Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

RETRACTED: Literatur Review: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Pada Kehamilan Purnamasari, Kurniati Devi; Ningrum, Widya Maya; Fatimah, Siti; Heryani, Sri
Wellness And Healthy Magazine Vol 4, No 1 (2022): February
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.184412022

Abstract

Retraction Notice Following a rigorous, carefully concerned and considered review of the article published in the Wellness and Healthy Magazine to an article entitled “Literatur Review: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Pada Kehamilan” Vol 4, No 1, pp. 19–30, February 2022, DOI: http://doi.org/10.30604/well.184412022This paper has been found to be in violation of the Wellness and Healthy Magazine Publication principles and has been retracted (please seehttps://wellness.journalpress.id/wellness/about/editorialPolicies#custom-1).The article contained redundant material, the editor investigated and found that the paper was published in the Journal of Health Science and Physiotherapy, 4(1), 1-8. https://doi.org/10.35893/jhsp.v4i1.79, entitled "Literatur Review: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Pada Kehamilan".http://jurnal.stikes-sitihajar.ac.id/index.php/jhsp/article/view/79The document and its content have been removed from the Wellness and Healthy Magazine, and a reasonable effort should be made to remove all references to this article.
Pemberdayaan Ibu Hamil dalam Pemenuhan Kebutuhan Zat Gizi Untuk Normalisasi dan Pemeliharaan Kadar Hemoglobin Fatimah, Siti; Purnamasari, Kurniati Devi; Mukti, Arifah Seftiane
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15968

Abstract

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% jumlah tertinggi di wilayah pedesaan yaitu 37,8% dan terendah di wilayah perkotaan sebesar 36,4%. Sementara ditahun 2018 meningkat menjadi 48,9%. Jumlah tertinggi kasus anemia pada ibu hamil masih didominasi di wilayah pedesaan yaitu 49,5% dan diperkotaan sebesar 48,3%. Tingkat pendidikan dan pengetahuan kesehatan masih rendah, sehingga kesadaran akan pentingnya pencegahan dan deteksi dini anemia masih kurang. Keterbatasan dalam makanan bergizi, terutama yang            kaya akan zat besi, dapat menjadi faktor risiko yang signifikan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada 10 orang ibu hamil yang mengalami anemia dan 6 orang kader kesehatan.  Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan pengabdian ini adalah perbaikan pengetahuan ibu hamil dalam memahami konsep dan pola pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk normalisasi kadar hemoglobin. Kegiatan pengabdian ini di awali dengan pengukuran pengetahuan di awal pre-tes , setelah itu responden diberikan penyuluhan kesehatan dan dikahir dilakukan pengukuran pengetahuan kembali post test. Selain pengukuran pengetahuan responden juga dilakukan penilaian kadar hb yang dilakukan di awal dan akhir kegiatan. Hasil dari kegiatan ini untuk pengetahuan mengalami peningkatan, rata-rata pengetahuan di awal 60 setelah diberikan penyuluhan rata-rata nya meningkat menjadi 90. Hal ini sejalan juga dengan kadar Hb responden rata-rata kadar Hb di awal 9,2 gr/dl dan diakhir kegiatan rata-rata kadar Hb 11,2 gr/ dl
Optimalisasi Pemanfaatan Kuresif 2.0: Barcode pada Ibu Baduta Mengenai MP-ASI Kaya Protein Hewani di Wilayah Kerja Posyandu Desa Saguling Suminar, Ratna; Purnamasari, Kurniati Devi; Hindiarti, Yudita Ingga; Heryani, Sri
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15752

Abstract

Indonesia masih menghadapi permasalahan kekurangan gizi pada anak. Terdapat 3 kelompok masalah gizi,  masalah yang telah dapat dikendalikan (finished agenda), masalah gizi yang belum selesai (un-finished agenda) dan yang masalah baru yang mengancam kesehatan masyarakat (emerging problem). Stunting termasuk pada masalah gizi yang belum selesai (un finished agenda). Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4%. Walaupun menurun, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% dan standar WHO di bawah 20%. Pada tahun 2021 terjadi sebanyak 24,5% stunting di Jawa Barat.Terjadi penurunan pada tahun 2022 menjadi 20,2%. Di Kabupaten Ciamis terdapat 3,4% angka kejadian stunting di tahun 2022, sebelumya prevalensi stunting tahun 2021 sebanyak 4,9%, tahun 2020 sebanyak 6,4%.Kekurangan protein hewani selama fase MP-ASI merupakan penyebab utama awal terjadi stunting pada bayi dibawah dua tahun (baduta). Kurang asupan zat gizi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan perilaku terhadap pemberian jenis MP-ASI yang diberikan. Inovasi media penyuluhan diperlukan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap ibu. Kuresif 2.0: Barcode adalah media audiovisual dalam bentuk saluran barcode yang dapat di scan melalui smartphone berisi pesan kesehatan mengenai aturan dasar pemberian makan pada anak, syarat pemberian MP-ASI menurut WHO, dan modifikasi resep MP-ASI kaya protein hewani bagi bayi 0−23 bulan. 
Pelatihan Pijat Oksitosin Pada Bidan Untuk Meningkatkan Produksi ASI Purnamasari, Kurniati Devi; Hindiarti, Yudita Ingga; Ningrum, Widya Maya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Kesehatan Galuh Vol 1, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jpkmu.v1i2.16072

Abstract

Menyusui merupakan metode terbaik untuk meningkatkan angka harapan hidup bagi seorang bayi. Namun, cakupan pemberian ASI ekslusif pada enam pertama kehidupan bayi masih cukup rendah, yaitu hanya sebesar 52%. Presentasi ini saat ini masih berada jauh di bawah angka yang ditargetkan oleh Pemerintah. Maka, kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan serta keterampilan bidan mengenai teknik pijat oksitosin sebagai upaya untuk meningkatkan produksi ASI. Kegiatan PkM ini dilaksanakan untuk bidan di Puskesmas Baregbeg. Metode yang digunakan meliputi pelatihan dan penerapan teknik pijat oksitosin, termasuk penyegaran keterampilan bidan dalam melakukan pijat oksitosin. Hasil dari kegiatan PkM ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan secara bertahap dan keterampilan pada sasaran dalam melakukan pijat oksitosin, dengan peningkatan pengetahuan sebesar 40%. Disarankan agar bidan mengajarkan teknik pijat oksitosin kepada setiap ibu nifas dan menjadikannya sebagai bagian rutin dari perawatan ibu nifas untuk membantu meningkatkan produksi ASI.
Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia Melalui Sosialisasi Pemanfaatan Buah Pisang Ambon Fatimah, Siti; Purnamasari, Kurniati Devi; Suminar, Ratna
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Kesehatan Galuh Vol 1, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jpkmu.v1i2.16077

Abstract

Tubuh ibu hamil memerlukan darah hingga 30% lebih banyak dari pada sebelum hamil dan membutuhkan pasokan besi dan vitamin untuk membuat haemoglobin (Hb). Pisang ambon banyak mengandung asam folat atau vitamin B6 yang larut dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam nukleat dan hemoglobin dalam sel darah merah. Selain itu, pisang juga mengandung 467 mg kalium, dan ibu hamil perlu 2000 mg kalium setiap harinya. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatan kadar haemoglobin ibu hamil yang mengalami anemia melalui sosialisasi pemberian buah pisang ambon. Metode yang dilakukan adalah memberikan sosialisasi, pemberian buah pisang ambon dan memantau ibu hamil dalam mengonsumsinya selama 7 hari berturut-turut dan untuk mengetahui efektivitas pemberian buah pisang ambon ibu dilakukan pengukuran kadar hb sebelum dan sesudah mengonsumsi buah pisang ambon. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa 10 ibu hamil yang mengalami anemia setelah 7 hari mengonsumsi buah pisang ambon secara berturu-turut kadar haemoglobin meningkat. Rata-rata peningkatan kadar haemoglobin 11,7 gr/dl.
Penyuluhan kepada Suami sebagai Pendamping Persalinan: Menguatkan Peran Keluarga dalam Mendukung Kesehatan Ibu dan Bayi Sumiati, Eet; Purnamasari, Kurniati Devi; Ningrum, Widya Maya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Kesehatan Galuh Vol 1, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jpkmu.v1i2.16041

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Artikel ini melaporkan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada penyuluhan kepada suami sebagai pendamping persalinan, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran suami dalam mendukung proses persalinan. Kegiatan ini dilaksanakan di TPMB T, Tasikmalaya, dan melibatkan 15 suami sebagai peserta. Hasil penyuluhan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman suami mengenai pentingnya dukungan yang mereka berikan selama proses persalinan, yang berdampak positif pada kelancaran dan keselamatan persalinan.
Traditional massage “Peuseul” for pregnant women in Kuta Village and its impact on pregnant women's well-being: A qualitative study Ningrum, Widya Maya; Purnamasari, Kurniati Devi; Fatimah, Siti
Interdisciplinary International Journal of Conservation and Culture Vol 2 No 2 (2024): October 2024
Publisher : Badan Kemitraan Inovasi dan Kewirausahaan Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/iijcc.v2i2.4170

Abstract

“Peusuel” is a traditional massage practice performed on pregnant women in Tatar Sunda, believed to have various benefits for maternal and fetal health. This study aims to explore how Peusuel is implemented, understand the experiences of pregnant women who undergo Peusuel, and evaluate its impact on their physical and emotional well-being. The observed variables include physical discomfort levels (such as back pain, swelling, and fatigue), emotional states (including anxiety and mood changes), and social connectedness. The key parameters measured were frequency and duration of the Peusuel sessions and the involvement of community members in the process. Using qualitative research methods, particularly in-depth interviews and participant observations, data were collected from pregnant women who have experienced Peusuel, as well as from traditional practitioners and family members involved. Data were analyzed through thematic analysis to identify recurring patterns and insights. This analysis revealed that Peusuel not only helps reduce physical discomfort during pregnancy but also contributes to emotional relief by alleviating anxiety and stress. Additionally, it strengthens social and cultural ties between pregnant women and their communities, creating a sense of belonging and support. This study provides important insights into the preservation and development of the traditional practice of Peusuel in the context of modern health, while also highlighting its potential integration as a complementary approach in maternal care.
Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Ibu dengan Anak Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Baregbeg Lala, Lala; Purnamasari, Kurniati Devi; Sastraprawira, Tika
Journal of Midwifery and Public Health Vol 6, No 2 (2024): November
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmph.v6i2.16825

Abstract

Stunting is one of the main nutritional issues that Indonesian toddlers face. The prevalence of stunting in toddlers (children under five years old) was 30.8% in 2018, according to the Basic Health Research (Riskesdas) results. This dropped to 27.67% in 2019 (Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), 2019), and then increased to 24.4% in 2021 (SSGI, 2021). The purpose of this study is to identify the risk factors for stunting in women in the Ciamis Regency working area of the Baregbeg Community Health Center who have stunted children under five in 2024. Descriptive research using a cross-sectional design was the methodology employed. Using a questionnaire, the study's population composed of all the mothers of 36 kids with stunting in the Baregbeg Health Center's working area. The majority of stunted toddlers had a history of exclusive breastfeeding (80.56%), middle class mothers in a middle educational level (55.56%), low parental income (86.11%), low birth weight babies (86.11%), infectious diarrheal diseases (86.11%), poor diet (77.78%), and an unvarried diet (88.88%), based to the research's results. To help to prevent potential problems with the child's growth and development, it is advised that moms of stunted children give their children greater care.
The Effect of Oxytocin Massage on Weight among Infant in Sub-Urban and Rural Areas Purnamasari, Kurniati Devi; Hindiarti, Yudita Ingga
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 6 No. 5 (2023): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35654/ijnhs.v6i5.747

Abstract

Background: The World Health Organization (WHO) recommends exclusively breastfeeding for six months. In addition to the advantages of breastfeeding, one of the critical challenges is the issue of exclusive breastfeeding, namely the uneven milk production. In the medical setting, pharmacological therapy is used post-partum to encourage breastfeeding. Unfortunately, this approach makes the mother dependent on the child. A non-invasive method of increasing milk supply, oxytocin massage is safe for mothers. Objective: This study aims to ascertain how oxytocin massage affects infant weight gain. Method: This study has a quasi-experimental design and is an experiment. There were 46 participants in this study. Purposive sampling was used to collect samples from 30 post-partum women randomly split into two groups, 15 of whom received oxytocin massages and 15 of whom received breast care. Result: According to the statistical test results, the intervention group's oxytocin massage had a substantial impact on the infants' weight being reached. The findings of this study will raise the standard of care provided by healthcare professionals, particularly midwives acting in the capacity of executors, who will be better able to inform mothers about the advantages of oxytocin massage and inspire families to engage in it. Conclusion: Due to the study's findings, providing the intervention group with an oxytocin massage significantly increased milk production as measured by the quantity of milk produced, the baby's weight, the frequency of feedings, and the frequency of urine. During the post-partum phase, the mother receives an oxytocin massage. Recommendation: The findings of this study would enhance the standard of care provided by healthcare professionals, particularly midwives who serve as executors. It may inform mothers about the advantages of oxytocin massage and inspire families to undertake it.
Effectiveness of Baby Massage on the Growth and Development of Toddlers: A Scoping Review Heriyanti, Silvia Widyani; Purnamasari, Kurniati Devi; Suminar, Ratna
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 13, No 1 (2025): JKP JUNI 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v13i1.1106

Abstract

Background: Infancy and toddlerhood are important periods in a child's growth and development that require special attention. Baby massage, as a form of communication through touch, is beneficial for growth and development. Regular massage can help increase weight, improve sleep quality, and stimulate the digestive system, which can lead to an increased appetite. In addition to providing a relaxing and comfortable effect, baby massage strengthens the emotional bond between mother and child. Therefore, mothers need to understand the techniques and benefits of baby massage as a form of stimulation and affection through gentle touch.Aim: This Scoping review analyzes the effectiveness of infant massage on infant growth and development.Method: This article's Scoping review uses the PRISMA method to identify articles published during the last five years (2019-2023) through Google Scholar, SAGE, Science Direct, and PubMed and produces 8 relevant journals.Results: Baby massage is beneficial for the growth and development of babies.Conclusion: This baby massage can be a non-pharmacological therapy that can help increase the baby's appetite, improve the baby's sleep quality, smooth bowel movements, improve the quality of breastfeeding, increase the body's resistance, and reduce the frequency of spitting up in babies.