Industri pertambangan secara tidak langsung dapat menghasilkan Air Asam Tambang (AAT), yang terbentuk akibat aktivitas kegiatan pertambangan. Air ini memiliki karakteristik pH rendah dengan sifat cenderung asam, serta seringkali disertai kandungan logam berat yang tinggi. Air asam tambang dapat mempengaruhi kualitas air dan kehidupan organisme makhluk hidup yang berdampak besar terhadap kerusakan lingkungan. Penelitian ini menyajikan studi literatur tentang pengelolaan air asam tambang menggunakan alternatif pemanfaatan biomassa berbasis strain alga yang dapat digunakan sebagai biosorben penghilangan kontaminan logam berat pada lingkungan perairan yang tercemar. Beberapa hasil penelitian telah membuktikan bahwa sebagian besar strain alga dapat mencapai setidaknya 90% dari kemanjuran penghilangan melalui tahap ekstraseluler dan kemudian tahap intraseluler saat menghilangkan Fe, Al, Mn, Ag, Cd, Cr, Cu, Fe, Mn, Ni, Pb, Zn dan SO4 dari air limbah yang terkontaminasi. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa Chlorella sp., Chlorella vulgaris, Spirulina sp., Spirulina palentis, Spirogyra sp.dan beberapa jenis alga lainnya terbukti efektif dalam menghilangkan logam berat dari air limbah yang terkontaminasi. Sehingga, penggunaan strain alga sebagai salah satu sorben berbahan biologis dapat dimanfaatkan sebagai suatu upaya pengendalian pencemaran lingkungan yang menjanjikan. Selain itu, metode bioremediasi berbasis makro- mikroalga ini dipengerahuhi oleh beberapa parameter dalam penyerapan logam seperti pH, suhu, konsentrasi biomassa, konsentrasi logam awal dan sebagainya. Oleh karena itu, tinjauan ini memberikan wawasan baru tentang mekanisme, hasil kinerja dan pengaruh penggunaan strain alga untuk meremediasi kontaminan logam berat khususnya dalam mengatasi pencemaran lingkungan perairan oleh air asam tambang. Diperlukan ruang penelitian lebih lanjut dalam studi ini yang berfokus pada potensi pengolahan air asam tambang menggunakan teknologi dengan bahan biologis berbasis strain alga.