Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIFITAS ADMINISTRASI PERPAJAKAN, KEPATUHAN WAJIB PAJAK DAN KEMAMPUAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN TERHADAP PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PAJAK HOTEL DAN RESTORAN (Studi Pada Dispenda Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Selatan) Irlan Fery
Jurnal Media Wahana Ekonomika Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 8 No. 2, Juli 2011
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jmwe.v8i2.4266

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisi pengaruh efektivitas administrasi perpajakan, kepatuhan wajib pajak, dan kemampuan manajemen pemerintahan terhadap penerimaan daerah khususnya pada sektor pajak hotel dan restoran. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive) yang merupakan survey terhadap 30 kecamatan dari 121 kecamatan yang ada pada 8 kabupaten kota di wilayah provinsi Sumatera Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey menggunakan instrumen kuisioner serta dilengkapi dengan wawancara yang dilaksanakan mulai bulan April 2009 sampai dengan Juni 2009. analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ; efektivitas administrasi perpajakan pada  8 kabupaten kota di provinsi Sumatera Selatan sudah tergolong efektif, kepatuhan wajib pajak tergolong cukup patuh dan kemampuan manajemen pemerintahan pada daerah yang diteliti tergolong sudak baik. Sedangkan penerimaan daerah dari sektor pajak hotel dan restoran di sebagian kabupaten kota belum begitu optimal. Ketiga variabel penelitian secara bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap penerimaan daerah pada sektor pajak hotel dan restoran di provinsi Sumatera Selatan. Kesimpulan statistik ini dianalisis lebih lanjut dengan memberikan solusi yang aplikatif. Kata kunci    ;    Efektivitas Administrasi Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak, Kemampuan    Manajemen Pemerintahan, dan Penerimaan Daerah pada sektor Pajak Hotel dan Restoran.
DAMPAK PENERAPAN PMK RI NOMOR 122/PMK.010/2015 TERHADAP WAJIB PAJAK PEMOTONG PPH PASAL 21/26 DI WILAYAH KERJA KPP PRATAMA SEKAYU Irlan Fery; Budi Ismantoro
Akuisisi: Jurnal Akuntansi Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/akuisisi.v12i1.94

Abstract

Pajak merupakan sektor unggulan yang menjadi primadona bagi pendapatan negara dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Pada tahun 2015 DJP menargetkan pendapatan dari sektor Pajak sebesar Rp. 1.294 Triliun atau 76,68% dari total Penerimaan APBN. Adanya perubahan Tarif PTKP paling tidak akan berdampak juga pada penerimaan pendapatan negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak dan mekanisme setelah penerapan PMK RI Nomor 122/PMK.010/2015 terhadap wajib pajak pemotong PPh Pasal 21/26 di wilayah kerja KPP Pratama Sekayu.dari data yang di dapatkan pada penelitian yang dilakukan penulis diketahui bahwa terdapat 5.147 wajib pajak pemotong PPh Pasal 21/26 yang terdaftar dan hanya 1.082 wajib pajak yang menyampaikan SPT PPh pasal 21/26 dan  telah terjadi penurunan PPh pasal 21/26 pada tahun 2015. Kata Kunci : PPh Pasal 21/26, SPT, PTKP.
Top Management Support Functions in Higher Education Management Accounting Information Systems Lesi Hertati; Nazarudin Nazarudin; Irlan Fery
Ilomata International Journal of Tax and Accounting Vol 1 No 4 (2020): October 2020
Publisher : Yayasan Ilomata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.663 KB) | DOI: 10.52728/ijtc.v1i4.133

Abstract

The function of the management accounting information system is very important in universities, as it provides input to leaders for accurate decision making. Higher education leaders must listen more and provide good work management and require an accounting system in order to survive amid the heavy workload of lecturers that are not balanced with balanced wages. Accounting information systems can help universities expand their reach to remote locations, acquire new forms and workflows, and possibly change teaching patterns virtually. The management accounting information system is a collection (integration) of sub-systems / components, both physical and non-physical, which are interconnected and harmoniously cooperate with each other to process transaction data related to financial matters into financial information. The purpose of this study was to determine the effect of top management support on the function of the accounting system. The unit of analysis in this research is the related sub-unit within the management of higher education institutions in South Sumatra-Indonesia. The results showed that top management support greatly influenced the function of the management accounting information system. The results of the study found that the life cycle of accounting information system development supports top management which includes planning, design and implementation (top management support is conceptualized as the involvement and participation of top-level management of the organization in information technology / accounting information system activities on lecturer work reports, lecturer salaries and managers. College.
CEMILAN RINGAN KERIPIK BUAH KARET ASAL MUSI BANYUASIN BERBAGAI MACAM RASA Lili Syafitri; Asmawati Asmawati; Lesi Hertati; Lilis Puspitawati; Irlan Fery
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i2.2477

Abstract

Akibat menurunnya harga karet dunia masyarakat Musi Banyuasin memanfaatkan buah karet sebagai snack makanan ringan dengan berbagai rasa yang mendatangkan manfaat dan bergizi. Buah karet merupakan sampah alam yang tidak dapat dimakan namun dengan olahan yang kreatif sehingga toxin yang ada di dalam buah karet dapat hilang dan menjadi makanan yang enak. Buah karet biasanya tidak digunakan sebagai snack namun ditangan masyarakat miskin dan kreatif dapat dijadikan cemilan serta mendatangkan pundi-pundi rupiah yang berharga, buah karet dikupas dipisahkan antara kulit luar dengan isi kemudian direbus sekitar 1 jam kemudian direndam disungai yang airnya hanyut selama 3 (tiga) hari dengan sendirinya racun yang ada di dalam buah karet akan sirna. Kemudian ditumbuk dibumbukan dengan aneka rasa coklat, gula merah, santan kelapa dan aneka rasa lainya kemudian direbus lagi sekitar 25 menit dan di iris sesuai selera lalu dijemur kemudian digoreng menjadi keripik buah karet. Buah karet banyak didapat di daerah Musi Banyuasin, sekitar ribuan hektar tanaman karet tidak pernah dimanfaatkan masyarakat karena produk ini mengandung racun, namun dengan olahan yang baik dapat mendatangkan uang serta menjadi cemilan yang unik. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah manfaat buah karet hutan yang dapat dijadikan cemilan berbagai aneka rasa yang gurih dan nikmat. Tingkat kehadiran masyarakat desa sekitar 95% ketika dilakukan sosialisasi arahan dan workshop sampah alam beracun dapat menyajikan cemilan ringan sehingga tercipta cemilan murah, bergizi dan mendatangkan uang jika dikelola dengan baik