Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stunting di Puskesmas Ngablak di Era Pandemi Covid-19 Tahun 2020 Sevira, Desan Inti Inka; Priyo, P; Margono, M
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) B
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition condition in which there is a failure to grow in children under five so that the child is too short of the child at his age. Stunting can occur due to exposure to pesticides by farmers that affect thyroid hormone synthesis. Stunting cases in Magelang Regency are most commonly encountered in mountainous areas such as Ngablak Subdistrict, the majority of which work as farmers, in 2020 in Ngablak District which has the highest prevalence of stunting toddlers. The problem faced now is stunting caused by Covid-19, with Large-Scale Social Restrictions (PSBB) impacting on the decline of family finances so that people's purchasing power decreases which results in a crisis of nutrition and child health resulting in an increase in the prevalence of stunting. Aim: To find out the factors that affect stunting in Ngablak Health Center in the era of the Covid-19 pandemic in 2020. Method: The design of the study used cross sectional, with a total sample of 60 stunted toddlers aged 12-36 months. The sampling technique used is purposive sampling. Results: The results of this study showed that the factors that affect the incidence of stunting are maternal education (p =0.012), family economic status (p=0.021), exclusive breast milk history (p=0.006), pregnant woman's nutritional status (p=0.050), frequency of posyandu visits (p=0.002), personal hygiene (p=0.006) and thyroid disorders (p=0.039), while factors that are not related to stunting are the age of pregnant women (p=0.201) and birth distance (p=0.707). Conclusion: Determining factors of stunting events are maternal education, family economic status, exclusive breast milk history, frequency of Integrated Healthcare Center visits, personal hygiene and thyroid disorders. With this research, it is expected that Public health center can make factors related to stunting as a race in order to avoid or prevent the occurrence of stunting in children.
Analisis Tingkat Pengetahuan Perawat Terhadap Penggunaan Triase Emergency Severity Index (ESI) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Temanggung Andriana, Agustina Dwi; Hidayah, Nuril; Margono, M
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dari ruang pelayanan Rumah sakit adalah Instalasi Gawat Darurat yang merupakan pelayanan segera yaitu cepat, tepat, dan cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan dan salah satu fungsi perawat di rumah sakit sebagai pemberi asuhan keperawatan dan sebagai pendidik kesehatan kepada pasien baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan yang optimal dan harus mampu melayani dengan baik kepada pasien seorang perawat harus memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung pelayanan keperawatan. Kasus gawat darurat yang sering ditemukan di IGD. Mengetahui tingkat pengetahuan perawat terhadap penggunaan triase Emergency Severity Index (ESI) di Instalasi Gawat Darurat RSUD Temanggung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif kuantitatif yang rancangan penelitian deskiptifnya menggunakan pendekatan descriptive cross-sectional study. Pengetahuan responden tentang Triase Emergency Severity Index (ESI) banyak yang masih kurang yaitu sebanyak 14 responden (73,7%) dan yang mempunyai pengetahuan cukup terkait dengan Triase Emergency Severity Index (ESI) sebanyak 5 responden (26,3%) dan tidak terdapat responden yang mempunyai pengetahuan baik terkait dengan Triase Emergency Severity Index (ESI).Jumlah responden yang dapat menentukan jenis triase pasien yang datang ke Instalasi Gawat Garurat RSUD Temanggung dengan tepat sebanyak 9 responden (47,4%) dan yang tidak tepat sebanyak 10 responden (52,6%).Tidak ada hubungan (p value 1,000) antara tingkat pengetahuan perawat dengan ketepatan perawat instalasi gawat darurat dalam menerapkan triase Emergency Severity Index (ESI). Selain dari tingkat pengetahuan perawat ketepatan dalam penerapan triase juga dipengaruhi oleh beban kerja, pelatihan, dan lama masa kerja atau pengalaman yang dimiliki oleh perawat Instalasi Gawat Darurat. Karakteristik responden menunjukkan responden paling banyak adalah perawat berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 responden (63,2%), umur responden paling banyak adalah antara 25-35 tahun yaitu sebanyak 11 responden (57,9%) dengan pendidikan responden terbanyak adalah D III keperawatan sebanyak 15 responden (78,9%), lama masa kerja 3 Tahun 1 Bulan - 6 Tahun adalah jumlah terbanyak responden yaitu sebanyak 5 responden (26,3%) dan sebanyak 5 responden (26,3%) responden pernah mengikuti pelatihan triase Emergency Severity Index (ESI).Tidak ada hubungan (p value 1,000) antara tingkat pengetahuan perawat dengan ketepatan perawat instalasi gawat darurat dalam menerapkan triase Emergency Severity Index (ESI).
Pengaruh Teknik Pursed Lips Breathing Terhadap Saturasi Oksigen Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok) Di Ruang Tulip Rsud Temanggung Ndary, Dewi Wulan; Margono, M; Hidayah, Nurul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit kronis dengan manifestasi sesak nafas yang menyebabkan terganggunya saturasi oksigen akibat adanya obstruksi saluran pernafasan yang tidak reversible yang dapat menurunkan saturasi oksigen sebagai dampak ketidakseimbangan antara ventilasi/perfusi. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk masalah tersebut adalah dengan melakukan teknik Pursed Lips Breathing untuk meningkatkan ventilasi paru yang berdampak dalam meningkatkan nilai saturasi oksigen. Mengetahui pengaruh pemberian teknik pursed lips breathing terhadap saturasi oksigen pada pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di ruang Tulip RSUD Temanggung. Kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan pretest–posttest control group design.Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.Analisis data menggunakan ujiwilcoxon. Pengambilan data dilakuakan dengan cara pengukuran saturasi oksigen pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p value=0.0002 < a maka Ha diterima. Ada pengaruh pemberian teknik pursed lips breathing terhadap saturasi oksigen pada pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di ruang Tulip RSUD Temanggung.
Analisis Early Warning Score Terhadap Deteksi Dini Kegawatdaruratan Pada Pasien Geriatri Risnawati, Yuni Mila; Hidayah, Nurul; Margono, M
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian geriatri > 0,24% tidak sesuai program indikator mutu penilaian kinerja pelayanan. Adanya regulasi Standar Prosedur Operasional (SPO) Early Warning Score (EWS) harus dilaksanakan sesuai tingkat protokol yang benar. Sangat penting dilakukan penelitian analisis EWS terhadap deteksi dini kegawatdaruratan pada pasien geriatri. Jenis penelitian ini deskriptif, dengan tingkat analisis desain analitik, dan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel adalah dengan total sampling pada populasi pasien geriatri dalam bulan Juni 2022 yaitu 57 responden. Instrumen pengumpul data yang digunakan checklist SPO Early Warning System (EWS) Dewasa RSUD Temanggung. Data dianalisis dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) Version 25, hipotesis uji kategorik nominal/ordinal korelasi Spearman. Hasil penelitian didapatkan dari 57 pasien dengan risiko ringan merupakan terbanyak 41 responden (71,9%). Pada risiko tinggi didapatkan 5 responden (8,8%). Dari uji statistik penelitian ini terdapat korelasi analisis EWS terhadap deteksi dini kegawatdaruratan pada pasien geriatri dengan nilai p - value = 0,000 dengan arah korelasi hubungan postif kuat r = 0,620. Didapatkan juga korelasi analisis EWS terhadap deteksi dini kegawatdaruratan pasien meninggal pada pasien geriatri dengan nilai p - value = 0,000 dengan arah korelasi positif sangat kuat r = 0,789 semakin tinggi nilai EWS semakin tinggi deteksi dini kegawatdaruratan pada pasien geriatri.
Hubungan Tekanan Darah Dan Saturasi Oksigen Terhadap Tingkat Morbiditas Pada Pasien Krisis Hipertensi Di IGD RSUD Temanggung Mayanti, Yuyun; Hidayah, Nurul; Margono, M
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis hipertensi merupakan hipertensi yang tergolong hipertensi berat. Krisis hipertensi dapat terjadi pada penderita yang sebelumnya telah diketahui menderita hipertensi, baik hipertensi primer maupun hipertensi sekunder. Krisis hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi hipertensi emergensi dan urgensi. Adapun cara untuk mendeteksi adanya gangguan tekanan darah atau masalah sirkulasi pada tubuh dengan cara memeriksa tekanan darah dan mengetahui nilai saturasi oksigen. Penanganan yang tepat pada kasus krisis hipertensi sangat berpengaruh terhadap morbiditas pasien, semakin tinggi tingkat morbiditas maka kualitas hidup pasien krisis hipertensi akan semakin memburuk. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan darah dan saturasi oksigen terhadap tingkat morbiditas pada pasien krisis hipertensi di IGD RSUD Temanggung. penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan responden sebanyak 20 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tensimeter, pulse oxymetri dan lembar observasi. Analisis penelitian ini menggunakan uji chi-square. analisis bivariat antara tekanan darah terhadap tingkat morbiditas pasien krisis hipertensi didapatkan P value 1,000. Hasil analisis bivariat antara saturasi oksigen dan tingkat morbiditas pasien krisis hipertensi didapatkan P value 1,000. Pada penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara tekanan darah dan saturasi oksigen terhadap tingkat morbiditas pada pasien krisis hipertensi di IGD RSUD Temanggung.
Pengaruh Massage Dengan Virgin Coconut Oil Terhadap Kejadian Luka Dekubitus Di Ruang ICU RSUD Temanggung Rahayu, Cipta Catur Ri; Margono, M; Hidayah, Nurul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tirah baring dalam waktu lama menyebabkan perubahan pada sistem integumen yaitu munculnya luka tekan atau decubitus yang dapat menimbulkan efek negatif kepada pasien seperti penurunan kualitas hidup, nyeri, peningkatan angka mortalitas dan morbiditas, perpanjangan waktu perawatan serta peningkatan biaya pengobatan. Salah satu intervensi untuk mencegah decubitus yaitu Massage menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO). Tujuan peneltian ini untuk engetahui pengaruh pemberian Virgin Coconut Oil pada pasien tirah baring terhadap kejadian luka dekubitus di Ruang ICU RSUD Kabupaten Temanggung. Metode penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dengan pretest–posttest control group design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 46 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala Braden. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Kejadian dekubitus pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah massage menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagian besar dalam kategori berat sebanyak 13 responden (56.5%) dan sesudah sebagian besar dalam kategori ringan sebanyak 13 responden (56.5%). Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah hasilnya sama yaitu sebagian besar dalam kategori berat sebanyak 19 responden (82.6%). Hasil uji paired t-test didapatkan nilai p value=0.000 < ? maka H? diterima. Ada pengaruh massage dengan Virgin Coconut Oil terhadap kejadian luka dekubitus pada pasien tirah baring di Ruang ICU RSUD Kabupaten Temanggung. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk membandingkan efektifitas penggunaan Virgin Coconut Oil dengan bahan topikal lain seperti lotion atau krim lain.