Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA (Studi Kasus Pada Program Studi Statistika Fakultas MIPA, Fakultas Tekhnologi Informasi Dan Komunikasi Universitas Mulawarman Dan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda) Patulak, Ita Merni
Jurnal Manajemen Vol 19, No 3 (2015): October 2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.68 KB) | DOI: 10.24912/jm.v19i3.36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa berwirausaha. Faktor-faktor tersebut mencakup Materi Perkuliahan Kewirausahaan (X1), Pelatihan/Kursus Kewirausahaan (X2) dan Faktor Demografis (X3). Penelitian ini melibatkan sampel 115 orang dengan perincian sebanyak 50 orang pada Prodi Statistik Fakultas Mipa Unmul, 40 orang pada Fakultas TIK Unmul, dan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda pada prodi TPHP dan prodi THH sebanyak 25 orang. Responden tersebut adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan pada semester ganjil tahun Akademik 2013 / 2014.Hasil-hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor materi perkuliahan (X1), Pelatihan / Kursus Pelatihan (X2) dan Faktor Demografis (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu minat mahasiswa berwirausaha, ini dapat dilihat berdasarkan uji F pada pengujian hipotesis dimana nilai F hitung sebesar 27,688 > F tabel 2,50, dengan signikansi 0,000 lebih kecil daripada 0,05.Berdasarkan uji parsial, nilai t hitung masing-masing variabel diperoleh variabel dominan adalah X1 (Materi Perkuliahan Kewirausahaan) dengan nilai t hitung terbesar, tingkat signifikan terkecil.Hal ini menunjukkan bahwa dengan semakin baiknya materi perkuliahan kewirausahaan yang diajarkan oleh dosen baik dalam bentuk teori maupun praktek, akan memacu semangat mahasiswa untuk bisa berwirausaha atau mempersiapkan diri untuk dapat berwirausaha kelak setelah lulus.This study aims to determine the factors that affect student interest in entrepreneurship. These factors include Entrepreneurship Class Matter (X1), Training / Courses Entrepreneurship (X2) and demographic factors (X3). The study involved a sample of 115 people, comprising as many as 50 people at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences Statistics Mulawarman University, 40 people at the Faculty of ICT Mulawarman University and Samarinda State Agricultural Polytechnic students on study programs Agricultural of Technology many as 25 people. The respondents were students who take courses in Entrepreneurship academic year 2013/2014. The results of the study indicate factors lecture material (X1), Training / Training Course (X2) and Demographic Factors (X3) have a significant effect on the dependent variable (Y) is the interest of students in entrepreneurship, it can be seen by F test at testing the hypothesis that calculated F value of 27.688> F table 2.50, with 0,000 significant smaller than 0.05. Based on the partial test, t value of each variable obtained dominant variables are X1 (Material Class Entrepreneurship) with the largest t value, a smallest level of significant. Shows that the improvements in the lecture material taught by lecturer of entrepreneurship in the form of theory and practice, will be the spirit of students to be self-employed or self-employed can prepare for the future after graduation.   
PELATIHAN FINISHING KAYU JATI BELANDA BERNILAI TINGGI BAGI KELOMPOK MASYARAKAT GUNUNG KELUA Syafi’i; Abdul Rasyid Zarta; Zahrotul Isti’anah Marroh; Muhammad Tahrir; Teguh Rizali Zahroni; Taman Alex; Yusdiansyah; Eva Nurmarini; Heriad Daud; Ita Merni Patulak
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i1.3162

Abstract

The High-Value Dutch Teak Wood Finishing Training for Gunung Kelua Community Group is a programme that aims to improve the skills and knowledge of the local community in the finishing process of Dutch teak wood, a type of wood with high economic value in the international market. The programme is designed to support the development of small and medium industries (SMIs) in the region, focusing on sustainable and responsible use of local natural resources. Through this training, participants are expected to learn modern finishing techniques that can improve the aesthetics and functionality of the final product, understand the principles of effective design and project management as well as an understanding of environmentally friendly and anti-pollutant products. The training also covers important aspects such as knowledge of wood species and characteristics, selection of eco-friendly materials, surface treatment, finish application, and post-finish care, all of which are key components in the production of high-value Dutch teak. By adopting both practical and theoretical learning methods, the programme provides participants with hands-on skills and equips them with a deep understanding of the need to use environmentally friendly paint-based materials. The ultimate goal is to help the Gunung Kelua community group expand their market, increase income, contribute to the sustainable development of the local economy as well as sensitise them to the use of environmentally friendly materials. This programme is expected to become a training model that can be adapted and applied in other regions in Indonesia, especially in areas that have potential natural wood resources but still need technical support and capacity in processing and marketing high-quality products. Keywords: Training; Wood Finishing; Dutch Teak
Impact of Entrepreneurship Training on Empowering Rural Communities in Margo Mulyo Village, East Kutai Patulak, Ita Merni; Dengen, Nataniel; Islamiyah, Islamiyah; Marroh, Zahrotul Istianah; Vania, Chaelse; Heriansyah, Zulfikar; Achmad, Andi
JOURNAL ECONOMICS AND STRATEGY Vol 6 No 2 (2025): Edisi Juli 2025 - Desember 2025
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jes.v6i2.1932

Abstract

Penelitian ini mengkaji dampak pelatihan kewirausahaan terhadap pemberdayaan masyarakat pedesaan di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui penerapan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan. Pelatihan mencakup topik-topik seperti perencanaan bisnis, strategi pemasaran, branding digital, dan literasi keuangan dasar. Pendekatan partisipatif digunakan, melibatkan warga setempat dalam workshop, simulasi, dan bimbingan langsung. Hasil menunjukkan bahwa peserta menunjukkan peningkatan kepercayaan diri, pemahaman yang lebih baik tentang konsep bisnis, dan motivasi yang lebih kuat untuk memulai atau meningkatkan usaha kecil. Beberapa peserta memulai pengembangan produk dan mendirikan usaha mikro setelah menyelesaikan pelatihan. Selain itu, program ini memfasilitasi kolaborasi antaranggota komunitas, menciptakan sistem dukungan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Tantangan yang dihadapi meliputi akses digital yang terbatas dan resistensi awal terhadap perubahan, yang diatasi melalui fasilitasi adaptif dan keterlibatan komunitas. Secara keseluruhan, temuan menunjukkan bahwa pelatihan kewirausahaan dapat menjadi alat yang efektif untuk memberdayakan komunitas pedesaan, mendorong kemandirian, dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi lokal. Studi ini merekomendasikan integrasi modul pelatihan serupa dalam inisiatif pengembangan pedesaan, terutama di daerah dengan kerentanan ekonomi tinggi. Program-program di masa depan juga harus mempertimbangkan bantuan tindak lanjut dan akses ke pasar untuk memaksimalkan hasil jangka panjang
Peningkatan Produksi Kompos Biochar Pembenah Tanah melalui Rekayasa Konstruksi Mesin Pencacah Bahan Organik dalam Mendukung Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Pertanian bagi Masyarakat Kampung Belimau-Kelurahan Lempake, Kelurahan Sempaja Utara, Kota Samarinda Syafii, Syafii; Zarta, Abdul Rasyid; Akshar, Muh; Marroh, Zahrotul Isti'anah; Nurmarini, Eva; Patulak, Ita Merni; Alex, Taman; Tahrir, Muhammad; Zahroni, Teguh Rizali; Yusdiansyah, Yusdiansyah; Ridwan, Ridwan; Azzahrah, Nadia Fatimah
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i2.17412

Abstract

Background: Berkuranganya lahan subur, cekaman alam dan biotik terhadap lahan pertanian di Kalimantan Timur menuntut tindakan adaptasi yang bermuara pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan usaha pertanian. Adaptasi dan keberlanjutan menuntut inovasi kreativitas yang didasarkan riset, dengan adanya kegiatan produksi kompos biochar menggunakan mesin pencacah maka kuantitas hasil produksi akan semakin bertambah yang akan berpengaruh pada jumlah dan kualitas hasil pertanian. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai upaya peningkatan produksi kompos biochar pembenah tanah melalui rekayasa konstruksi mesin pencacah bahan organik. Mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) P4S Puri Leisa. Metode: Untuk mengatasi permasalahan maka diadakan penyuluhan dan pelatihan terhadap 15 – 20 orang petani dan mahasiswa, dengan materi teori dan praktek pembuatan kompos biochar selama 1 hari (4 jam) antara lain Penyiapan Alat Pirolysis, Pemilihan Bahan Biochar, Proses Pembakaran, Pemantauan Suhu dan Pemadaman, Penjemuran, Aktivasi dan Penepungan, Analisis dan Distribusi.  Hasil: Pada tahap awal kegiatan pengabdian, para peserta pelatihan mendapatkan kulsponsi penjelasan prosedur cara membuat kompos biochar dari instruktur. Tahap kedua adalah praktik dengan memasukkan bahan-bahan organik yang berasal dari limbah pertanian dan serasah kehutanan ke mesin pencacah untuk menghasilkan serbuk yang seragam sebelum akhirnya diproses menjadi biochar.  Limbah pertanian serta limbah kehutanan atau limbah alami organik lainnya tidak membutuhkan perlakuan khusus maupun perlakuan pendahuluan seperti dengan menjemurnya atau membuatnya menjadi bagian-bagian dengan ukuran lebih kecil. Kesimpulan: Melalui penggunaan mesin pencacah bahan alami, produktivitas kompos meningkat menjadi 800 kg per hari dibandingkan sebelumnya hanya berkisar 100-200 jika menggunakan tenaga manual. 
PELATIHAN FINISHING KAYU JATI BELANDA BERNILAI TINGGI BAGI KELOMPOK MASYARAKAT GUNUNG KELUA Syafi’i; Abdul Rasyid Zarta; Zahrotul Isti’anah Marroh; Muhammad Tahrir; Teguh Rizali Zahroni; Taman Alex; Yusdiansyah; Eva Nurmarini; Heriad Daud; Ita Merni Patulak
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 14 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i1.3162

Abstract

The High-Value Dutch Teak Wood Finishing Training for Gunung Kelua Community Group is a programme that aims to improve the skills and knowledge of the local community in the finishing process of Dutch teak wood, a type of wood with high economic value in the international market. The programme is designed to support the development of small and medium industries (SMIs) in the region, focusing on sustainable and responsible use of local natural resources. Through this training, participants are expected to learn modern finishing techniques that can improve the aesthetics and functionality of the final product, understand the principles of effective design and project management as well as an understanding of environmentally friendly and anti-pollutant products. The training also covers important aspects such as knowledge of wood species and characteristics, selection of eco-friendly materials, surface treatment, finish application, and post-finish care, all of which are key components in the production of high-value Dutch teak. By adopting both practical and theoretical learning methods, the programme provides participants with hands-on skills and equips them with a deep understanding of the need to use environmentally friendly paint-based materials. The ultimate goal is to help the Gunung Kelua community group expand their market, increase income, contribute to the sustainable development of the local economy as well as sensitise them to the use of environmentally friendly materials. This programme is expected to become a training model that can be adapted and applied in other regions in Indonesia, especially in areas that have potential natural wood resources but still need technical support and capacity in processing and marketing high-quality products. Keywords: Training; Wood Finishing; Dutch Teak