Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Integrasi Berpikir Kritis dalam Pendidikan Agama Kristen: Membentuk Karakter dan Moral Kristiani melalui Pendekatan Interdisipliner Tnunay, Paulus; Boiliu, Noh Ibrahim
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 6, No 2 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v6i2.448

Abstract

The formation of students’ character and morality represents a central challenge for Christian Religious Education (CRE) in the context of globalization and secularization, which have led to a profound crisis of values. Integrating critical thinking into CRE is essential to help students comprehend the Christian faith reflectively and contextually. This study aims to explore the integration of critical thinking within CRE as a strategy for shaping Christian character and morality through an interdisciplinary framework. Employing a qualitative library research design, the study analyzes theological, philosophical, and pedagogical sources to construct a conceptual synthesis. The findings reveal that critical thinking serves as a vital pedagogical tool for evaluating faith doctrines, internalizing Christian moral values, and addressing ethical dilemmas with wisdom and discernment. The interdisciplinary approach highlights the dynamic interaction between reason and spirituality in faith-based learning. Conceptually, the study contributes an integrative model linking critical thinking with theological and moral formation. Practically, it provides implications for reflective learning, ethical dialogue, case-based pedagogy, and digital engagement as strategies for teachers, churches, and Christian schools to foster critical and faithful learners capable of engaging global realities. AbstrakPembentukan karakter dan moralitas peserta didik menjadi tantangan utama Pendidikan Agama Kristen (PAK) di tengah arus globalisasi dan sekularisasi yang menimbulkan krisis nilai. Untuk menjawab tantangan ini, kemampuan berpikir kritis perlu diintegrasikan dalam pembelajaran PAK agar peserta didik mampu memahami iman Kristen secara reflektif dan kontekstual. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan integrasi berpikir kritis dalam PAK sebagai strategi pembentukan karakter dan moralitas Kristen melalui pendekatan interdisipliner. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan analisis kualitatif terhadap sumber-sumber teologis, filosofis, dan pedagogis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpikir kritis berperan penting sebagai sarana pedagogis dalam menilai ajaran iman, menginternalisasi nilai-nilai moral Kristen, serta menanggapi persoalan etis secara bijaksana. Pendekatan interdisipliner menegaskan perlunya sintesis antara akal budi dan spiritualitas dalam proses pembelajaran. Secara konseptual, penelitian ini memberi kontibusi integrasi berpikir kritis dalam PAK sebagai  fondasi teologis dan pedagogis bagi pembentukan karakter dan moralitas Kristiani yang transformatif di era modern. Secara praktis, penelitian ini memberi kontribusi penerapan pembelajaran reflektif, studi kasus, dialog etis, dan teknologi digital bagi guru, gereja, dan sekolah untuk menguatkan kemampuan berpikir kritis serta relevansi iman dalam konteks global.
THE INFLUENCE OF THE PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH PORTFOLIO ASSESSMENT OF SCIENTIFIC WRITING ABILITY BY STUDENTS’ COGNITIVE STYLE CONTROL Tnunay, Paulus
Journal of Language, Education, Literature, and Culture Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Language, Education, Literature, and Culture
Publisher : English Education Study Program - Artha Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/l.v2i1.44

Abstract

This research aims to determine the Influence of the Problem-Based Learning Model (PBM) with portfolio assessment on the ability to write scientific writing with variable cognitive style. The study employs an experiment with a posttest-only control group design. The sample is 66 students; it is taken randomly based on class. The research instrument is a test (rubric) of work performance and cognitive style. It is analyzed in one-way ANOVA. This research finds that 1) H1 is accepted because Fcount 22,964 (0,00) <0,05. It means there is a difference in the capability in scientific writing between the students who join the PBM model with portfolio assessment compared to those who join the conventional learning model; 2) H1 is accepted because Fcount 6,756 (0,012) <0,05. It means that after co-variable cognitive is controlled, there is a difference in scientific writing ability for those students that join the PBM Model with portfolio assessment compared with the students that join the conventional learning model; 3) H1 is accepted because Fcount 27,512 (0,000) <0,05. It means that covariable cognitive style significantly contributes to the capability in scientific writing at 30,1%. The rest is 69,9, which is contributed to another variables beyond this study
PELATIHAN PENYUSUNAN LESSON PLAN HIGHER–ORDER THINKING SKILLS BAGI GURU GMIT DI KLASIS MOLLO TIMUR Blegur, Jusuf; Manu, Lukas; Manggoa, Melkias A.; Tnunay, Paulus
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 7 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i7.2502-2514

Abstract

Lesson plan haruslah mengejewantahkan pengalaman belajar yang memaksimalkan prakarsa dan potensi siswa, baik dari aspek kognitif, sikap, maupun psikomotor (berbasis HOTS). Polemiknya, guru masih kesulitan ketika menyusun lesson plan HOTS seperti Project–Based Learning, Problem–Based Learning dan Scitific Learning sehingga pengabdian ini bertujuan untuk melatih guru menyusun lesson plan yang berbasis HOTS. Metode yang digunakan ialah pendekatan ilmiah (mengamati pemaparan materi dan telaah lesson plan, menanya kesenjangan indikator pernyusunan lesson plan HOTS, mencoba menyusun lesson plan HOTS, mengasosiasi atau menalar rumusan lesson plan HOTS dengan pengembangan potensi siswa berkualitas tinggi, dan mengomunikasi atau mempresentasikan serta mendiskusikan produk lesson plan). Peserta pelatihan merupakan guru GMIT di Klasis Mollo Timur yang berjumlah 14 orang. Pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta tentang penyusun lesson plan serta peserta berhasil memproduksi lesson plan yang mengakomodasi indikator HOTS dengan baik. Kendati demikian, kendala yang paling signifikan saat peserta menyusun lesson plan HOTS ialah merumuskan penilaian HOTS siswa. Peserta harus selalu dan aktif meng–upgrade kompetensinya melalui berbagai platform, seperti seminar, pelatihan, klinik, dan sebagainya.