Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hacker and the Treat for National Security: Challenges in Law Enforcement Rais, Muhammad Amin; Songkarn, Phichit
Indonesian Journal of Counter Terrorism and National Security Vol 1 No 1 (2022): January-June, 2022
Publisher : Faculty of Law Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijctns.v1i1.56728

Abstract

Globalization has become the driving force behind the birth of the era of information technology development. The development of this technology is very fast and has spread to all corners of the world. The development of information technology is not only felt by developed countries but developing countries also feel the development of information technology, so that information technology gets an important position for the progress of society in this modern era. The need for computer network technology is increasing. Apart from being a medium for providing information, through the internet, commercial community activities are also the largest and growing rapidly and penetrate various national borders. Even through this network market activities in the world can be known for 24 hours. Through the world of the internet or also called cyber space, anything can be done. The positive side of this virtual world of course adds to the trend of world technology development with all forms of human creativity. However, the negative impact cannot be avoided. When pornography is rife on the internet, people can't do much. Along with the development of internet technology, causing the emergence of a crime called cyber crime or crime through the internet network or cyberspace. The emergence of several cases of cyber crime in Indonesia, such as credit card theft, hacking of several sites, tapping other people's data transmissions, such as e-mail and manipulating data by preparing unwanted commands into computer programmers. So that in computer crimes it is possible to have formal offenses and material offenses. Formal offense is the act of someone entering someone else's computer without permission, while material offense is an act that causes harm to other people. The existence of cyber crime has become a threat to stability, so it is difficult for the government to balance the techniques of crime committed with computer technology, especially in the internet network.
Kepemimpinan Inovatif dan Tata Kelola Desa Digital: Studi Kasus Desa Biangloe Rais, Muhammad Amin; Ibrahim, Muhammad Akmal; Lambali, Suryadi
JAKPP (Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik) Volume 10 No. 1, Juni 2024
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/jakpp.v10i1.27995

Abstract

Penelitian ini menganalisis kapasitas inovasi dalam implementasi Tatakelola Pemerintahan Desa Digital yang merupakan sebuah inovasi tatakelola pemerintahan desa digital di Desa Biangloe, Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menganalisis sejauh mana pemerintah desa mampu mengadopsi dan mengimplementasikan Inovasi Tatakelola Pemerintahan Desa Digital (Tak Pergi) di Desa Biangloe, Kabupaten Bantaeng, dengan fokus kepemimpinan inovatif, kualitas tim kerja, sistem/struktur dan pengelolaan pengaruh dari luar. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dengan informan yang terdiri dari Seketaris desa, operator aplikasi, pendamping desa, kepala dusun, serta masyarakat yang telah menggunakan inovasi Tatakelola Pemerintahan Desa Digital (Tak Pergi). Analisis data melalui tahap reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Tatakelola Pemerintahan Desa Digital (Tak Pergi) di Desa Biangloe, Bantaeng, didukungan kuat oleh pemerintah desa, BPD, dan masyarakat, serta didanai oleh APBDes dan komunitas. Meski regulasi kepala desa dan SOP penggunaan aplikasi belum final, terdapat komitmen kuat dari pemerintah desa. BPD ikut terlibat dalam sosialisasi dan evaluasi rutin, tetapi perlu peningkatan sosialisasi kemasyarakat. Sistemnya terorganisir dan mendukung SDGs, tetapi formalisasi kerja sama masih perlu ditingkatkan. Direkomendasikan untuk menyelesaikan regulasi, meningkatkan edukasi melalui sosialisasi, dan memformalkan kerja sama.
UPAYA TOKOH AGAMA TERHADAP PERCERAIAN DI KOTA BALIKPAPAN Rais, Muhammad Amin; Haries, Akmad; Idzhar, Muhammad
Mitsaq: Islamic Family Law Journal Vol 1 No 1 (2023): MITSAQ VOLUME 1, NOMOR 1, 2023
Publisher : Fasya UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/jm.v1i1.5854

Abstract

Perceraian merupakan putusnya suatu hubungan antara suami dan istri. Perceraian juga menjadi solusi terakhir bagi kedua pasangan suami istri untuk mengakhiri pernikahan. Kota Balikpapan juga banyak terjadi kasus perceraian dan jika dilihat dari Data yang didapat dari Pengadilan Agama Balikpapan angka perceraian setiap tahunnya meningkat dari tahun 2019 terdapat 1.736 perkara kasus perceraian di Kota Balikpapan dan pada tahun 2020 terdapat 1.503 perkara kasus perceraian, kemudian pada tahun 2021 terdapat 1.704 kasus perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya perceraian dan mengetahui Upaya Tokoh Agama Balikpapan mengenai perceraian. Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada di lapangan dengan metode kualitatif yaitu metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam, melalui pendekatan yuridis empiris dengan melihat kenyataan yang ada dalam praktik di lapangan. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah; pertama, mengenai faktor penyebab terjadinya perceraian karena suami istri yang melakukan cerai maka ada faktor permasalahan yang menyebabkan terjadinya perceraian, Perceraian terjadi tidak terlepas dari masalah atau faktor penyebab yang mempengaruhi putusnya suatu perkawinan,.sehingga permasalahan itu yang menjadikan bukti untuk suami atau istri buat mengajukan perceraian ke Pengadilan Agama diantaranya karena faktor mabuk, madat, judi, meninggalkan salah satu pihak, dihukum penjara, poligami, KDRT, cacat badan, perselisihan dan pertengkaran terus menerus, kawin paksa, murtad dan faktor ekonomi. Kedua, mengenai upaya tokoh agama terhadap perceraian di Kota Balikpapan terdapat solusi dari Kementerian Agama Balikpapan sudah membuat program yaitu bimbingan perkawinan kepada calon pengantin untuk diberikan bekal atau ilmu pengetahuan tentang berumah tangga yang baik dan bahagia agar terhindar dari perceraian yang tidak diinginkan. Kata kunci: Pengadilan Agama Balikpapan, Tokoh Agama, Perceraian
Teknologi Identifikasi Objek Berbasis Drone Menggunakan Algoritma Sift Citra Digital Hutahaean, Harvei Desmon; Waluyo, Bakti Dwi; Rais, Muhammad Amin
Jurnal Teknik Informatika UNIKA Santo Thomas Vol 4 No 2: Tahun 2019
Publisher : LPPM UNIKA Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.469 KB) | DOI: 10.17605/jti.v4i2.590

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara geografis berada pada jalur khatulistiwa dengan morfologi yang beraneka ragam dari daratan sampai perguruan tinggi. Kekayaan alam Indonesia dengan luas wilayahnya, merupakan sumber yang harus dijaga kelestariannya. Hanya saja terkadang semakin berkembangnya negara Indoesia, semakin banyak dibuat pembangunan, perubahan dan sebagainya sehingga manusia sendiri sering menanggung akibatnya, salah satunya bencana.Penggunaan Teknologi dalam mendeteksi suatu objek sangat popular pada saat ini mulai dari kebutuhan dalam mendeteksi objek seperti wajah, sidik jari dan sejenisnya menjadi awal dalam pengembangan aplikasi olah citra digital yang lebih efisien dan modern. Dalam kajian ini membahas tentang bagaimana sebuah Drone (DSAR) yang dilengkapi dengan teknologi identifikasi objek dengan menggunakan sebuah algoritma SIFT pada citra digital dalam membantu petugas Tim SAR (Search and Rescue) mengidentifikasi objek dan gambar melalui sebuah Drone pada sebuah area yang mengalami suatu bencana atau kecelakaan, yang kemudian dikirimkan ke Komputer untuk diproses. Dengan ini Tim akan mudah dalam melakukan Pemetaan Objek dan dapat mengkordinatkan lokasi yang akan di Cari dan di Evakuasi.
Teknologi Identifikasi Objek Berbasis Drone Menggunakan Algoritma Sift Citra Digital Hutahaean, Harvei Desmon; Waluyo, Bakti Dwi; Rais, Muhammad Amin
Jurnal Teknik Informatika UNIKA Santo Thomas Vol 4 No 2: Tahun 2019
Publisher : LPPM UNIKA Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.469 KB) | DOI: 10.17605/jti.v4i2.590

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara geografis berada pada jalur khatulistiwa dengan morfologi yang beraneka ragam dari daratan sampai perguruan tinggi. Kekayaan alam Indonesia dengan luas wilayahnya, merupakan sumber yang harus dijaga kelestariannya. Hanya saja terkadang semakin berkembangnya negara Indoesia, semakin banyak dibuat pembangunan, perubahan dan sebagainya sehingga manusia sendiri sering menanggung akibatnya, salah satunya bencana.Penggunaan Teknologi dalam mendeteksi suatu objek sangat popular pada saat ini mulai dari kebutuhan dalam mendeteksi objek seperti wajah, sidik jari dan sejenisnya menjadi awal dalam pengembangan aplikasi olah citra digital yang lebih efisien dan modern. Dalam kajian ini membahas tentang bagaimana sebuah Drone (DSAR) yang dilengkapi dengan teknologi identifikasi objek dengan menggunakan sebuah algoritma SIFT pada citra digital dalam membantu petugas Tim SAR (Search and Rescue) mengidentifikasi objek dan gambar melalui sebuah Drone pada sebuah area yang mengalami suatu bencana atau kecelakaan, yang kemudian dikirimkan ke Komputer untuk diproses. Dengan ini Tim akan mudah dalam melakukan Pemetaan Objek dan dapat mengkordinatkan lokasi yang akan di Cari dan di Evakuasi.