Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fenomena Perilaku Konsumtif Pedagang Kecil Sebagai Nasabah Koperasi Di Kelurahan Manggemaci Dan Sambinae Kota Bima Suhartin, Suhartin; Irfan, Irfan; Nurbayan, ST; Hartati, Hartati; Azmin, Nikman; Irmansah, Irmansah
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 1 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i1.1314

Abstract

Gaya hidup konsumtif para ibu pedagang kecil bukan lagi hal baru ditengah kehidupan masyarakat, mulai dari penampilan, pakaian yang bermerek, make up yang mahal, warung makan bergengsi serta kendaraan yang digunakan, sangat diperhatikan mereknya sebagai simbol gaya hidup mereka, sementara penghasilan dari pedagang kecilhanya standar kebawah, namun untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, maka ibu-ibu memanfaatkan koperasi simpan pinjam untuk memenuhi kebutuhan masing-masing, adapun cara membayarnya dilakukan dengan menyicil. penelitian ini mendesklripsikan perilaku konsumtif pedagang kecil di kelurahan manggemaci dan sambinae Kota Bima. Penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan 6 orang informan yang ditentukan secara purposive sampling. Tehnik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan di lapangan di analisis dengan cara reduksi data, display data, dan verifikasi data. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi tehnik pengumpulan data, triangulasi sumber data, dan triangulasi waktu. Hasil temuan dalam penelitian ini, mengambarkan bahwa pengguna jasa koperasi simpan pinjam memiliki berbagai model gaya hidup konsumtif seperti membeli baju, tas, sepatu, aksesoris, android, sementara uang yang digunakan adalah hsil dari pinjaman koperasi dengan pengembaliannya secara menyicil, kemudian sumber penghasilan untuk membayar koperasinya adalah dipinjam kembali dari koperasi yang lain untuk digunakan membayar pada koperasi yang lain dan nantinya akan berdampak pada pembengkakan utang dari beberapa koperasi, rata-rata informan mengalami percekcokan rumah tangga dan perceraian karena pinjaman diketahui oleh pasangan mereka setelah terlilit utang piutang.
Eksistensi Perempuan Penenun Tembe Nggoli Dalam Memenuhi Ekonomi Keluarga Di Desa Kale’o Kecamatan lambu kabupaten Bima Nurnazmi, Nurnazmi; Wulandari, Ayu; Nurbayan, ST; Nurhasanah, Nurhasanah
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 2 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i2.2813

Abstract

Perempuan penenun dianggap sebelah mata oleh masyarakat pada umumnya, karena menenun merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama dan untuk menghasilkan prodak sarung membutuhkan tenaga dan kesaabaran ekstra dan dianggap tidak memiliki kontribusi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perepuan penenun dalam memenuhi eekonomi keluarga. Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatankualitatif, pengumpulan data menggunaakan teknik wawancara, dokumentasi dan observaasi. Informan penelitian sebanyak 6 orang yang ditetukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu yakni, perempuan penenun memiliki anak yang mejadi tanggungannya, baik yang sekolah di tingkat SMA maupun perguruan Tinggi. Data penelitian dianalisis dengan displaay data, ferifikasi data dan uji keabsahan data. Hasil penelitian ini mennggaambarkan bahwa eksistensi perempuan penenun di Desa Kale’o sangat beragam, mereka menenun disela-sela waktu kosong, saat anak sudah pergi sekolah, saat setelah mengurus segala urusan rumah, saat setelah melayani suami dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Memanfaatkan waktu senggang tersebut perempuan manpu menenun 1 lembar sarung menggunakan waktu selama 8-10 hari, modal benang Rp. 1.500.000 dan menghasilkan 10 lembar sarung dan harga pasaran Rp. 400.000/lembar sarung. Ini berarti 100 hari menenun perempuan menghasilkan 10 sarung dengan pendapatannya Rp. 4.000.000. hasil menenun ini dapat memudahkan perempuan membiayai sekolah anak sampai sarjana, menyicil pembelian kendaraan, membeli beberapa kebutuhan perabot rumah tangga, mengikuti arisan dan hasilnya untuk membeli emas. Adapun kendala perempuan penenun adalah kendala waktu, kurang dukungan dari pasangan, kendala modal dan pemasaran