Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

DESIGNING TEXTILE WASTE SHREDDER MACHINE FOR CONTINOUS PRODUCT Mokh Afifuddin; Dedy Harianto; Sugiyarto Sugiyarto; Yulius Sarjono Eddy; Bambang Yulianto; Ahmad Darmawi
Journal of Industrial Engineering Management Vol 6, No 1 (2021): Journal of Industrial Engineering Management Vol. 6 No. 1
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jiem.v6i1.736

Abstract

The textile and textile products industry is one of the mainstay commodities of the manufacturing industry as well as a driving force for national economic development. Like any production process, the textile manufacturing process also produces waste or residual substances called textile waste. Likewise the impact of the activities of garment, tailor, fashion, apparel and convection, one of which is patchwork waste. If the patchwork waste is not handled properly, it will result in waste generation which will have an impact on pollution in the environment. Lack of tools that can treat textile waste, resulting in less optimal handling of textile waste. This research is trying to make a design of a cloth chopping machine that is used to crush the remains of large rags into small pieces of cloth. Thus the packaging of fabric waste is easier and more efficient, besides that it can also be used as raw material for other products so that it can reduce fabric waste that pollutes the environment. In developing the model and design of a textile waste chopping machine, this chopping machine will cut the patchwork which can be sized according to your wishes. It is hoped that the results of this research will contribute to the development, advancement and appropriate technology. The design of this textile fabric waste chopper will provide a practical solution and zero waste process in a textile and garment industry.
Perancangan Alat Bantu Gerinda pada Tool post Mesin Bubut Konvensional Dedy Harianto
Majalah Teknik Industri Vol 27 No 1 (2019): Majalah Teknik Industri Juni 2019
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat bantu gerinda silindris pada mesin bubut konvensional dengan menggunakan kabel fleksibel. Metodologi penelitian yang dilakukan dimulai dengan mencari dan mengumpulkan referensi serta dasar teori yang diambil dari berbagai buku penunjang untuk mendukung perancangan alat bantu gerinda. Dari referensi kemudian dibuat perumusan masalah mengenai langkah-langkah dalam perancangan alat. Langkah selanjutnya adalah membuat desain dan membuat kesimpulan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam perancangan alat bantu gerinda pada mesin bubut konvensional terdiri dari dua bagian utama yaitu landasan tool post yang berbentuk persegi empat dengan dimensi 22 x 25 x 100 mm, memiliki tiga buah lubang untuk baut L ukuran M8 x 1,25 mm yang terletak pada sisi memanjang landasan pada sisi dengan lebar 22 mm; dan rumah cekam flexible shaft yang berbentuk poros berlubang dengan dimensi panjang 100 mm, diameter luar 46 mm dan diameter dalam 26 mm. Pada posisi 0° diameter luar terdapat dua buah lubang untuk baut L ukuran M6 x 1,0 mm dan pada sisi 90°, permukaan dibuat rata sepanjang 100 mm dengan lebar 22 mm, memiliki tiga buah lubang untuk pasangan landasan tool post untuk baut L.
Analisa Pengendalian Kualitas Produk Jacket Thermoball Style A3LH2 pada PT. Pan Brothers Tbk. Sugiyarto; Dedy Harianto; Nur Rokhim
Majalah Teknik Industri Vol 28 No 2 (2020): Majalah Teknik Industri Desember 2020
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian kualitas produk Jacket Thermoball Style A3LH2 pada PT. Pan Brothers Tbk, penyebab kecacatan produk dan solusi mengatasinya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya adalah dokumentasi dan wawancara, kemudian dianalisis dengan alat bantu Statistical Process Control (SPC). Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas produk Jacket Thermoball Style A3LH2 sudah dilakukan mulai bahan baku, proses produksi, dan produk jadi. Kerusakan/kecacatan produk disebabkan oleh man power, method, machine dan material masih terjadi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pengendalian kualitas adalah memberikan arahan lebih baik kepada operator yang terlibat dalam proses produksi, memperbaiki metode seperti cara gosok ritsleting dengan bantuan alat, cara pasang ritsleting mengunakan alat bantu akrilik dan cara handling jahitan ritsleting dan mengupayakan perbaikan/pemeliharaan mesin dengan jadwal pasti, melatih operator agar lebih terbiasa memproses material yang lebih mudah rusak.
OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS IKM ANANTA BATIK MELALUI PELATIHAN PENGGUNAAN MEJA POTONG Harianto, Dedy; Bintang, Hamdan S.; Ardiyanto, Agus; Widyawan, Vallen Laurinda Defrina
Amare Vol. 3 No. 2 (2024): Juli - Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52075/ja.v3i2.503

Abstract

Industri batik merupakan bagian penting dari sektor tekstil dan pakaian Indonesia yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa. Di IKM Ananta Batik, permasalahan terjadi karena pemotongan kain batik dilakukan di lantai, menyebabkan ketidaknyamanan dan potensi kesalahan. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kenyamanan kerja karyawan melalui pelatihan penggunaan meja potong yang ergonomis. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode pelaksanaan kegiatannya adalah dengan ceramah dan memberikan pelatihan. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan meja potong ergonomis mengurangi kelelahan fisik, meningkatkan kecepatan dan akurasi pemotongan kain, serta meningkatkan produktivitas. Evaluasi melalui kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan penurunan keluhan fisik pada punggung dan lutut serta peningkatan kenyamanan kerja. Selain itu, pelatihan ini membantu karyawan dalam meningkatkan keterampilan teknis mereka. Implementasi meja potong ergonomis secara signifikan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi batik tanpa mengorbankan kesehatan pekerja.
Analisis Risiko Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada Departemen Sewing PT LPW Sugiyarto, Sugiyarto; Harianto, Dedy; Patticia, Evita
Jurnal Tekstil Vol 7 No 1 (2024): Vol 7 No 1 Juni 2024
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v7i1.73

Abstract

PT LPW adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi pakaian dalam wanita berskala internasional 100 % ekspor. Keselamatan dan Kesehatan Kerja penting untuk selalu perhatikan agar kualitas sumber daya manusia di perusahaan selalu prima. Dalam proses produksi yang melibatkan peralatan mesin serta banyak sumber daya manusia, maka risiko kecelakaan kemungkinan besar bisa terjaadi. Kerugian akan terjadi apabila potensi bahaya tidak selalu dikendalikan. Penelitian ini fokus pada departemen sewing, dimana sering terjadi kecelakaan sebagai akibat penggunaan peralatan tajam. Berawal dari permasalahan tersebut dilakukan analisis penyebab timbulnya kecelakaan dengan metode FMEA. Hasilnya berupa Risk Priority Number (RPN). Diketahui bahwa failure mode yang harus diprioritaskan adalah kategori tertusuk jarum dan kaki terkena alat potong yang terjatuh. Penyebab utama kategori ini yaitu pekerja kurang hati-hati dalam melakukan pekerjaan dan mempunyai nilai RPN sebesar 50. Selanjutnya dilakukan analisis menggunakan diagram fishbone. Guna mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja di departemen sewing, usulan perbaikan pencegahan coba diberikan
Perbandingan Kinerja Yarn Guide tipe Pig tail dan Snail Wire dalam Kualitas Hairiness Benang Ring Spinning Frame Harianto, Dedy; Sugiyarto, Sugiyarto; Azizah, Rizna Nur
Jurnal Tekstil Vol 7 No 2 (2024): Vol 7 No 2 Desember 2024
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v7i2.108

Abstract

Penelitian ini membahas kualitas benang pada industri tekstil, khususnya aspek hairiness atau kehalusan permukaan benang, yang mempengaruhi performa produksi lanjutan serta kualitas produk akhir. Hairiness yang tinggi dapat mengganggu proses tenun dan rajut, serta menurunkan daya tahan kain. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dua tipe yarn guide, yaitu pig tail dan snail wire, dalam mengurangi nilai hairiness pada benang yang diproduksi dengan mesin ring spinning frame. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dengan membagi sampel benang menjadi dua kelompok (masing-masing 30 sampel) yang diproduksi dengan pig tail dan snail wire. Tingkat hairiness diukur menggunakan perangkat standar yaitu menggunakan alat Uster Tester dan analisis data dilakukan menggunakan uji t independen untuk melihat perbedaan signifikan antara kedua tipe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data hairiness pada kedua tipe yarn guide berdistribusi normal, sehingga uji t dapat dilakukan. Berdasarkan hasil analisis statistik, yarn guide tipe snail wire memiliki rata-rata hairiness yang lebih rendah (5.77) dibandingkan pig tail (5.948), yang menunjukkan efektivitas snail wire dalam menekan hairiness. Dengan p-value sebesar 0.021 (<0.05), terdapat perbedaan signifikan antara kedua metode, mengindikasikan bahwa snail wire lebih efektif dalam menghasilkan benang yang lebih halus. Kedua jenis yarn guide tetap berada dalam batas standar hairiness perusahaan (6.5), namun snail wire terbukti lebih lebih efektif dalam mengurangi hairiness pada benang.
Development and Evaluation of an ESP32-based Temperature and Humidity Control Unit for Textile Storage Harianto, Dedy; Bintang, Hamdan S.; Ardiyanto, Agus; Widyawan, Vallen Laurinda Defrina
International Journal of Engineering Continuity Vol. 4 No. 1 (2025): ijec
Publisher : Sultan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58291/ijec.v4i1.309

Abstract

Monitoring temperature and humidity in textile storage warehouses is vital for maintaining product quality and ensuring optimal conditions. This study focuses on developing a temperature and humidity control unit using an ESP32 microcontroller, evaluating its performance through black-box testing. The ESP32-based system offers a scalable and energy-efficient solution for climate control, delivering precise environmental monitoring through integrated Wi-Fi and Bluetooth for affordable connectivity. Its advanced real-time data processing capabilities and compatibility with multiple sensors make it highly suitable for cost-effective, large-scale implementations in textile storage environments. The experimental approach involves controlling temperature and humidity as independent variables, while ensuring optimal storage as the dependent variable. The DHT21 sensor, ESP32 microcontroller, and relay are used as control variables. Software was developed in the Arduino IDE to manage temperature and humidity, and after validation, the program was uploaded to the ESP32 for black box testing. Results confirmed that the system effectively regulates these conditions, crucial for preserving textiles. The ESP32 efficiently serves as the control unit, and testing validated its ability to maintain desired limits. Future improvements could include wireless access for remote monitoring, enhancing flexibility and operational efficiency in environmental control for textile storage.
ANALISA PERBAIKAN BENANG KUSUT AKIBAT RING TOUCH PADA PROSES PENGGULUNGAN DI MESIN RING SPINNING FRAME Harianto, Dedy; Pujianto, Hendri; Bintang, Hamdan S; Alfanti, Dita
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol. 12 No. 1 (2025): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.12.1.67-78

Abstract

Cacat pada benang dalam industri pemintalan tekstil dapat mempengaruhi kualitas produk serta efisiensi produksi. Salah satu cacat yang umum terjadi adalah ring touch pada mesin Ring Spinning Frame (RSF), yang disebabkan oleh gesekan berlebihan antara cincin (ring) dan traveller. Cacat ini dapat meningkatkan tingkat kecacatan produk akhir serta mengganggu stabilitas proses produksi. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan metode 5W+1H sebagai alat diagnostik dalam perbaikan kualitas benang yang mengalami cacat akibat ring touch. Cause and Effect Diagram digunakan untuk mengidentifikasi penyebab utama permasalahan, diikuti oleh penerapan metode 5W+1H dalam perencanaan tindakan perbaikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyebab utama adalah ketidaksesuaian posisi spindle, yang dipengaruhi oleh perubahan pengaturan ring flange dan kendornya mur di bawah spindle. Langkah perbaikan meliputi pengencangan baut pengunci ring flange, penyetelan ulang sesuai spesifikasi, serta pemeriksaan dan penggantian mur yang kendur. Perbaikan dilakukan oleh tim pemeliharaan RSF selama jadwal perawatan mesin. Implementasi tindakan ini terbukti meningkatkan stabilitas operasional mesin, mengurangi tingkat benang kusut secara signifikan, serta menghasilkan benang dengan keseragaman yang lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis metode 5W+1H dapat menjadi strategi diagnostik yang efektif dalam mengoptimalkan kualitas benang dan meningkatkan efisiensi produksi di industri tekstil
Pengendalian Kerusakan Jahitan Produk Fashion Dengan Statistical Process Control (SPC) di PT. SRI Sugiyarto, Sugiyarto; Harianto, Dedy; Kusuma, Diah Ayu
Jurnal Tekstil Vol 5 No 1 (2022): Vol 5 No 1 Juni 2022
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i1.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian kerusakan jahitan produk Fashion pada PT. SRI, penyebab kerusakan produk, dan solusi mengatasinya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitiannya adalah dokumentasi dan wawancara, kemudian dianalisis dengan alat bantu Statistical Process Control (SPC). Faktor penyebab kerusakan jahitan produk Fashion yang terjadi antara lain: broken stitcs, skip stitch, twisted, dan puckering. Kerusakan jahitan produk disebabkan oleh man power, Method, Machine dan material masih terjadi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pengendalian kerusakan adalah memberikan arahan lebih baik kepada operator yang terlibat dalam proses produksi, mengupayakan kecepatan mesin jahit yang sesuai agar kain dapat diatur dengan mudah, pemasangan presser foot harus disetting dengan ketinggian yang pas/sesuai, melatih operator agar lebih terbiasa memproses material yang memerlukan perlakuan khusus.
Pengaruh Penggunaan Collector di Mesin Speed Frame terhadap Ketidakrataan Benang Ne 30 yang Dihasilkan Harianto, Dedy; Sugiyarto, Sugiyarto; Effendi, Effendi
Jurnal Tekstil Vol 5 No 2 (2022): Vol 5 No 2 Desember 2022
Publisher : Akademi Komunitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59432/jute.v5i2.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan collector di Mesin Speed Frame tipe JWF 1415 terhadap kualitas benang (U%) Ne 30 dari roving 100% rayon yang dihasilkan. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah eksperimental, dimulai dengan melakukan studi pendahuluan kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan referensi dan dasar teori dari berbagai buku penunjang mengenai kualitas benang. Dari referensi kemudian dibuat perumusan masalah mengenai pengaruh penggunaan collector pada mesin speed frame terhadap kualitas benang Ne 30 dari roving 100% rayon. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian nomor benang (Ne) dan pengujian ketidakrataan benang. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bahwa Ne benang menggunakan material roving dengan collector lebih bagus dibandingkan Ne benang yang dihasilkan dari roving yang tidak menggunakan collector yaitu untuk spindel nomor 257 adalah 30,39 dan 33,50; serta untuk spindel nomor 258 adalah 30,32 dan 33,19. Ketidakrataan benang (U%) dari material roving dengan collector lebih bagus dibandingkan material yang dihasilkan dari roving yang tidak menggunakan collector yaitu 9,15 dan 10,36