Sektor pertanian di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama serangan hama yang berdampak pada penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen. Petani di Desa Ketangga selama ini mengandalkan pestisida sintetis untuk mengendalikan hama, namun penggunaannya menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan limbah tembakau sebagai pestisida organik. Program pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani tentang pembuatan dan penggunaan pestisida berbahan dasar limbah tembakau sebagai solusi berkelanjutan. Kegiatan ini mencakup sosialisasi, demonstrasi, serta praktik langsung dalam pembuatan pestisida. Hasil uji coba selama 9 hari menunjukkan bahwa pestisida tembakau efektif dalam mengendalikan hama tanaman, terbukti dari berkurangnya populasi serangga seperti belalang dan kutu-kutuan. Selain itu, pemanfaatan limbah tembakau memberikan nilai tambah bagi petani dengan mengolah bahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan. Program ini mendapat respons positif dari masyarakat, yang semakin memahami manfaat pestisida organik dalam meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak lingkungan. Ke depan, penelitian lebih lanjut dan dukungan dari pemerintah sangat diperlukan agar pemanfaatan pestisida organik berbasis limbah tembakau dapat diterapkan secara lebih luas dan berkelanjutan.