Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Effect of Tourist Objective Photos of Tourist Festival on Sport Tourism (Asian Games) In Palembang, Indonesia Muhammad Juliansyah Putra; Bambang Hermanto; Iwan Sukoco; Suryanto Suryanto; Bukman Lian; Zulkifli Harahap
Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 4, No 2 (2021): Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan)
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.469 KB) | DOI: 10.31851/hon.v4i2.5644

Abstract

Arus globalisasi serta pertumbuhan teknologi dan informasi saat ini berpengaruh signifikan terhadap perkembangan pariwisata. Transportasi juga sangat berpengaruh dalam pertumbuhan pariwisata Indonesia yang berdampak pada kemudahan dimana calon wisatawan dapat mencari informasi seluas-luasnya tentang lokasi, destinasi wisata, objek wisata yang akan dikunjungi dengan menggunakan moda transportasi apapun yang tersedia. Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan dan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota Palembang juga dikenal sebagai Venice of the East di dunia Barat. Kota Palembang juga dikenal sebagai “Venesia dari Timur” di dunia Barat. Kota Palembang umumnya kadang disebut sebagai kota Pempek, tetapi ada beberapa lokasi yang dapat dikunjungi serta artefak wisata di kota tersebut.Kota Palembang juga dikenal sebagai Venesia dari Timur di dunia Barat ("Venesia dari Timur"). Kota Palembang umumnya kadang disebut sebagai kota Pempek, tetapi ada beberapa lokasi yang dapat dikunjungi serta artefak wisata di kota tersebut. Kota Palembang sendiri merupakan kota tertua di Indonesia berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, peninggalan kerajaan Sriwijaya, dengan usia 1382 jika dilihat. Kota Palembang saat ini merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Penelitian ini menggunakanSejarah Palembang yang saat itu merupakan ibu kota kerajaan Buddha maritim terbesar di Asia Tenggara, Kerajaan Sriwijaya yang pada abad ke-9 menguasai Nusantara dan Semenanjung Malaya, juga membuat kota ini dikenal dengan sebutan Bumi Sriwijaya. Kota Palembang umumnya kadang disebut sebagai kota Pempek, tetapi ada beberapa lokasi yang dapat dikunjungi serta artefak wisata di kota tersebut. Kota Palembang sendiri merupakan kota tertua di Indonesia berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, peninggalan kerajaan Sriwijaya, dengan usia 1382 jika dilihat. Kota Palembang saat ini merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Kota Palembang memiliki banyak nilai jual dalam dunia pariwisata, menurut Ismail (2012). Banyaknya destinasi wisata yang ditawarkan sangat mengakar dalam sejarah, mulai dari warisan seni, musik, lokasi bersejarah, hingga wisata kuliner yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Akhirnya penelitian ini menggali dan menganalisis pengaruhnya terhadap gambaran Tujuan Pariwisata Kota Palembang dari Tourism Sports Festival dilihat dari Evaluation Map dan SWOT review of the 18th ASEAN Sports Festival 2018 di Kota Palembang, Indonesia dan dapat menjadi
Analisis Faktor-Faktor Yang Menarik Minat Wisatawan Terhadap Keputusan Pemilihan Rumah Makan Di Sumatera Selatan Mustika Permatasari; Abdu Rahman; Zulkifli Harahap; Rahmat Mandasini
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 2, No 2 August (2020)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v2i2.49

Abstract

Sebagai salah satu provinsi yang kaya akan keanekaragaman kuliner, Sumatera Selatan siap menjadi destinasi wisata kuliner dunia. Penelitian ini dilaksanakan di Sumatera Selatan yang dipilih secara purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah Wisatawan yang berkunjung di Sumatera Selatan. Analisa data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferens parametrik untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan Regresi Linier Berganda melalui program komputer SPSS 22. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung lebih kecil t tabel (-4,811<1 ,985), hal ini menunjukkan bahwa variabel harga makanan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemilihan (Y) Rumah Makan di Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung lebih besar t tabel (3,570>1,985), hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas layanan (X2) berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemilihan (Y) Rumah Makan di Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (3,464<1,985), hal ini menunjukkan bahwa variabel aksesbilitas (X3) berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemilihan (Y) Rumah Makan di Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung lebih besar t tabel (6,766>1,985), hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas makanan (X4) berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemilihan (Y) Rumah Makan di Sumatera Selatan.
Arrangement of Makassar City Water Sports Tour Packages based on Geographic Information Systems Zulkifli Harahap; Enos Julvirta; Yayan Dian F.; Muh. Musawantoro; Darsyaf Hadi W.
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 4, No 1 February (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v4i1.159

Abstract

This study aims to model the Tirta Tour package in Makassar City. This research method uses a qualitative approach, the data sources are obtained through surveys with field notes, interviews and documentation, while the data processing techniques use the help of ArcGIS 10.5 software. The data collection techniques used in this study are: Focus Group Discussion (FGD), interviews, study comparison and literature study were used for qualitative data. Based on the processed data, it was found as follows: 1) Water tourism potential in Makassar City as a result of analysis 3A: Accessibility, Amenity and Activities in general, the cluster of islands in the Spermonde Archipelago has the potential to become superior marine tourism with current conditions it can be said to be natural. heritage landscapes. 2) Mapping model for Tirta Tour Packages in Makassar City in the form of Tirta Travel Routes with a Stopover Movement Pattern with 4 Tourist Attractions. This study recommends the preparation of an online water tourism information system for Makassar City so that it can be accessed anytime and anywhere.
Analysis of the Potential of Mukapayung Village as a Sustainable Tourism Destination Based on Sports Tourism Arief Syaifudin; Hendarmawan; Zulkifli Harahap; Evi Novianti
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 4, No 2 August (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v4i2.116

Abstract

Tourism development in the West Bandung area is currently a serious concern for the local government, one of which is by developing tourist villages. Mukapayung Village, located in Cililin District, is one of the villages designated by the local government as a tourist village. This village has natural beauty with a stretch of rocks that are in harmony with the flow of the river and towering cliffs. This study tries to explore more deeply the potential that Mukapayung village has to be developed into a sportss tourism-based tourism village in West Bandung Regency. The analysis of tourism potential is carried out using a pentahelix approach in order to obtain a picture of the potential of destinations that specifically examines from the aspects of society, government, the role of the media, business actors, and academics so as to support sustainable tourism. This study uses an exploratory qualitative approach. The results of the study obtained an overview that Mukapayung has the potential to be developed as a sports tourism destination by organizing attractions such as: tracking, cycling, climbing, and other sports attractions. A number of tourism components that still need to be developed or improved to support the acceleration of Mukapayung include destination facilities, accommodation, and amenities. As for the management and development of destinations, Mukapayung is currently managed independently by the community through village organizations (Bumdes), without involving various elements such as the tourism office, business actors, academics, and the role of mass media as well as the community and lovers of sportss tourism.