Bermain merupakan aspek fundamental dalam perkembangan sosial dan emosional anak. Sejak dini, anak terlibat dalam permainan yang tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mendukung proses belajar dan interaksi sosial. Melalui bermain, anak-anak memahami dunia sekitar, mengembangkan kemampuan kognitif, dan berlatih norma-norma sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh peran bermain dalam film Inside Out terhadap karakter dan alur cerita, serta bagaimana permainan dapat membantu anak-anak menyalurkan energi seksual dan agresi sosial mereka. Berdasarkan analisis konten film, emosi Kebahagiaan dan Kesedihan mendominasi, dengan Kebahagiaan muncul 42 kali dan Kesedihan 35 kali. Hasil ini menunjukkan bahwa film secara efektif menggambarkan emosi, meningkatkan pemahaman anak terhadap perasaan yang dialami. Kebahagiaan berfungsi sebagai pendorong bagi Riley untuk berinteraksi dengan teman-temannya, sedangkan Kesedihan membantu anak memproses perasaan dan belajar mengenali emosi. Melalui permainan, anak-anak dapat mengekspresikan diri dan belajar mengatasi berbagai emosi, mengembangkan empati, serta membangun hubungan sosial yang sehat. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana permainan dapat menjadi sarana efektif dalam mengekspresikan dan mengelola dorongan sosial serta agresi. Diharapkan, rekomendasi ini dapat membantu orang tua dan pendidik dalam mendukung perkembangan sosial dan emosional anak. Dengan penanaman kemampuan emosional sejak dini, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang seimbang, tangguh, dan mampu menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan produktif.