Sastraprawira, Tika
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Ibu dengan Anak Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Lala, Lala; Purnamasari, Kurniati Devi; Sastraprawira, Tika
Journal of Midwifery and Public Health Vol 6, No 2 (2024): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v6i2.16825

Abstract

Stunting is one of the main nutritional issues that Indonesian toddlers face. The prevalence of stunting in toddlers (children under five years old) was 30.8% in 2018, according to the Basic Health Research (Riskesdas) results. This dropped to 27.67% in 2019 (Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), 2019), and then increased to 24.4% in 2021 (SSGI, 2021). The purpose of this study is to identify the risk factors for stunting in women in the Ciamis Regency working area of the Baregbeg Community Health Center who have stunted children under five in 2024. Descriptive research using a cross-sectional design was the methodology employed. Using a questionnaire, the study's population composed of all the mothers of 36 kids with stunting in the Baregbeg Health Center's working area. The majority of stunted toddlers had a history of exclusive breastfeeding (80.56%), middle class mothers in a middle educational level (55.56%), low parental income (86.11%), low birth weight babies (86.11%), infectious diarrheal diseases (86.11%), poor diet (77.78%), and an unvarried diet (88.88%), based to the research's results. To help to prevent potential problems with the child's growth and development, it is advised that moms of stunted children give their children greater care.
Gambaran Teknik Relaksasi Nafas Dalam untuk Mengurangi Tingkat Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan di Poned Puskesmas Cipaku Tahun 2023 Chandraloka, Dheri; Ningrum, Widya Maya; Sastraprawira, Tika
Journal of Midwifery and Public Health Vol 4, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v4i1.12498

Abstract

Persalinan adalah tahapan di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban dikeluarkan dari rahim ibu. Proses persalinan dianggap sebagai kondisi normal ketika terjadi pada tahap kehamilan yang sudah mencapai usia cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa adanya komplikasi yang terkait. Pada saat persalinan, nyeri muncul sebagai akibat dari berbagai proses fisik, seperti kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin. Salah satu metode manajemen nyeri persalinan yang efektif adalah teknik relaksasi nafas dalam. teknik ini memberikan dampak yang signifikan karena mampu mencegah komplikasi yang berpotensi muncul pasca persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi tingkat nyeri kala 1 fase aktif persalinan. Jenis desain pada penelitian ini adalah dengan deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 10 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode acidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar skala nyeri Visual Analog scale (VAS) dan lembar observasi teknik relaksasi nafas dalam. Analisis data menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh dari responden yaitu 6 orang atau 60,00% termasuk kategori nyeri sedang dan sebanyak 4 orang atau 40,00% termasuk nyeri  ringan, sedangkan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam menunjukkan hampir seluruh dari responden yaitu 8 orang atau  80,00% termasuk kategori nyeri ringan dan sangat sedikit dari responden yaitu 2 orang atau 20,00% termasuk nyeri sedang. Kesimpulannya ada pengaruh pemberian teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi tingkat nyeri kala 1 fase aktif persalinan. Diharapkan agar teknik relaksasi nafas dalam dapat diaplikasikan oleh tenaga kesehatan sebagai salah satu alternatif pengelolaan nyeri persalinan.