Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Tinta: Jurnal Ilmu Keguruan dan Pendidikan

Apakah Media Sosial Buruk untuk Kesehatan Mental dan Kesejahteraan? Kajian Perspektif Remaja Sudrajat, Adi
Jurnal Tinta Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Tinta
Publisher : Institute Agama Islam Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/jurnaltinta.v2i1.274

Abstract

Meskipun semakin banyak bukti tentang efek media sosial pada kesehatan mental remaja, masih ada kelangkaan penelitian empiris tentang bagaimana remaja memandang media sosial, terutama sebagai sumber pengetahuan, atau bagaimana mereka memanfaatkan wacana sosial dan media yang lebih luas untuk mengekspresikan sudut pandang. Karenanya, artikel ini berkontribusi pada literatur yang terbaru. Enam kelompok fokus berlangsung selama 3 bulan dengan 52 remaja berusia 11-18 tahun, direkrut dari sekolah-sekolah di Banyuwangi ,Jawa Timur. Analisis tematik menunjukkan bahwa remaja menganggap media sosial sebagai ancaman terhadap kesejahteraan mental dan tiga tema diidentifikasi: (1) diyakini menyebabkan gangguan mood dan kecemasan bagi beberapa remaja, (2) dipandang sebagai platform untuk cyberbullying dan (3) penggunaan media sosial itu sendiri sering dibingkai sebagai semacam 'kecanduan'
SUMBER FILSAFAT ISLAM: WAHYU, AKAL, DAN INDERA Zuhrotus , Atika; Sudrajat, Adi
Jurnal Tinta Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Tinta
Publisher : Universitas Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/jurnaltinta.v5i1.936

Abstract

Manusia diciptakan dengan bekal potensi berupa akal dan indera yang melekat secara fisik dalam dirinya. Tuhan pun menyiapkan pedoman khusus kehidupan manusia guna memenuhi kebutuhan dan kepentingannya di dunia dan akhirat. Pedoman ini berupa wahyu yang disampaikan kepada para Nabi dan Rasulnya. Akal dan indera yang dimiliki manusia ini mendorongnya untuk senantiasa mendapatkan berbagai informasi hingga ilmu pengetahuan. Untuk mencapai kebenaran berpikir manusia tidak dapat mengandalkan kemampuan akal dan inderanya karena terdapat hal-hal di luar nalar manusia yang tidak dapat ditembus oleh keduanya. Sehingga manusia membutuhkan petunjuk berupa pedoman wahyu. Dengan tidak mengenyampingkan kedua potensi anugerah tersebut, penulis akan membahas kebenaran wahyu, akal dan indera menjadi sumber filsafat Islam.
KONTRIBUSI PENDIDIKAN AGAMA PADA KESEHATAN MENTAL REMAJA DI LINGKUNGAN SEKOLAH Sudrajat, Adi
Jurnal Tinta Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Tinta
Publisher : Universitas Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/jurnaltinta.v5i1.940

Abstract

Gangguan mental berkontribusi besar beban masyarakat karena kejadian luas dan efek melemahkan. Seperempat populasi dunia adalah anak-anak dan remaja, sejumlah besar di antaranya mengalami gangguan mental sejak usia 14 tahun. Beberapa intervensi telah ditemukan untuk secara efektif mengurangi faktor risiko dan memperkuat faktor pelindung atau pencegahan. Namun, masih ada kebutuhan untuk menekankan strategi promosi kesehatan mental seperti pendidikan agama. Artikel ini bertujuan untuk membahas pentingnya pendidikan agama dalam mempromosikan kesehatan mental. Pendidikan agama dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesehatan mental remaja. Secara khusus, dapat: (1) membantu mengembangkan reaksi yang lebih sehat terhadap rangsangan melalui internalisasi moralitas agama; (2) memperkuat mekanisme mengatasi masalah dengan agama yang mengurangi dampak tekanan, meningkatkan keterampilan mengatasi masalah dengan agama, dan mempromosikan gaya hidup yang kurang berisiko; (3) meningkatkan kesadaran tentang keyakinan dan praktik keagamaan dan pengaruhnya terhadap individu, keluarga, dan masyarakat; dan akhirnya, (4) mempromosikan keterhubungan yang dapat meningkatkan harga diri dan kesejahteraan. Namun, hasil kesehatan negatif seperti diskriminasi dan isolasi sosial juga dapat berkembang, terutama di antara kelompok minoritas agama atau gender. Penting untuk merenungkan peran penting pendidikan agama pada kesehatan mental remaja. Strategi pendidikan dan promosi kesehatan mental berbasis sekolah dapat memaksimalkan manfaat dari pendidikan agama dengan menekankan pada implementasi yang efektif dari pendidikan agama untuk secara positif mempengaruhi kesehatan mental remaja.