Perempuan penenun dianggap sebelah mata oleh masyarakat pada umumnya, karena menenun merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama dan untuk menghasilkan prodak sarung membutuhkan tenaga dan kesaabaran ekstra dan dianggap tidak memiliki kontribusi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perepuan penenun dalam memenuhi eekonomi keluarga. Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatankualitatif, pengumpulan data menggunaakan teknik wawancara, dokumentasi dan observaasi. Informan penelitian sebanyak 6 orang yang ditetukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu yakni, perempuan penenun memiliki anak yang mejadi tanggungannya, baik yang sekolah di tingkat SMA maupun perguruan Tinggi. Data penelitian dianalisis dengan displaay data, ferifikasi data dan uji keabsahan data. Hasil penelitian ini mennggaambarkan bahwa eksistensi perempuan penenun di Desa Kale’o sangat beragam, mereka menenun disela-sela waktu kosong, saat anak sudah pergi sekolah, saat setelah mengurus segala urusan rumah, saat setelah melayani suami dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Memanfaatkan waktu senggang tersebut perempuan manpu menenun 1 lembar sarung menggunakan waktu selama 8-10 hari, modal benang Rp. 1.500.000 dan menghasilkan 10 lembar sarung dan harga pasaran Rp. 400.000/lembar sarung. Ini berarti 100 hari menenun perempuan menghasilkan 10 sarung dengan pendapatannya Rp. 4.000.000. hasil menenun ini dapat memudahkan perempuan membiayai sekolah anak sampai sarjana, menyicil pembelian kendaraan, membeli beberapa kebutuhan perabot rumah tangga, mengikuti arisan dan hasilnya untuk membeli emas. Adapun kendala perempuan penenun adalah kendala waktu, kurang dukungan dari pasangan, kendala modal dan pemasaran
Copyrights © 2024