Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAYA TETAS TELUR DAN METAMOFOSIS LARVA TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) PADA KONDISI LINGKUNGAN YANG BERBEDA Dira Anggrayni; Dedi Syafikri; Dwi Mardhia
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Teluk Santong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kondisi lingkungan (Suhu, Salinitas, pH) yang optimal dalam mendukung daya tetas telur dan metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra). Parameter lingkungan yang diuji pada penelitian ini terdiri dari tiga parameter lingkungan meliputi suhu yaitu 25, 27, 29 0C, salinitas yaitu 24, 30, 34 ppt dan pH yaitu pH 7, 7.5, 8, 8.5. Metode penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 12 unit percobaan dengan tiga kali pengulangan pada masing-masing perlakuan. Analisis data menggunakan analisis statistika untuk melihat pengaruh lingkungan (suhu, salinitas dan pH) terhadap larva teripang pasir (Holothuria scabra) pada daya tetas telur dan metamorfosis larva. Hasil analisis statistik menunjukan ada pengaruh signifikan pemberian kondisi lingkungan (suhu, pH, salinitas) terhadap daya tetas telur teripang pasir (Holothuria scabra). Sedangkan metamorfsis tidak ada pengaruh signifikan pemberian kondisi lingkungan (suhu, pH, salinitas) terhadap metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra). Pemberian kondisi lingkungan suhu pada proses daya tetas telur dan metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra) yang optimal terdapat pada suhu 27°C, pH 8,5 dan salinitas 34 ppt.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA LABUHAN BAJO TENTANG STUNTING DAN GARAM BERYODIUM Dedi Syafikri; Dwi Mardhia; Fahmi Yahya; Nining Andriyani
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Utan termasuk di zona merah (masalah berat) kasus stunting yaitu sebanyak 37,09 % lebih tinggi dari rata-rata nasional 29,6 %.. Salah satu desa di kecamatan tersebut yang memiliki angka kejadian stunting yang cukup tinggi adalah desa Labuhan Bajo. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya asupan garam beryodium. Masyarakat di desa Labuhan Bajo masih banyak yang belum mengkonsumsi garam beryodium dikarenakan pengetahuan dan kesadaran mereka yang masih rendah sehingga perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi garam beryodium. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang stunting dan garam beryodium, pembagian garam beryodium serta pelatihan pengecekan kadar garam beryodium. Metode kegiatan yaitu penyuluhan dan pelatihan. Evaluasi terhadap keberhasilan program penyuluhan dan pelatihan dilakukan melalui pre test dan post test untuk menilai pemahaman masyrakat terhadap materi yang diberikan. Hasil penyuluhan dan pelatihan menunjukkan Adanya peningkatan pemahaman masyarakat dari 54 % menjadi 96 %. Berdasarkan hasil ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium semakin tinggi dan berdampak pada pencegahan dan menurunnya angka kejadian stunting di desa labuhan Bajo.
Pemberdayaan Kelompok Setia Kawan dalam Produksi Garam Beryodium di Desa Labuhan Bajo, Sumbawa Dedi Syafikri; Dwi Mardhia; Fahmi Yahya; Nining Andriyani
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2020): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.6.1.45-52

Abstract

Labuhan Bajo Village is one of the villages designated as a center for the development of community salt in Sumbawa Regency. Problem related to salt encountered in Labuhan Bajo Village is the low income of the salt farmers group, there is still need to increase the quality and quantity of salt production and the absence of iodized salt production. The other problem is related to iodine deficiency (IDD), such as the stunting case, which is need to be handled immediately, considering that Labuhan Bajo Village is one of the villages in Utan Subdistrict which has a high stunted prevalence (22.1%). Therefore this service is expected to be a solution for the availability of iodized salt production in Sumbawa, especially in Labuhan Bajo Village while contributing to stunted prevention. The aim of this service activity is to assist Setia Kawan group in increasing the quantity and quality of salt to KW 1 and producing iodized salt that meets SNI requirements. The method for carrying out this community service activity includes counseling, training, assistance in procurement of equipment and assistance. The results of this activity are the availability of salt processing technology using the TUF + Iodization method, increasing the amount of salt production by the Setia Kawan Group, the availability of KW 1 salt and iodized, increasing the income of the Setia Kawan group, increasing the marketing network and increasing the knowledge and skills of salt farmers in applying TUF + Iodization method.