Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN DAN UJI ORGANOLEPTIK SERBUK INSTAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI DAN PENAMBAHAN JERUK NIPIS SEBAGAI RASA KHAS (Citrus aurantifolia) Anggraeni, Efi; Djamaluddin, Agus; Ratnasari, Dewi
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol. 4 No. 2 (2020): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.142 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v4i2.67

Abstract

Background. Hypertension or high blood pressure cannot be considered a mild disease. Not only does it reduce the quality of life, but it can be life threatening to sufferers. There are two therapies for hypertension, namely pharmacological and non-pharmacological. Non-pharmacological treatment can be done with traditional medicines in Indonesia that can be used as an alternative treatment for hypertension, namely cucumber and can be combined with lime as a refreshing taste. Then an instant powder preparation from cucumber and lime is made. Purposes. This study aims to determine how to make instant preparations from cucumber and lime as natural anti-hypertension, and to determine the stability and to test the level of preference for the preparations made. Research methods. This study used an action research method in the form of a single treatment arranged in a completely randomized design (CRD). Single treatment was the dose of lime which consisted of 3 levels, namely sample A = addition of 3 ml of lime, sample B = addition of 6 ml of lime, sample C = addition of lime 9 ml. Result. In organoleptic testing all preparations can last for three weeks at room temperature (20?-25?C) then in the hedonic test or preference test sample C the most preferred is 70.8% of the 20 panelists. Conclusion. The addition of lime to each sample affected the taste and the amount of preparation produced differently.
Pengaruh Intervensi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur Lansia: A Literature Review Anggraeni, Efi; Wijoyo, Eriyono Budi; Yoyoh, Imas; Hastuti, Hera; Kartini, K
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 14 No. 2 (2021): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v14i2.13669

Abstract

Tahapan akhir pada siklus kehidupan manusia yaitu lansia. Pada siklus akhir ini akan terjadi penurunan dan perubahan fungsi mulai dari biologis, psikologis, fisiologis dan sosial. Semakin bertambahnya usia akan berisiko mengalami masalah tidur terutama pada lansia karena berbagai faktor. Salah satu gangguan tidur pada lansia yaitu insomnia/kesulitan tidur. Gangguan tersebut bisa diterapi menggunakan terapi non farmakologi seperti rendam kaki dengan air hangat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui efektivitas dari rendam kaki dengan air hangat terhadap kualitas tidur lansia secara kajian literatur. Metodologi: pencarian artikel menggunakan Google Schoolar, PubMed, Medline database untuk mendapatkan artikel yang sesuai dengan kriteria dengan pendekatan PICOS (lansia, intervensi rendam kaki dengan air hangat, kelompok kontrol, ada perbedaan intervensi dan kontrol, serta kuasi eksperimen) kemudian dilakukan review. Artikel berbahasa Indonesia dan Inggris. Hasil: Jumlah artikel yang didapatkan sebanyak 548 artikel. Lalu dilakukan analisis dan didapatkan 10 artikel yang sesuai kriteria inklusi. Artikel tersebut menyatakan rendam kaki dengan air hangat (murni atau dicampur dengan lavender atau garam) sangat efektif untuk meningkatkan kualitas tidur lansia. Lalu ada 1 artikel yang membandingkan dengan berwudhu dan tidak ada perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah intervensi. Kesimpulan: 9 artikel menyatakan terapi rendam kaki air hangat efektif meningkatkan kualitas tidur lansia. Air hangat biasa atau dicampur dengan aromaterapi lavender dan garam juga efektif. Lalu 1 artikel membandingkan rendam kaki air hangat dengan berwudhu dan keduanya tidak ada perbedaan yang bermakna untuk dapat membantu meningkatkan kualitas tidur pada lansia.