Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Dan Potensi Manfaat Tanaman Obat Di Taman Nasional Baluran Kemal, Muhammad; Syahri, Alvi; Safa, Davina; Fadillah, Nurul; Yasmin, Amirah; Muliyah, Evi; Ridhwan, Muhammad; Noor, Meiry Fadilah
Journal of Natural Sciences Vol 5, No 3 (2024): Journal of Natural Sciences November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jonas.v5i3.679

Abstract

Medicinal plants, or biopharmaceuticals, are plant species with properties that serve as remedies for treating and preventing diseases. This study aims to identify medicinal plant species and analyze their potential in the Evergreen Forest and Seasonal Forest of Baluran National Park. The method used is field observation with an exploration approach, recording medicinal plant species at observation sites and identifying their scientific names and medicinal uses. Baluran National Park is a conservation area that sustainably manages natural resources, including the use of medicinal plants by local communities. This study recorded 55 species of medicinal plants from 26 families utilized in traditional medicine. Plant parts used include leaves, flowers, fruits, rhizomes, bark, stems, and seeds. The seasonal forest environment also influences the active compound content of medicinal plants. The findings highlight the importance of conserving medicinal plants to support traditional use and environmental sustainability.
PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENGURANGI TINGKAT PENGANGGURAN SARJANA DI INDONESIA: ANALISIS TERHADAP DATA BPS 2025 Syahri, Alvi; Nabila, Annisa Alifia; Warda, Selfia; Izmi, Ulfiya; Subhan, Mhd
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 4 (2025): Volume 8 No. 4 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i4.51901

Abstract

Fenomena pengangguran sarjana di Indonesia merupakan persoalan struktural dan kultural yang tidak dapat diselesaikan hanya melalui kebijakan ekonomi makro seperti perluasan lapangan kerja atau investasi industri. Faktor non-ekonomi, seperti kurangnya kesiapan mental, etika kerja, dan orientasi tanggung jawab sosial lulusan, juga memiliki kontribusi signifikan terhadap masalah ini (Sukamto, 2020). Oleh karena itu, solusi komprehensif harus mencakup pendekatan pendidikan karakter dan konseling, terutama dalam konteks nilai-nilai Islam. Dalam perspektif Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), manusia dipandang sebagai makhluk yang memiliki potensi jasmani, akal, dan ruhani yang harus dikembangkan secara seimbang (Musfiroh, 2019). Melalui layanan BKI di perguruan tinggi, mahasiswa tidak hanya diarahkan untuk mencapai keberhasilan akademik, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai seperti etika kerja (al-akhlaq al-karimah), tanggung jawab (amanah), dan orientasi pada kemaslahatan (maslahah ‘ammah). Nilai-nilai ini menjadi fondasi moral dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang kompetitif dan dinamis (Hidayat, 2021). Pendekatan BKI juga mengajarkan kesadaran diri (self-awareness) dan pengembangan potensi diri (self-development) sebagai bentuk implementasi dari konsep tazkiyatun nafs proses penyucian diri agar individu mampu mengenali dan mengoptimalkan kemampuannya untuk kemanfaatan sosial (Rahman, 2022). Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mencari pekerjaan sebagai sarana ekonomi, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan kontribusi sosial. Selain itu, BKI berperan preventif dan kuratif. Secara preventif, BKI membantu mahasiswa memahami realitas dunia kerja dan mengembangkan soft skills seperti komunikasi, tanggung jawab, dan etos kerja Islami. Secara kuratif, BKI mendampingi lulusan yang mengalami kebingungan karier (career confusion) atau tekanan psikologis akibat pengangguran, dengan memberikan konseling berbasis spiritual dan nilai-nilai Islam (Nurdin & Fauzan, 2023). Oleh sebab itu, penerapan BKI di perguruan tinggi dapat menjadi strategi integral dalam menghadapi masalah pengangguran sarjana. Ia tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten secara intelektual, tetapi juga berkarakter, beretika, dan siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan Islam yang menekankan kesatuan antara ilmu, iman, dan amal (Azra, 2018).