Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakterisasi Arang Karbon Hasil Pirolisis Limbah Kulit Pinang Dengan Dan Tanpa Ethanol Sebagai Aktivator Peday, Harold Thijs Nadyo; Sialana, Jufri; Mini, Marthina; Nanlohy, Hendry Y
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 8, No 1: Januari 2025
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v8i1.21862

Abstract

Activated carbon is a crucial material widely used in various applications, including water purification and waste treatment. Areca nut husk, often regarded as waste, shows great potential as an alternative raw material for activated carbon. This study aims to characterize the structure and chemical properties of activated carbon derived from areca husk waste through an ethanol activation process. The activation process was conducted to enhance the porosity and surface area of the activated carbon, thereby increasing its adsorption capacity. Microstructure observations, XRD, TGA, and FTIR analyses were conducted to evaluate the quality of the activated carbon. The results showed that activated carbon with activation has a more complex pore structure, higher crystallinity, and additional functional group such as hydroxyl, which improve adsorption capacity and thermal stability. This study demonstrates that ethanol-activated areca husk has significant potential for various environmental and industrial applications.
ANALISA PROSES FRAIS MENGGUNAKAN PAHAT HSS TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA KARBON TINGGI SETELAH PERLAKUAN PANAS Sialana, Jufri; mini, Marthina Mini; Tabuni, Marhen
DINAMIS Vol 20 No 1. Juli (2023): Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jd.v20i1.1286

Abstract

Tujuan penelitian adalah Menganalisa pengaruh elemen-elemen dasar proses Frais menggunakan pahat HSS terhadap kekasaran permukaan material baja karbon tinggi serta Menganalisa proses Frais setelah perlakuan panas material baja karbon Baja karbon tinggi menggunakan pahat HSS. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa proses pemotongan baja karbon tinggi setelah perlakuan panas terhadap kekasaran permukaan menggunakan pahat HSS dengan menghitung Elemen-elemen dasar pada proses frais (milling). Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen, yang digunakan untuk mencari pengaruh kekasaran permukaan dari proses pemotongan baja karbon tinggi, dengan mengukur dan mencatat data-data berdasarkan tabel pengambilan data. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah Pada perhitungan proses pemotongan terjadi perbedaan pada kecepatan potong dan gerak makan pergigi (fz) sedangkan kesamaan terjadi pada waktu pemotongan (tc) dan kecepatan penghasil geram, dimana kekasaran permukaan untuk perlakuan panas adalah 0,3965 (μm) dan tanpa perlakuan panas 1,616 (μm). Pada proses perlakuan panas ini baja menjadi lebih lunak sehingga mata pahat mengalami tingkat kehilangan berat yang lebih rendah dibandingkan dengan material baja karbon tinggi tanpa perlakuan panas, sedangkan kekasaran permukaan dengan perlakuan panas adalah 0,3965 (μm) dan tanpa perlakuan panas kekasaran permukaannya adalah 1,616 (μm) sehingga dapat dipastikan bahwa Kekasaran permukan dengan perlakuan panas untuk material baja karbon tinggi dengan menggunakan pahat HSS mempunyai kekasaran permukaan yang lebih baik dari pada tanpa perlakuan panas.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN KOMPOR BRIKET DARI TANAH LIAT (CLAY)DI KAMPUNG ABAR DISTRIK EBUNGFAUW KAB. JAYAPURA Sialana, Jufri; Haurissa, Jusuf; Usman, Syamsudin; Iriyanto, Santje
JURNAL ABDIMAS DINAMIS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 7 No 1 Januari (2026): Abdimas Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat USTJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jad.v7i1 Januari.1565

Abstract

Tujuan utama dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat—khususnya kelompok pengrajin gerabah—dalam pembuatan kompor briket berbahan dasar tanah liat (tanah lempung). Kampung Abar dikenal sebagai sentra kerajinan gerabah yang telah diwariskan secara turun-temurun. Para pengrajin lokal mampu menghasilkan berbagai bentuk gerabah sesuai kebutuhan dan pesanan konsumen. Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi oleh kelompok usaha briket “Yabahey” di Kampung Nolokla, yang mengalami keterbatasan dalam penyediaan kompor briket sebagai sarana pendukung produksi briket. Untuk menjawab tantangan tersebut, tim PKM dari USTJ hadir di Kampung Abar untuk menawarkan solusi melalui pelatihan pembuatan kompor briket dari tanah liat. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pengambilan dan pengolahan tanah liat, penyaringan, pembentukan kompor, hingga proses pembakaran untuk menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama. Kegiatan ini berhasil dilaksanakan dengan dukungan penuh dari aparat kampung, gereja, dan masyarakat. Lima kelompok pengrajin—Roliyauw, Hunuyo, Yauw Enggo, Titian Hidup, dan Holinarei—berhasil membuat dua jenis kompor: model sarang lebah dan kotak. Hasil dari kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis masyarakat, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal, mendorong kemandirian teknologi, serta membuka peluang peningkatan ekonomi melalui penerapan teknologi tepat guna yang berpijak pada kearifan lokal.