Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kadar Kreatinin Serum Dengan Kadar Mineral Pada Pasien Chronic Kidney Disease Kusuma, Diah Ayu; Samsuria, Indranila Kustarini
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 7 No. 2 (2020): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.655 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v7i2.510

Abstract

Pendahuluan : Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan fungsi ginjal yang irreversible, yaitu kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit dan juga mineral. Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit mineral yang tidak normal dapat menyebabkan banyak gangguan . Saat fungsi ginjal semakin memburuk menjadi Stadium CKD 4 dan 5, ekskresinya cenderung berkurang dan tidak dapat dikompensasi. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh CKD pada mineral yaitu magnesium dan calcium. Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional retrospektif dengan pendekatan belah lintang (cross sectional) dengan melihat rekam medik pada senter tunggal di RSUP Dr. Kariadi Semarang selama periode 1 Januari 2017 – 31 Desember 2018 untuk kemudian dilihat hubungan pengaruh kadar kreatinin serum dengan magnesium dan calcium pada pasien CKD dengan terapi hemodialisis. Hasil dan pembahasan: Terdapat hubungan signifikan positif lemah antara kreatinin serum dengan magnesium (p=0,032, r= 0,327). Tidak terdapat hubungan antara kreatinin serum dengan kadar kalsium. Simpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kreatinin serum dengan magnesium pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) dengan terapi hemodialisis. Kata Kunci Kreatinin, mineral, magnesium Chronic Kidney Disease, hemodialisis. ABSTRACT Introduction: Chronic Kidney Disease (CKD) is an irreversible kidney function disorder, which is the body's ability to fail to maintain metabolism and balance fluid and electrolytes and minerals. Most metabolic processes require and are influenced by electrolytes. Abnormal mineral electrolyte concentrations can cause many disturbances. When kidney function getting worse to stages CKD 4 and 5, the excretion tends to decrease and cannot be compensated. The purpose of this study is to look at the effect of CKD on minerals namely magnesium and calcium. Method: This study was a retrospective observational study with a cross sectional approach by looking at medical records at RSUP Dr. Kariadi Semarang during the period of 1 January 2017 - 31 December 2018 to see the correlation of influence of serum creatinine levels with magnesium and calcium in CKD patients with hemodialysis therapy. Results and discussion: There was a significantly weak positive correlation between serum creatinine and magnesium (p = 0.032, r = 0.327). There is no correlation between serum creatinine and calcium levels. Conclusion: The results of the study it can be concluded that there is a statistically significant correlation between serum creatinine levels with magnesium in Chronic Kidney Disease (CKD) patients with hemodialysis therapy. Keywords Creatinine, minerals, magnesium Chronic Kidney Disease, hemodialysis.
Pengendalian Kerusakan Jahitan Produk Fashion Dengan Statistical Process Control (SPC) di PT. SRI Sugiyarto, Sugiyarto; Harianto, Dedy; Kusuma, Diah Ayu
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022): Vol 5 No 1 Juni 2022
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian kerusakan jahitan produk Fashion pada PT. SRI, penyebab kerusakan produk, dan solusi mengatasinya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya adalah dokumentasi dan wawancara, kemudian dianalisis dengan alat bantu Statistical Process Control (SPC). Faktor penyebab kerusakan jahitan produk Fashion yang terjadi antara lain: broken stitcs, skip stitch, twisted, dan puckering. Kerusakan jahitan produk disebabkan oleh man power, Method, Machine dan material masih terjadi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pengendalian kerusakan adalah memberikan arahan lebih baik kepada operator yang terlibat dalam proses produksi, mengupayakan kecepatan mesin jahit yang sesuai agar kain dapat diatur dengan mudah, pemasangan presser foot harus disetting dengan ketinggian yang pas/sesuai, melatih operator agar lebih terbiasa memproses material yang memerlukan perlakuan khusus.