The background of this dissertation is the implementation of four learning styles by the students of Sekolah Tinggi Kristus Alfa Omega Semarang. In the synoptic gospels, these four learning styles were used when peoples learned or listened Jesus’ teaching. Based on these learning styles of Jesus’ disciples, the researchers want to found if these four learning styles (imaginative learning, analytic learning, common sense learning and dynamic learning) are also implemented by the students of Sekolah Tinggi Kristus Alfa Omega Semarang. The different backgrounds of these students like age, gender, faculty and the amount of their brothers or sisters supposed to have impact on the implementation of these four learning styles. The research used descriptive quantitative method. This research found that the implementation of these four learning styles is on the average level (327,8502-337,1853). The most dominant dimension is Common Sense Learning (Rxy = 0,861 or 86,1%). The background most influencing the four learning styles is the educational background of the parents (F = 82,137). According to these results the Researcher suggests following implication: the implementation of four learning styles must be stressed in the Sekolah Tinggi Kristus Alfa Omega Semarang. The students must master the implementation of Common Sense Learning when they are on learning. Parents must elevate the level of their educational backgrounds. Disertasi ini mulai dengan paparan mengenai latar belakang Implementasi empat gaya belajar di kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi (STT) kota Semarang. Dalam Injil Sinoptik terdapat beragam gaya belajar yang dimiliki oleh setiap orang yang sedang belajar atau mendengarkan pengajaran Tuhan Yesus. Berdasarkan gaya belajar para pendengar dan murid-murid Tuhan Yesus tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah gaya belajar (imaginative learning, analytic learning, common sense learning dan dynamic learning) dalam Injil Sinoptik juga diterapkan oleh mahasiswa di kalangan Sekolah Tinggi Teologi (STT) kota Semarang. Latar belakang mahasiswa yang beragam seperti, usia, jenis kelamin, program studi, dan jumlah bersudara tentu akan mempengaruhi penerapan gaya empat belajar tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat implementasi empat gaya belajar berdasarkan Injil Sinoptik di kalangan mahasiwa Sekolah Tinggi Teologi (STT) Kota Semarang cenderung sedang (327,8502-337,1853). Dimensi yang paling dominan adalah dimensi Common Sense Learning dengan nilai Rxy = 0,861 atau 86,1%. Serta latar belakang yang mempengaruhi adalah latar belakang implementasi empat gaya belajar berdasarkan Injil Sinoptik di kalangan Mahasiwa Sekolah Tinggi Teologi (STT) Kota Semarang pendidikan orang tua dengan nilai F sebesar 82,137. Berdasarkan hasil penelitian maka implikasinya adalah implementasi empat gaya belajar berdasarkan Injil Sinoptik perlu terus ditingkatkan. Gaya belajar common sense learning perlu diterapkan oleh mahasiswa dalam proses belajarnya. Serta orag tua mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Kota Semarang diharapkan terus meningkatkan mutu dan tingkat pendidikannya.