Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Peningkatan Kecerdasan Spiritual dalam Kependidikan Islam Mudlofar, M.
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 26 No 1 (2019): April 2019
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/tasyri.v26i1.70

Abstract

Kecerdasan spiritual ditengarahi mempu memperkaya khazanah berfikir dan memberikan motivasi untuk mengaktualitaskan ajaran Islam secara nyata. Kesadaran spiritual merupaka pintu masuk umat memahami masalah ritual agama dan mempraktikannya dalam kehidupan keseharian. Kesadaran tersebut memberikan kayakinan bahwa kecerdasan spiritual menjadi urgen dalam mendongkrak keberhasilan kependidiikan Islam Penelitian ini berusaha mmemahami dan kemudian menunjukkan urgensi kecerdasan spiritual dalam konteks kependidikan Islam. Pada gilirannya tulisan ini juga akan mendeskripsikan strategi yang dapat dipempuh oleh pemerhati pendidikan agama untuk lebih mencermati dan mendorong aplikasi kecerdasan spiritual dalam aktivitas mereka. Kajian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dijalankan dengan bertumpu pada data-data verbal yang bersumber dari litaratur-litarutur yang sesuai dengan objek penelitian. Dengan demikian kajian ini juga dijalankan dengan pendekatan kepustakaaan. Bertindak sebagai pengumpul data adalah peneliti sendiri yang menjalankannya dengan teliti dan hati-hati. Dari penelitian ini diperoleh pemahaman bahwa kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan proses pemaknaan manusia terhadap setiap tindakan dan jalan hidupnya. Kecerdasan ini berguna dalam kependidikan Islam utamanya menyangkut pembentukan kesadaran hakikat manusia sebagai makhluk Allah yang memuat aspek material dan immaterial sebagai dasar spiritualitasnya. Dalam konteks kependidikan Islam, maka strategi peningkatan dan pengembangan kecerdasan spiritual manusia dapat ditempuh melalui lima komponen kecerdasan, yaitu (a) kecerdasan untuk mengimani Allah, (b) kemampuan beretos kerja tinggi dengan mengharapkan ridha Allah, c) kemampuan menjalankan perintah ibadah secara istiqamah, (d) kemampuan bersabar dalam menghadapi ujian, dan (e) kemampuan dalam menerima takdir Allah ta’ala secara ihlas.
Studi Kualitatif Efektivitas Komunikasi terhadap Pembentukan Kepribadian Remaja di Daerah Pesisir Ainiyah, Maslakhatul; Mudlofar, M.; Faqihatin
Jurnal Studi Multidisiplin Qomaruna Vol 2 No 1 (2024): 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62048/qjms.v2i1.69

Abstract

Adolescence is a crucial developmental phase in a person’s life, during which individuals seek self-identity and understand their social roles. Ineffective communication between parents, teachers, and the social environment with adolescents can significantly impact personality formation, such as reduced self-confidence, a tendency to become introverted, or passive behavior. Communication is a primary tool in social interaction, functioning as a medium for sharing ideas, emotions, and experiences. This study aims to identify the extent to which communication effectiveness influences adolescent personality development and to analyze the supporting and inhibiting factors of communication in the school environment of Tanjung Widoro Village, Mengare. Using a qualitative approach through observation and in-depth interviews, this study found that effective family communication significantly affects adolescents’ behavior and intrapersonal intelligence. Open communication between parents and adolescents fosters a sense of acceptance, courage in decision-making, and the ability of parents to understand and support their children’s development. Supporting factors include parental emotional involvement, consistent communication patterns, and support from the school environment. Conversely, communication barriers arise from a lack of interaction time, generational differences, and social pressures from the surrounding environment. These findings emphasize the importance of effective communication in shaping adolescent personality and provide recommendations to improve communication patterns in family and school environments.