Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

OPTIMALISASI PROSES PULPING KRAFT DAN PENGARUH PENIMBUNAN BAHAN BAKU TERHADAP KUALITAS PULP DAN KERTAS DARI JENIS KAYU ANGGRUNG (Trema orientalis BI) Abdul Rasyid Zarta
Buletin Loupe Vol 12 No 02 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini secara khusus selain untuk meneliti optimalisasi pulping Kraft jenis kayu Anggrung juga akan mengamati pengaruh penimbunan bahan baku dalam bentuk chip kayu terhadap kualitas pulp dan kertas yang dihasilkan. Karena penimbunan bahan baku di lapangan terbuka akan mengakibatkan degradasi kualitas bahan baku baik secara fisika maupun kimia akibat pengaruh cuaca dan serangan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi proses pulping Kraft dari jenis kayu Anggrung dan mengetahui perubahan kualitas pulp dan kertas karena pengaruh penimbunan bahan baku di lapangan . Pada penelitian ini dalam proses pulping akan menggunakan proses pulping Sulfat/Kraft yang didasarkan atas metode Zellcheming : Merkblatt. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa dengan menggunakan grafik. Pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : Nilai optimal proses pulping jenis kayu Anggrung (Trema orientalis BL) adalah pada konsentrasi Alkali Aktif (AA) 14%, Sulfiditas (S) 25%, waktu pemasakan (t) 1 jam, temperature (T) 170oC dan AQ 0,10%. Penambahan bahan additive AQ 0,10% mampu meningkatkan selektifitas delignifikasi dengan adanya perbaikan sifat fisika pulp dan sifat fisika mekanika kertas. Waktu penumpukan bahan baku kayu anggrung di lapangan terbuka maksimal 2 minggu sebelum diproses lebih lanjut dalam proses pulping Kayu Anggrung sebagai bahan baku pulp dan kertas tergolong dalam kelas kualita II
Kalender Musim dan Peran Gender dalam Perladangan Masyarakat Dayak Bulusu di Desa Pungit Kecamatan Sekatak pada Masa Perubahan Iklim: Seasonal Calendar and Gender Roles in the Farming Practices of The Bulusu Dayak Community in Pungit Village, Sekatak Sub District During Climate Change Rositah, Erna; Muhammad Fikri Hernandi; Sari, Nur Maulida; Abdul Rasyid Zarta; Rudi Djatmiko; Dwinita Aquastini; Aprilianus Robert Lau
Jurnal Loupe Vol 19 No 02 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i02.2926

Abstract

Secara historis masyarakat Dayak Bulusu tidak bisa dilepaskan dari sumber daya hutan. Secara ekonomi, lahan hutan menjadi tempat masyarakat berladang yaitu pertanian pada lahan kering dengan sistem gilir balik, menggunakan kearifan lokal dan tahapan perladangan yang dipraktekkan secara turun temurun. Fenomena perubahan iklim yang terjadi saat ini berdampak terhadap makhluk hidup dan lingkungan, termasuk ancaman bagi pertanian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kalender musim perladangan dalam 1 periode tanam di tengah masa perubahan iklim dan peran gender dalam perladangan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pungit Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara pada Bulan Juli-Agustus 2022. Pengambilan data dilakukan dengan teknik triangulasi yaitu FGD, observasi lapangan dan kajian literatur. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Kegiatan berladang Dayak Bulusu Desa Pungit Sekatak dilakukan dengan tahapan tertentu dimulai dari tahap pemilihan lokasi berladang dan penebasan pada Bulan Mei; penebangan dan pemotongan dahan ranting pada bulan Juni; pengeringan selama bulan Juni-Juli; pembakaran pada bulan kering yaitu Bulan Agustus-September; penanaman dilakukan Bulan September-Oktober dimana sudah mulai musim hujan; pemeliharaan yaitu setelah masa tanam hingga memasuki Bulan Pebruari yang dilanjutkan dengan pemanenan hingga bulan Maret. Laki-laki dan perempuan berperan penting dalam setiap tahap kegiatan berladang sesuai dengan porsi dan perannya masing-masing.
PELATIHAN FINISHING KAYU JATI BELANDA BERNILAI TINGGI BAGI KELOMPOK MASYARAKAT GUNUNG KELUA Syafi’i; Abdul Rasyid Zarta; Zahrotul Isti’anah Marroh; Muhammad Tahrir; Teguh Rizali Zahroni; Taman Alex; Yusdiansyah; Eva Nurmarini; Heriad Daud; Ita Merni Patulak
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i1.3162

Abstract

The High-Value Dutch Teak Wood Finishing Training for Gunung Kelua Community Group is a programme that aims to improve the skills and knowledge of the local community in the finishing process of Dutch teak wood, a type of wood with high economic value in the international market. The programme is designed to support the development of small and medium industries (SMIs) in the region, focusing on sustainable and responsible use of local natural resources. Through this training, participants are expected to learn modern finishing techniques that can improve the aesthetics and functionality of the final product, understand the principles of effective design and project management as well as an understanding of environmentally friendly and anti-pollutant products. The training also covers important aspects such as knowledge of wood species and characteristics, selection of eco-friendly materials, surface treatment, finish application, and post-finish care, all of which are key components in the production of high-value Dutch teak. By adopting both practical and theoretical learning methods, the programme provides participants with hands-on skills and equips them with a deep understanding of the need to use environmentally friendly paint-based materials. The ultimate goal is to help the Gunung Kelua community group expand their market, increase income, contribute to the sustainable development of the local economy as well as sensitise them to the use of environmentally friendly materials. This programme is expected to become a training model that can be adapted and applied in other regions in Indonesia, especially in areas that have potential natural wood resources but still need technical support and capacity in processing and marketing high-quality products. Keywords: Training; Wood Finishing; Dutch Teak
PELATIHAN FINISHING KAYU JATI BELANDA BERNILAI TINGGI BAGI KELOMPOK MASYARAKAT GUNUNG KELUA Syafi’i; Abdul Rasyid Zarta; Zahrotul Isti’anah Marroh; Muhammad Tahrir; Teguh Rizali Zahroni; Taman Alex; Yusdiansyah; Eva Nurmarini; Heriad Daud; Ita Merni Patulak
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i1.3162

Abstract

The High-Value Dutch Teak Wood Finishing Training for Gunung Kelua Community Group is a programme that aims to improve the skills and knowledge of the local community in the finishing process of Dutch teak wood, a type of wood with high economic value in the international market. The programme is designed to support the development of small and medium industries (SMIs) in the region, focusing on sustainable and responsible use of local natural resources. Through this training, participants are expected to learn modern finishing techniques that can improve the aesthetics and functionality of the final product, understand the principles of effective design and project management as well as an understanding of environmentally friendly and anti-pollutant products. The training also covers important aspects such as knowledge of wood species and characteristics, selection of eco-friendly materials, surface treatment, finish application, and post-finish care, all of which are key components in the production of high-value Dutch teak. By adopting both practical and theoretical learning methods, the programme provides participants with hands-on skills and equips them with a deep understanding of the need to use environmentally friendly paint-based materials. The ultimate goal is to help the Gunung Kelua community group expand their market, increase income, contribute to the sustainable development of the local economy as well as sensitise them to the use of environmentally friendly materials. This programme is expected to become a training model that can be adapted and applied in other regions in Indonesia, especially in areas that have potential natural wood resources but still need technical support and capacity in processing and marketing high-quality products. Keywords: Training; Wood Finishing; Dutch Teak
OPTIMALISASI PROSES PULPING KRAFT DAN PENGARUH PENIMBUNAN BAHAN BAKU TERHADAP KUALITAS PULP DAN KERTAS DARI JENIS KAYU ANGGRUNG (Trema orientalis BI) Abdul Rasyid Zarta
Jurnal Loupe Vol 12 No 02 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v12i02.137

Abstract

Penelitian ini secara khusus selain untuk meneliti optimalisasi pulping Kraft jenis kayu Anggrung juga akan mengamati pengaruh penimbunan bahan baku dalam bentuk chip kayu terhadap kualitas pulp dan kertas yang dihasilkan. Karena penimbunan bahan baku di lapangan terbuka akan mengakibatkan degradasi kualitas bahan baku baik secara fisika maupun kimia akibat pengaruh cuaca dan serangan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi proses pulping Kraft dari jenis kayu Anggrung dan mengetahui perubahan kualitas pulp dan kertas karena pengaruh penimbunan bahan baku di lapangan . Pada penelitian ini dalam proses pulping akan menggunakan proses pulping Sulfat/Kraft yang didasarkan atas metode Zellcheming : Merkblatt. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa dengan menggunakan grafik. Pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : Nilai optimal proses pulping jenis kayu Anggrung (Trema orientalis BL) adalah pada konsentrasi Alkali Aktif (AA) 14%, Sulfiditas (S) 25%, waktu pemasakan (t) 1 jam, temperature (T) 170oC dan AQ 0,10%. Penambahan bahan additive AQ 0,10% mampu meningkatkan selektifitas delignifikasi dengan adanya perbaikan sifat fisika pulp dan sifat fisika mekanika kertas. Waktu penumpukan bahan baku kayu anggrung di lapangan terbuka maksimal 2 minggu sebelum diproses lebih lanjut dalam proses pulping Kayu Anggrung sebagai bahan baku pulp dan kertas tergolong dalam kelas kualita II