Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS SUSPENSI EKSTRAK DAUN SONGGOLANGIT (Tridax procumbens L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN DEA., Apt, Dr. H. Badruzzaman,; M.Pd., Dra. Hj. Eti Haryati,; Susanto, Hendrik
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 1 No 1 (2017): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pada kadar berapa ekstrak daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dapat menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan. Penelitian ini didasarkan pada suatu permasalahan penyakit asam urat yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Penyakit ini merupakan hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat yang bernama purin. Asam urat merupakan hasil penumpukan dari zat purin yang berlebihan. Zat purin adalah zat alami yang merupakan hasil metabolisme dari DNA dan RNA. Telah dilakukan pengujian efektivitas ekstrak dau Songgolangit (Tridax procumbens L.) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan yang diinduksi kalium bromat. Uji dilakukan terhadap 50 ekor tikus putih jantan menggunakan metode statistik dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun Songgolangit 15%, 20%, 25%, suspensi Alopurinol dan suspensi CMC 1%. Diperoleh perbedaan pada setiap konsentrasi ekstrak daun Songgolangit, konsentrasi paling efektif dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan adalah pada konsentrasi 15%, karena bahan yang dibutuhkan lebih sedikit dan sudah mempunyai efektivitas yang sama dengan kontrol positif.
Menuju Tata Kelola Universitas yang Adaptif dan Berbasis Bukti: Mengoptimalkan Sistem Administrasi untuk Keunggulan Akademik Susanto, Hendrik; Phoek, Inez Cara Alexander; Tjilen, Alexander Phuk
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2025): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/whnscv79

Abstract

Studi ini mengkaji strategi optimalisasi manajemen administrasi publik di perguruan tinggi untuk meningkatkan kinerja akademik dan daya saing institusi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kendala administratif, mengeksplorasi potensi transformasi digital, dan mengusulkan model tata kelola adaptif berdasarkan pendekatan kebijakan berbasis bukti. Metode kualitatif deskriptif-analitis digunakan, memanfaatkan wawancara mendalam, analisis dokumen, dan observasi langsung di berbagai unit administratif di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Saint Theresia Merauke. Temuan penelitian mengungkap empat strategi penting: digitalisasi administratif, reformasi kebijakan, pengembangan kapasitas staf administratif, dan penguatan koordinasi antarunit. Implementasi strategi-strategi ini menghasilkan pengurangan waktu pemrosesan yang signifikan, peningkatan akurasi data, dan peningkatan kepuasan mahasiswa dan staf akademik. Lebih lanjut, kebijakan berbasis kinerja dan sistem manajemen terintegrasi berkontribusi pada layanan akademik yang lebih transparan, efisien, dan responsif. Studi ini menyoroti pentingnya infrastruktur digital, pelatihan staf berkelanjutan, dan praktik manajemen kolaboratif dalam mengatasi inefisiensi birokrasi. Studi ini juga menekankan perlunya kepemimpinan institusi untuk mengadopsi inovasi administratif berkelanjutan yang selaras dengan standar pendidikan global. Implikasinya menunjukkan bahwa tata kelola yang adaptif dan berbasis data sangat penting bagi universitas di wilayah pinggiran agar tetap kompetitif di era transformasi digital dan globalisasi.
Strategi Ekonomi Hijau Untuk Pertanian: Studi Komparatif Variabel, Metodologi, Dan Perangkat Lunak Susanto, Hendrik; Lauwinata, Lavenia; Phoek, Simon Ebel Maris
Journal of Law, Administration, and Social Science Vol 4 No 5 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/jolas.v4i5.949

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep ekonomi hijau dalam pembangunan sektor pertanian melalui kajian variabel yang digunakan, asal negara studi, perangkat lunak yang diterapkan, serta metodologi penelitian yang diadopsi. Dengan melakukan tinjauan literatur terhadap berbagai studi internasional, artikel ini memberikan gambaran komprehensif mengenai bagaimana prinsip-prinsip ekonomi hijau diintegrasikan dalam praktik pertanian. Variabel yang sering dianalisis meliputi tingkat emisi gas rumah kaca, efisiensi penggunaan air dan energi, biodiversitas, produktivitas pertanian, serta dampak sosial ekonomi terhadap komunitas petani. Studi ini mencakup penelitian dari berbagai negara dengan latar belakang ekonomi, sosial, dan ekologi yang beragam, seperti Brasil, India, Tiongkok, Jerman, dan Indonesia. Setiap negara memiliki pendekatan unik yang mencerminkan kondisi geografis dan kebijakan lokal mereka, sehingga memberikan wawasan berharga mengenai penerapan ekonomi hijau di berbagai konteks. Perangkat lunak yang digunakan dalam studi ini mencakup alat analisis data seperti R dan STATA, GIS (Geographic Information System) untuk pemetaan dan analisis spasial, serta perangkat simulasi pertanian seperti APSIM (Agricultural Production Systems sIMulator). Alat-alat ini memungkinkan peneliti untuk mengolah data kompleks dan menghasilkan model prediktif yang akurat. Metodologi penelitian yang diterapkan beragam, mulai dari studi kasus, analisis kuantitatif dan kualitatif, hingga model ekonomi dan ekologi. Pendekatan ini seringkali melibatkan analisis statistik, pemodelan matematika, serta evaluasi dampak lingkungan dan sosial ekonomi. Studi ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dan terintegrasi dalam menerapkan ekonomi hijau untuk mencapai pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Dengan mengeksplorasi keanekaragaman pendekatan dan alat analisis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan, peneliti, dan praktisi pertanian dalam mengembangkan strategi pertanian yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Partisipasi masyarakat dalam implementasi ISPO: Analisis keberlanjutan, sosio-ekonomi, dan konflik di Kabupaten Merauke Lauwinata, Lavenia; Susanto, Hendrik; Phoek, Simon Ebel Maris
Journal of Law, Administration, and Social Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/jolas.v4i6.969

Abstract

Tujuan penelitian mendalami sustainbility, konflik, dan sosio-ekonomi dalam implementasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Metode metode asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya sustainbility, konflik, dan sosio-ekonomi terhadap implementasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan yang dianalisa secara korelasional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani / mitra perkebunan kelapa sawit yang berada di Merauke. Teknik sampling menggunakan simple random sampling yaitu sebanyak 100 orang. Temuan penelitian bahwa variabel keberlanjutan memiliki koefisien regresi sebesar 1.113, yang berarti setiap peningkatan satu satuan dalam keberlanjutan akan meningkatkan partisipasi ISPO sebesar 1.113. Dengan nilai t hitung 3.303 > t tabel, keberlanjutan memiliki pengaruh signifikan terhadap partisipasi ISPO. Artinya, semakin baik persepsi masyarakat terhadap ISPO yang menjaga keberlanjutan dan tradisi, semakin tinggi partisipasi petani. Variabel sosial ekonomi juga menunjukkan pengaruh signifikan dengan koefisien regresi sebesar 0.317 dan nilai t hitung 2.168 > t tabel, yang berarti setiap peningkatan satu satuan dalam sosial ekonomi akan meningkatkan partisipasi ISPO sebesar 0.317. Semakin besar dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat, semakin tinggi partisipasi petani. Namun, variabel rekonsiliasi konflik, dengan koefisien regresi 0.194 dan nilai thitung 0.900 < ttabel, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap partisipasi ISPO. Meskipun pelaksanaan ISPO membaik, pengaruh rekonsiliasi konflik terhadap partisipasi petani tidak signifikan.