Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Kadar Glukosa Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Lingkungan Perumahan River Park Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Gultom, Atri Gustiana; Ginting, Radina Yuni Mahesa
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurun sekresi insulin yang progresif dan dilatar belakangi oleh resistensi insulin. International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa DM sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia. Kadar gula darah (KGD) yang tinggi dan terus menerus pada diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi pada penderita diabetes melitus. Salah satu adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar glukosa darah dengan hipertensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di lingkungan perumahan River Park Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan. Sampel yang digunakan yaitu penduduk di lingkungan perumahan River Park Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar glukosa darah dengan hipertensi dengan nilai signifikansi sebesar 0,161>0,05.
Identifikasi Bakteri Gram Positif Pada Saliva Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Simalingkar Gultom, Atri Gustiana; Pohan, Yuyun Angraini
Herbal Medicine Journal Vol 7 No 1 (2024): Herbal Medicine Journal
Publisher : Program Studi S1 Farmasi, STIKES Senior, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58996/hmj.v7i1.154

Abstract

Hyperglycemia is a decrease in insulin secretion by pancreatic beta cells or impaired insulin function (insulin resistance) is a sign of a metabolic disease known as type 2 diabetes mellitus. This study used a descriptive method by collecting saliva samples from 25 type 2 diabetes patients who were regularly examined at the Simalingkar Community Health Center. This study aims to identify Gram-positive bacteria in the saliva of type 2 diabetes mellitus sufferers at the Simalingkar Community Health Center or using Gram staining and bacterial identification through Blood Agar Plate (BAP) culture and biochemical tests (catalase test). Gram staining results showed that 10 of the 25 samples (40%) contained Gram positive bacteria, with details of 1 Streptococcus isolate (4%), 3 Staphylococcus isolates (12%), and 6 Bacillus subtilis isolates (24%). A total of 15 samples (60%) contained Gram negative bacteria. Microscopic identification showed that Gram-positive cocci bacteria included 3 isolates of Staphylococcus aureus and 1 isolate of Streptococcus mutans, while Gram-positive rod bacteria included 6 isolates of Bacillus subtilis. For Gram-negative bacteria, 3 isolates were found in the form of cocci and 12 isolates in the form of rods. Biochemical tests showed that Staphylococcus aureus was catalase positive with foam results, while Streptococcus mutans was catalase negative without foam formation. This study shows a significant prevalence of Gram-positive bacteria in the saliva of type 2 diabetes mellitus sufferers, which is likely caused by hyperglycemia conditions that support the growth of pathogenic bacteria. These results provide important insights into the relationship between type 2 diabetes mellitus and changes in oral flora, as well as the need for more intensive oral health care in people with diabetes.
Hubungan Trombosit Dengan IgG IgM pada Pasien Suspek Demam Berdarah Dengue di Rs Universitas Sumatera Manihuruk, Fani Nuryana; Gultom, Atri Gustiana
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.46476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar trombosit dengan IgG dan IgM pada pasien DBD di RS Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 20 pasien DBD yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang dikumpulkan meliputi hasil pemeriksaan trombosit, IgG, dan IgM. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dan uji regresi linear. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trombosit dengan IgG pada pasien DBD (Pearson Correlation = -0.074, p = 0.755). Sebaliknya, terdapat korelasi positif antara trombosit dengan IgM, namun hubungan ini tidak signifikan secara statistik (Pearson Correlation = 0.356, p = 0.123). Hasil uji regresi menunjukkan bahwa baik IgG maupun IgM tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah trombosit (R Square untuk IgG = 0.006, p= 0.755; R Square untuk IgM = 0.127, p = 0.123). Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar trombosit dengan IgG pada pasien DBD, dan meskipun terdapat korelasi positif antara trombosit dengan IgM, hubungan ini tidak signifikan secara statistik. Hasil ini mengindikasikan kompleksitas hubungan antara parameter imunologis dan jumlah trombosit pada pasien DBD. Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar diperlukan untuk memperkuat hasil ini.Program Studi Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia, Indonesia
Identifikasi Escherichia Coli Pada Suspek Diabetes Melitus Penyebab Infeksi Saluran Kemih Di Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Manihuruk, Fani Nuryana; Gultom, Atri Gustiana
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10418

Abstract

Identifikasi bakteri untuk mengetahui jenis bakteri penyebab ISK. Escherecia coli merupakan bakteri penyebab infeksi saluran kemih pada penderita DM yang ditemukan pada 80-90% kasus. Bakteri ini dapat berasal dari flora usus yang keluar sewaktu buang air besar, dan jika bakteri berkembang biak akan menjalar ke saluran genitalia dan naik ke kandung kemih dan ginjal, inilah yang menyebabkan infeksi saluran kemih. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitataif yang bersifat deskriptif. Untuk mengidentifikasi Escherichia Coli pada sampel urin suspek Diabetes Melitus penyebab infeksi saluran kemih di Desa Pematang Lalang. Escherichia Coli pada sampel urin suspek Diabetes Melitus penyebab Infeksi Saluran Kemih di Desa Pematang Lalang dari 24 reponden yang dilakukan pemeriksaan urin sebanyak 4(16,6%) reponden yang positif Escerichia Coli dan 20 (83,3) reponden yang negatif Escherichia Coli.
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PADA MASYARAKAT DESA UJUNG LABUHAN NAMORAMBE Purba, Sanna Kamisna Royani; Gultom, Atri Gustiana; Ginting, Radina Yuni Mahesa; Manihuruk, Fani Nuryana; Napitupulu, Liber
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.39433

Abstract

Penyakit degenerative merupakan penyakit yang dapat merusak sel-sel tubuh sifatnya menahun berlangsung seumur hidup. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, salah satu penyakit degenerative yang paling banyak diderita para lansia ada diabetes mellitus. Tujuan dari pengabdian masyakat di Desa Ujung Labuhan Namorambe adalah upaya preventif dan pencegahan terjadinya dampak terparah dari penyakit diabetes mellitus dan penyebarannya keseluruh tubuh. Pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari dua kegiatan penyuluhan tentang kesehatan penyuluhan tentang penyakit degenerative dan pemeriksaan kadar gula darah pada masyarakat Desa Ujung Labuhan Namorambe. Hasil kegiatan yang didapatkan tekanan darah sistolik < 130mmHg mayoritas berjumlah 50% (50 orang) dan tekanan darah diastolic < 90 mmHg mayoritas berjumlah 67% (22 orang), memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) berjumlah 15 orang dengan > 60 kg/m 2 (obesitas). Dalam pemeriksaan kadar gula darah sewaktu <140 mg/dl sebanyak 8 orang (26%), 141-200 mg/dl sebanyak 7 orang (24%) dan > 200 mg/dl 15 orang (50%). Pentingnya melakukan cek kesehatan secara berkala difaskes-faskes yang telah disediakan oleh pemerintah.
PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL PADA MASYARAKAT DESA UJUNG LABUHAN NAMORAMBE Gultom, Atri Gustiana; Purba, Sanna Kamisna Royani; Ginting, Radina Yuni Mahesa; Manihuruk4, Fani Nuryana; Napitupulu, Liber
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.43186

Abstract

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau zat lipid. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita selain zat gizi lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sember energy yang memberikan kalori paling tinggi. Tujuan dari pengabdian masyakat di Desa Ujung Labuhan Namorambe adalah upaya preventif dan pencegahan terjadinya penyakit kolesterol dan penyebarannya keseluruh tubuh. Pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari dua kegiatan penyuluhan tentang kesehatan penyuluhan tentang penyakit degenerative dan pemeriksaan kadar kolesterol pada masyarakat Desa Ujung Labuhan Namorambe. Hasil kegiatan yang didapatkan tekanan darah sistolik < 130mmHg mayoritas berjumlah 50% (50 orang) dan tekanan darah diastolic < 90 mmHg mayoritas berjumlah 67% (22 orang), memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) berjumlah 15 orang dengan > 60 kg/m 2 (obesitas). Dalam pemeriksaan kadar kolesterol <200 mg/dl sebanyak 8 orang (26%), 200-239 mg/dl sebanyak 7 orang (24%), >240 mg/dl sebanyak 15  (50%). Pentingnya melakukan cek kesehatan secara berkala difaskes-faskes yang telah disediakan oleh pemerintah.