Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KORELASI KADAR MAGNESIUM, ZINK DAN TEMBAGA DALAM ASI DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG amir, aprima yona; Manila, Hartati Deri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i12.P06

Abstract

Pemberian ASI ekslusif salah satu cara untuk meningkatkan status gizi bayi. Kanduangan ASI sangat ditentukan dari Magnesium, Zink dan Tembaga. Kekurangan zat gizi mikronutrien sangat berdampak khususnya bagi ibu menyusui dan bayi. Bagi ibu menyusui kekurangan mikronutrien (magnesium, zink dan tembaga) mengakibatkan terserang penyakit menular, malaria, paru-paru dan kematian, sedangkan bagi bayi kekurangan mikronutrian (magnesium, zink dan tembaga dalam ASI) berdampak tidak naiknya berat badan bayi dan panjang badan yang akan berakibat lambatnya pertumbuhan dan perkembangan tumbuh kembang bayi dan dampak buruknya akan mengakibatkan stunting. Tujuan penelitian ini untuk melihat korelasi kadar Magnesium, Zink dan Tembaga dalam ASI dengan penambahan berat badan bayi usia 0-6 bulan. Metode penelitian ini adalah cross sectional study. Responden penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang menyusui secara ekslusif di Puskesmas Lubuk Buaya Padang dengan . Kadar magnesium Zink dan Tembaga dalam ASI di analisa di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Kota Padang. Total sampel sebanyak 20 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi kadar magnesium (r= 0,494). Berdasarkan uji statistik, hasil yang didapatkan adalah signifikan antara kadar magnesium dalam ASI dengan penambahan berat badan bayi usia 0-6 bulan, korelasi kadar zink (r= 0,518). Berdasarkan uji statistik, hasil yang didapatkan adalah signifikan antara kadar zink dalam ASI dengan penambahan berat badan bayi usia 0-6 bulan dan korelasi kadar tembaga (r= 0,469). Berdasarkan uji statistik, hasil yang didapatkan adalah signifikan antara kadar zink dalam ASI dengan penambahan berat badan bayi usia 0-6 bulan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan terdapat Korelasi Kadar Magnesium, zink dan tembaga dalam ASI dengan penambahan berat badan bayi usia 0-6 bulan
RELATED FACTORS TO G IV ING OF IPV (INACTIVA TED POLIO VACCINE) P OLIO IMMUNIZATION TO BABY IN THE WORKING AREA OF THE PAUH HEALTH CENT ER, CENTER OF PARIAMAN D ISTRICT, PARIAMAN CI TY Lia Anggraini, Marisa; Manila, Hartati Deri; Jesica, Fanny
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i12.P09

Abstract

In the Indonesian context, the IPV polio immunization program has been introduced since 2015 as part of the national immunization program. However, even though this program has been running for several years, there are still challenges in increasing immunization coverage in infants. The urgency of this research, with the status of Indonesia being a Polio Outbreak (Extraordinary Incident) of Polio, it is important to pay attention to these factors in developing an immunization program and determine an effective strategy to increase immunization coverage. This research can also provide important information for health care providers, including doctors and nurses, to understand parents' perceptions of IPV polio immunization and how they can increase parental support and involvement in immunizing their children. This study aims to analyze the factors that influence parents' decisions to provide polio immunization using IPV to their children, which this study has not specifically investigated. The factors that will be analyzed in this study include knowledge, attitudes, motivation, accessibility of health services, availability of health services, role of health workers, family support, socio-culture. This type of research is analytic research with an observational study design, a cross sectional study approach. Data will be analyzed univariately, bivariately, and up to multivariate analysis. The results of this study can provide important information for the government and health institutions in developing an effective and efficient polio immunization program and increasing coverage in infants and toddlers. This research can also provide insight into the factors that influence parental non-adherence to vaccine side effects or their belief in alternative treatments that influence their decision not to give their children IPV polio immunization. In conclusion, this research is very important in increasing the coverage of IPV polio immunization in children under five and preventing the spread of polio in Indonesia.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Manila, Hartati Deri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i2.2888

Abstract

Pada saat ini masalah yang sering terjadi pada remaja putri yaitu anemia. Berdasarkan data Kabupaten Pasaman Barat prevalensi anemia pada remaja putri yaitu sebesar 31,2%. Kejadian anemia tersebut dipicu oleh banyak faktor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa saja Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di SMPN 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2022. Jenis penelitian analitik dengan desain penelitian cross seectional. Pengumpulan data telah dilakukan pada bulan Mei – Juni 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas VIII SMPN I Kinali yang berjumlah 63 orang dan sampel berjumlah 43 orang dengan teknik pengambilan sampel Simple random Sampling. Data dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi pada masing-masing variabel dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan tingkat pengetahuan  (p value= 0,001), status gizi (p value=0,043), pola haid (p value=0,031), pola tidur (p value=0,000)  dan  tidak ada hubungan peran petugas kesehatan (p value= 0,778) dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2022. Kesimpulan terdapat hubungan pengetahuan, status gizi, pola haid dan pola tidur, sedangkan  tidak terdapat hubungan peran petugas kesehatan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMPN 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2022. Disarankan kepada peneliti sebagai petugas kesehatan untuk dapat memberikan penyuluhan tentang anemia kepada remaja putri untuk menambah pengetahuan remaja tentang anemia sehingga remaja putri tersebut bisa melakukan upaya pencegahan anemia
Korelasi Kadar Vitamin C, Cholecalciferol dan Kadar Malondialdehid Antara Kejadian Abortus Dengan Kehamilan Normal : Studi Observasional Manila, Hartati Deri; Yona Amir , Aprima; Meysetri , Fafelia Rozyka
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 3 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i3.1032

Abstract

Introduction: Abortion is a pregnancy complication that contributes significantly to maternal morbidity and mortality. Approximately 73 million abortions occur annually worldwide, with the estimated abortion rate in Padang city in 2024 reaching 58.7%. Abortion remains a challenge in obstetrics. The relationship between vitamin C deficiency, cholecalciferol, and elevated MDA levels and abortion remains debated, given the complex pathophysiological mechanisms. Objective: to determine the correlation between vitamin C, cholecalciferol, and malondialdehyde levels between abortion and normal pregnancy. Method: This study is a comparative study of two unpaired groups with a cross-sectional approach to analyze the average levels of Vitamin C, cholecalciferol, and MDA. The population in this study was pregnant women diagnosed with abortion and all women with normal pregnancies with a gestational age of ≤ 20 weeks who were treated in the delivery room of RSUD dr. M. Zein, RS. dr. Reksodiwiryo Padang, RSUP M. Djamil Padang, RS. Rasidin Padang with a sample size of 30. Data analysis was carried out using an Independent Samples T-test. Results: The results of this study showed that Vitamin C levels were lower in the abortion group than in the control group, a significant difference (p = 0.001). Cholecalciferol deficiency was more pronounced in the abortion group, a significant difference compared to normal pregnancies (p = 0.002). MDA levels were very high in the abortion group, a significant difference (p = 0.001). Conclusion: There is a significant correlation of Vitamin C and cholecalciferol levels between the occurrence of abortion and normal pregnancy, and there is a significant correlation of malondialdehyde levels between normal pregnancy and the occurrence of abortion.