Putra, Tomi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Pemimpin Kelompok Dalam Konteks Pendekatan Analisis Transaksional Putra, Tomi; Karneli, Yeni; Netrawati, Netrawati
Counselia Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/counselia.v5i1.107

Abstract

Pemimpin dalam kelompok memiliki tugas dan peran yang akan membantu dalam mengelola kegiatan kelompok. Berdasarkan pendekatan Analisis Transaksional bahwa pemimpin kelompok memiliki peran sebagai pelindung, permisi dan operasi serta pemusatan perhatian. Pendekatan analisis transaksional dapat melatih peserta kelompok untuk memiliki kemampuan komunikasi yang sebagai mana seharusnya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengungkapkan peranan pemimpin kelompok dalam membangun dinamika kelompok melalui pendekatan analisis transaksional. Jenis peneitian ini merupakan literatur review. Tulisan literature review ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Adapun sumber referensi berupa artikel, buku, dan informasi dari media teknologi dan komunikasi yang sesuai dengan topik yang dibahas. Melalui literature review ini dapat dilakukan proses analisis, sintesis, meringkas dan membandingkan literature yang satu dengan yang lainnya. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemimpin kelompok sangat berperan dalam pendekatan analisis transaksional. Peran khusus pemimpin agar ia dapat mengarahkan kelompok AT dengan efektif, yaitu sebagai berikut: pertama: Perlindungan, Fungsi ini menunjuk pada peran pemimpin untuk menjaga atau menyelamatkan anggota dari ancaman fisik dan psikologis. Kedua, Permisi, Fungsi kedua ini menunjuk pada tanggungjawab pemimpin untuk memberikan pengarahan pada anggota agar mereka melakukan tindakan untuk melawan perintah orang tua mereka (injungsi adalah suatu perintah orang tua yang mengharuskan anak untuk mengadopsi suatu peran tertentu, seperti: “lakukan apa yang kamu katakan”. Ketiga, Potensi, Fungsi ini menunjuk pada penggunaan teknik-teknik konseling yang tepat dalam situasi khusus, misalnya: membuat kontrak perubahan atau mendengarkan dengan aktif. Keempat, Operasi, Fungsi ini menunjuk pada penggunaan teknik-teknik khusus AT oleh pemimpin, seperti: introgasi, spesifikasi, konfrontasi, eksplanasi, ilustrasi, konfirmasi, interpretasi, dan kristalisasi. Sebagai contoh, pemimpin kelompok mengkonfrontasikan anggota tentang ketidak konsistenan antara ucapan dan perilakunya.
Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Peserta Didik SMKS Duafa Padang Putra, Tomi; Firman, Firman; Netrawati, Netrawati; Rahman, Mohd Nazri Abdul
Counselia Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/counselia.v5i2.147

Abstract

Masa remaja ialah sesuatu fase dalam ekspedisi hidup manusia yang menandai transisi dari masa anak- anak mengarah berusia. Ada pula aspek yang pengaruhi keyakinan diri merupakan konsep diri serta. Seorang yang mempunyai pemikiran yang positif tentang dirinya, hingga hendak bisa merealisasikan seluruh keahlian yang dimilikinya secara optimal. Tujuan riset ini merupakan buat mengenali ikatan konsep diri dengan keyakinan diri pesertadidik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dhuafa Padang. Riset ini ialah riset korelasi dengan memakai metode analisis revew literatur. Tinjauan literatur ini mempraktikkan tata cara analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber rujukan yang digunakan mencakup postingan, novel, serta data dari media teknologi serta komunikasi yang relevan dengan topik yang lagi dibahas. Lewat tinjauan literatur ini, dicoba proses analisis, sintesis, ringkasan, serta perbandingan antar literatur yang terdapat. Bersumber pada hasil riset ini membuktikan kalau ada ikatan yang signifikan antara body image serta konsep diri terhadap keyakinan diri partisipan didik gadis.