena beda tekanan dalam aliran dua fase melalui sebuah pipa horizontal. Meskipun viskositas cairan diyakini tidak secara langsung mempengaruhi beda tekanan, namun temuan menunjukkan bahwa viskositas dipengaruhi oleh massa jenis cairan. Cairan dengan viskositas berbeda, yaitu 22,051x10-6 m²/s dengan massa jenis 1300 kg/m³, 1,191x10-6 m²/s dengan massa jenis 1200 kg/m³, dan 1,191x10-6 m²/s dengan massa jenis 1031 kg/m³, menghasilkan variasi dalam beda tekanan. Fenomena ini dapat dijelaskan melalui persamaan dp= ρ.g.h, di mana massa jenis cairan (ρ) mempengaruhi besarnya tekanan pada titik yang sama.Pola aliran yang teramati meliputi variasi gelembung, baik dalam ukuran kecil maupun besar, serta pola aliran acak dan sumbat. Ketika cairan diganti dengan viskositas 3,488x10-6, karakteristik kurva beda tekanan terhadap peningkatan debit gas tetap sejalan, namun besarnya beda tekanan cenderung lebih rendah. Terlihat bahwa pada debit gas rendah, cairan dapat mencapai dinding bagian atas pipa, sementara pada debit gas yang lebih tinggi, pola aliran slug mendominasi dengan kecepatan tinggi yang mengakibatkan peningkatan beda tekanan.
Studi Eksperimental tentang Perubahan Beda Tekanan dalam Aliran Dua Fase Cair-Cair dengan Variasi Sudut Ekspansi pada Saluran Pembesaran Mendadak Mahmuddin, Mahmuddin; Hasan, Hasan; Habiba, Muh. Syahrir
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v10i1.8185

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh debit air terhadap perubahan beda tekanan yang terjadi pada aliran fluida kerja (solar) melalui saluran pembesaran dengan sudut ekspansi 60°, ekspansi 120°, dan pembesaran tiba-tiba. Langkah-langkah eksperimental dilakukan dengan memasang pipa ekspansi pada posisi yang ditentukan dan mengalirkan fluida kerja dengan variasi debit aliran yang berbeda. Debit aliran air bervariasi dari 0 hingga 5,0 LPM, sedangkan fluida solar memiliki rentang debit aliran 0,00025 m3/s hingga 0,00054 m3/s. Beda tekanan diukur menggunakan manometer, dan data hasil pengukuran dianalisis dan dipresentasikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi debit air yang diinjeksikan ke dalam aliran solar menghasilkan peningkatan beda tekanan yang signifikan pada saluran pembesaran dengan sudut ekspansi 60°, ekspansi 120°, dan pembesaran tiba-tiba. Beda tekanan tertinggi terjadi pada saluran dengan sudut ekspansi 60°, yaitu antara 121,911 Pa hingga 2445,600 Pa. Hasil ini signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan beda tekanan pada saluran ekspansi 120° (62,128 Pa hingga 2096,262 Pa) dan pembesaran tiba-tiba (27,889 Pa hingga 1486,393 Pa).