Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Wakaf sebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Agustianto, Mochammad Andre
el-Qist : Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 9 No. 2 (2019): eL-Qist
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Signifikansi wakaf selama ini masih kurang begitu familiar dimata masyarakat Indonesia. Sebagaian besar mind set mereka masih menganggap dan memahami bahwa persoalan wakaf masih sebatas tentang aset tak bergerak seperti tanah, itupun dengan model pendayagunaan yang masih terbilang jauh dari kata maksimal, seperti peruntukkannya sebagai masjid, sekolah, pesantren, tempat pemakaman dan lain sebagainya, sehingga secara kemanfaatan masih terasa nuansa relijiusitasnya dibandingkan dengan kemanfaatan ekonomi yang seharusnya. Padahal secara fiqih ulama meluaskan makna objek yang bisa dijadikan wakaf tidak hanya pada tanah atau aset tak bergerak seperti yang banyak dipahami. Bahkan dengan gagasan itu dimunculkan ide untuk menjadikan uang sebagai objek wakaf karena melihat nilai kemanfaatannya yang sangat fleksibel. Begitu pula dengan dalam hal tanah atau aset tak bergerak, pakar ekonomi banyak menyebutkan jika pendayagunaan aset wakaf bisa dikelola secara produktif, semisal dibuat toko, perhotelan dan lai-lain. Untuk itu penelitian ini mencoba untuk mengulas lebih jauh tentang paradigma zakat dari berbagai prespektif pendapat ulama dan menggali lebih dalam lagi potensi produktifitasnya. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka yang disampaikan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wakaf merupakan filantropi yang memiliki potensi ekonomi luar biasa yang mampu untuk mensejahterakan masyarakat secara luas, baik yang berupa wakaf uang maupun waqaf aset tak bergerak.
Asuransi dalam Pandangan Ekonomi Islam agustianto, mochammad andre
AL IQTISHOD: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol 9 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi itu mempunyai tujuan untuk mengganti kerugian pada tertanggung sesuai dengan perjanjian diantara keduanya diawal perjanjian. Sedangkan manfaat dari adanya asuransi ialah memberikan rasa terjamin atau rasa aman dalam menjalankan usaha, dapat mengurangi timbulnya kerugian-kerugian, dapat menjadi alat untuk modal pendapatan untuk harapan masa depan dll. Dalam pandangan islam asuransi diperbolehkan karena tidak ada nash yang melarangnya dan sudah memenuhi akad atau perjanjian diantara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian itu dan tidak ada unsur paksaan dan di dalamnya terdapat unsur yang saling menguntungkan keduanya.
Asuransi dalam Pandangan Ekonomi Islam agustianto, mochammad andre
Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol 9 No 1 (2021): Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/aliqtishod.v9i1.229

Abstract

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi itu mempunyai tujuan untuk mengganti kerugian pada tertanggung sesuai dengan perjanjian diantara keduanya diawal perjanjian. Sedangkan manfaat dari adanya asuransi ialah memberikan rasa terjamin atau rasa aman dalam menjalankan usaha, dapat mengurangi timbulnya kerugian-kerugian, dapat menjadi alat untuk modal pendapatan untuk harapan masa depan dll. Dalam pandangan islam asuransi diperbolehkan karena tidak ada nash yang melarangnya dan sudah memenuhi akad atau perjanjian diantara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian itu dan tidak ada unsur paksaan dan di dalamnya terdapat unsur yang saling menguntungkan keduanya.
Dampak Keberadaan Wanawisata Romokalisari Adventure Land Surabaya Terhadap Ekonomi Masyarakat dalam Kerangka Maslahah Mursalah Agustianto, Mochammad Andre; Karimah
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 5 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i5.24591

Abstract

Penelitian ini menganalisis dampak ekonomi Romokalisari Adventure Land, destinasi wisata baru di Surabaya, terhadap masyarakat sekitar melalui pendekatan maslahah mursalah. Metode penelitian kualitatif deskriptif dengan studi kasus diterapkan, melibatkan observasi, wawancara serta dokumentasi. Data dianalisis dalam kerangka maslahah mursalah: Hifz Mal (penjagaan harta) dan Hifz Bi’ah (penjagaan lingkungan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Romokalisari Adventure Land menciptakan lebih dari 50 peluang kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha kuliner dan layanan wisata, serta memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi kelompok berpenghasilan rendah. Revitalisasi area ini juga berhasil mendorong pemberdayaan masyarakat setempat dan mengubah lahan tidak produktif menjadi pusat ekonomi baru. Dalam perspektif maslahah mursalah, pengelolaan wisata ini mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan harmoni sosial. Namun, tantangan lingkungan, seperti potensi kerusakan ekosistem mangrove, perlu diatasi melalui edukasi dan kebijakan pelestarian. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman dampak kebijakan pariwisata terhadap ekonomi lokal sekaligus relevansinya dengan prinsip maqasid al-shariah. Dengan pendekatan keberlanjutan yang tepat, Romokalisari Adventure Land dapat menjadi model ekowisata yang holistik. This study analyzes the economic impact of Romokalisari Adventure Land, a new tourist destination in Surabaya, on the surrounding community through the maslahah mursalah approach. A descriptive qualitative research method with a case study was applied, involving observation, interviews, and documentation. Data were analyzed within the maslahah mursalah framework: Hifz Mal (protection of property) and Hifz Bi’ah (protection of the environment). The results showed that the existence of Romokalisari Adventure Land created more than 50 new job opportunities, increased community income through culinary businesses and tourism services, and provided significant economic benefits for low-income groups. The revitalization of this area also succeeded in encouraging local community empowerment and transforming unproductive land into a new economic center. From the perspective of maslahah mursalah, this tourism management supports sustainable economic growth and social harmony. However, environmental challenges, such as the potential damage to the mangrove ecosystem, need to be addressed through education and conservation policies. This study contributes to the understanding of the impact of tourism policies on the local economy as well as its relevance to the maqasid al-shariah principle. With the right sustainability approach, Romokalisari Adventure Land can become a holistic ecotourism model.
The Role of the Digital Economy in Increasing the Competitiveness of MSMEs in Indonesia Wati, Aprilia Candra Purnama; Agustianto, Mochammad Andre
EkBis: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 9 No. 1 (2025): EkBis: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/EkBis.2025.9.1.2392

Abstract

The digital economy is the main force driving economic transformation throughout the world, especially in Indonesia. The rapid progress of information and communication technology has caused various sectors to adopt digital platforms to increase operational efficiency and expand market access. This essay focuses on how Indonesian MSMEs, which are the backbone of the country's economy, can take advantage of the digital economy to increase their competitiveness. To be able to develop amidst increasing market competition, MSMEs must strategically integrate digital technology such as social media, fintech and e-commerce. This research uses qualitative methods, literature research and secondary data to highlight the benefits of the digital economy for MSMEs. Key benefits include improved operational efficiency and increased customer reach in both domestic and international markets. However, MSMEs face significant challenges in utilizing digital technology, including low levels of digital literacy, inadequate technological infrastructure in rural areas, and a lack of regulatory support for digital economic growth. The findings show that the digital economy encourages innovation in product development, marketing and business management, thereby providing opportunities for MSMEs to increase competitiveness. To overcome these challenges, collaboration between the government, private sector, educational institutions and the MSME community is needed to create an inclusive and sustainable digital ecosystem. The article offers strategic recommendations for optimizing the benefits of the digital economy for MSMEs, including supportive regulations, infrastructure development, and digital literacy training.
Is it Possible to Provide Cash-Waqf Based Musyarakah Financing for Micro-Small Enterprises (MSEs) Business through Islamic Microfinance? Wicaksono, Rianto Anugerah; Agustianto, Mochammad Andre
Management of Zakat and Waqf Journal (MAZAWA) Vol. 5 No. 2 (2024): Management of Zakat and Waqf Journal (MAZAWA)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/mzw.2024.5.2.183-204

Abstract

the development of asset waqf collection methods has moved to cash waqf collection. Islamic Microfinance, such as Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) and Micro Waqf Bank, have tried to develop financing products based on cash waqf funds. The big question is how big is the risk of losing waqf funds due to financing scheme carried out by this Islamic Microfinance. In this research we try to develop a model to form of cash waqf-based musyarakah financing by providing suggestions for improvements, based on the literature and potential losses that arise from our simulation results. We use a dynamic simulation approach to obtain overall system behavior patterns in the next 5 years. The improvements that we propose include (1) Allocation of reserve impairment of non-performing financing, (2) Assistance and supervision efforts for financing, (3) evaluation of total waqf funds allocated for musyarakah financing, and (4) evaluation of the profit-sharing rate provided on Musyarakah Financing. Our final results show that Islamic Microfinance has the potential and feasibility to create a Cash-Waqf based Musyarakah Financing model, with several conditions, such as (1) being able to increase the ability to collect waqf gradually (2) allocating costs as an efforts to mitigate the risk of losing waqf funds using reserve impairment costs and financing supervision costs (3) optimizing the distribution of funds to the productive sector and (4) determine a profit-sharing ratio that is able to minimize the risk of loss of funds.