Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Experimental Performance Analysis of A Solar Hybrid Recirculating Mixed-Flow Dryer With Different Drying Temperatures For Drying Paddy Yahya, Muhammad; Wardianto, Dedi; Pratiwi, P
IJIMCE : International Journal of Innovation in Mechanical Construction and Energy Vol. 2 No. 1 (2025): IJIMCE : International Journal of Innovation in Mechanical Construction and Ene
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ijimce.v2i1.56

Abstract

This study is focussed on the performance of a solar hybrid recirculating mixed-flow dryer (SHRMFD) for drying paddy with different drying air temperatures. The drying experiments were carried out at average air temperatures of 50 °C, 60 °C and 70 °C. The SHRMFD reduced the mass of paddy from 420 kg (16.90% wb) to 406.07 kg (14.17% wb) in 360 min; from 420 kg (16.80 % wb) to 407.63 kg (14.17%) in 165.4 min; from 420 kg (16.75 % wb) to 407.35 kg (14.17% wb) in 143.3 min for average air temperatures of 50°C, 60°C and 70°C, respectively. The highest drying rate (3,324 kg/hour) was achieved at an average air temperature of 70°C. The specific moisture evaporation rate (0.171kg/kWh) and thermal efficiency of SHRMFD (25.04%) were achieved highest at an average air temperature of 50°C. The lowest specific energy consumption (11.804 kWh/kg) was achieved at an average air temperature of 50°C. The energy contributed by the biomass furnace and the solar collector for SHRMFD were 13.28 and 14.74%; 8.08 and 17.50%; and 6.10 and 20.35 for average air temperatures of 50°C, 60°C and 70°C, respectively. The SHRMFD performance is better at an average air temperature of 50°C because it has higher thermal efficiency and lower energy consumption.
Efektifitas Pijat Oketani terhadap Pencegahan Bendungan ASI pada Ibu Postpartum Kusumastuti, K; Qomar, Umi Laelatul; Pratiwi, P
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegagalan proses menyusui sering kali disebabkan karena timbulnyabeberapa masalah pada ibu post partum salah satunya adalahbendungan ASI. Bendungan ASI merupakan peningkatan aliran venadari limfe pada payudara yang menyebabkan demam, payudara terasasakit, berwarna merah, bengkak dan mengeras. Pijat oketanimerupakan metode breast care yang dapat menstimulus kekuatan ototpectoralis untuk meningkatkan produksi ASI dan membuat payudaralebih lembut dan elastis sehingga dapat memperbaiki masalahlaktasi serta memudahkan bayi mengisap ASI. Tujuan dari penelitian iniadalah mengetahui Efektifitas Pijat Oketani Terhadap PencegahanBendungan ASI Pada Ibu Post Partum. Desain penelitian inimenggunakan quasi eksperimen post test only non-equivalent controlgroup design untuk melihat perbedaan efektifitas pencegahan terjadinyabendungan ASI pada kelompok intervensi yang dilakukan pijat oketanidan kelompok kontrol tanpa perlakuan pijat. Penelitian ini dilakukan diBidan Praktik Mandiri (BPM) wilayah Puskesmas Kebumen IIKabupaten Kebumen pada bulan Juni - Agustus 2017. Populasipenelitian ini adalah seluruh ibu post partum dengan subjek penelitiansejumlah 22 responden pada masing-masing kelompok dengan teknikpengambilan sampel menggunakan konsecutive sampling. Teknikpengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tehnik analisadata menggunakan paired t-test. Pada hasil penelitian, didapatkanseluruh ibu post partum yang dilakukan pijat oketani sebanyak 22 orang(100%) tidak mengalami bendungan ASI. Sedangkan pada ibu postpartum yang tidak dilakukan pijat oketani didapatkan 17 orang (77,3%)mengalami bendungan ASI. Hasil analisis paired t-test diperoleh pvalue= 0,021, hal ini menunjukkan bahwa pijat oketani pada ibu postpartum efektif dalam pencegahan terhadap bendungan ASI. Kesimpulandari penelitian ini menyatakan bahwa kejadian bendungan asi efektifdapat dicegah dengan pijat oketani.