Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Modul Cerdas "Wandarzi" Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap WUS Tentang KEK Pada Masa Kehamilan Astuti, Anjar; Marlynda Happy Nurmalita; Dina Dewi Anggraini
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 11 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.39 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v11i2.116

Abstract

Kekurangan energi Kronik (KEK) merupakan salah satu masalah gizi yang terjadi pada kehamilan. Ibu hamil yang mengalami KEK berisiko melahirkan BBLR sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil dengan status gizi yang optimal. Salah satu penyebab gangguan status gizi kronik pada Wanita Usia Subur (WUS) adalah kurangnya pengetahuan WUS dan masyarakat tentang gizi. Pemberian pendidikan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mengubah pengetahuan dan sikap WUS tentang permasalahan gizi. Media yang digunakan dalam penyuluhan tersebut berupa modul yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi WUS. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh modul “WANDARZI” (Wanita Sadar Gizi) terhadap perubahan pengetahuan dan sikap WUS tentang gizi dan resiko KEK Pada Kehamilan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental reasearch pre-post test countrol group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh WUS di wilayah UPT Puskesmas Blora. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 54 WUS. Hasil analisis statistik pada variabel pengetahuan menggunakan uji independent t test dengan hasil p=0.91 artinya tidak ada perbedaan antara kedua kelompok. Jika dilihat dari nilai mean terdapat perbedaan, kelompok perlakuan mempunyai nilai mean lebih besar 33.08 dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu 32.96. Hasil uji statistik menggunakan uji Mann Withney, variabel sikap dengan hasil p=0.746 artinya tidak ada perbedaan sikap antara kedua kelompok. Namun jika dilihat dari nilai mean ada perbedaan antara kelompok kontrol dan perlakuan dimana kelompok perlakuan lebih besar 26.16 dibandingkan kelompok kontrol 24.84. Jadi ada pengaruh pemberian modul WANDARZI dengan pengetahuan dan sikap WUS tentang KEK pada masa kehamilan.
Penyuluhan dan Deteksi Dini Anemia menuju Generasi Berkualitas pada Mahasiswa Kebidanan Marlynda Happy Nurmalita Sari; Dina Dewi Anggraini
Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): JURNAL EMPATHY PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnalempathy.v1i1.13

Abstract

Background: The prevalence of anemia in adolescent girls in Indonesia is still high at 57.1%. As a result of anemia is adolescent learning achievement can decrease, work productivity decreases and body immunity decreases so that the body is easily infected. Long-term effects of anemia in adolescent girls can occur complications of pregnancy and even the risk of maternal and perinatal death. Purpose of this studi is provide counseling and early detection of anemia to Midwifery students as an effort to make them aware in preventing and overcoming anemia. Methods: The target of this activity is 132 students of the Blora Midwifery Diploma Program. This activity is carried out by providing information or knowledge in the form of counseling to students about anemia and followed by history and physical examination. Only students who showed signs and symptoms of anemia who were tested for HB levels were 30 students. Results: Early detection of 30 students there were 53.3% who were not anemic and 46.7% were anemic. Most of the students' menstruation period is 6-7 days which is 73.3%. While the results of counseling some students already understand about anemia. Conclusion: Of the 132 students only 30 showed signs and symptoms of anemia. Hb examination results are almost the same between respondents who are anemic and not anemic. It is hoped that the results of community service activities can be used as an illustration of the incidence of anemia in Midwifery students so that efforts can be made to prevent and manage anemia. Provide motivation and awareness to students to consume nutritious and iron-containing foods or to consume extra blood tablets.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pre Eklamsi di Jawa Barat Liliek Pratiwi; Henny Fitriani; Dina Dewi Anggraini
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.8943

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia pre eklamsi menjadi risiko yang paling membahayakan bagi ibu hamil. Pre eklamsi merupakan suatu kondisi akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol pada ibu hamil, jika kondisi pre eklamsi tidak dapat ditanganani, dapat berkembang menjadi eklamsi ataupun komplikasi kehamilan yang tentunya berdampak bagi ibu dan janin. Pre eklamsi sendiri di Jawa Barat memang sudah masuk dalam kegiatan Zero Mother Mortality Preeklmpsia (ZOOM) sejak Maret tahun 2017, di mana visinya menurunkan AKI serendah mungkin, dalam hal ini pre eklamsi menjadi sasaran utama karena factor risiko dapat dikenali dan dicegah, sarana prasarannya telah tersebar luas di Jawa Barat. Penelitian-penelitian dilakukan sebagai upaya terus menelaah factor risiko terbanyak penyebab pre eklamsi. Maka berdasarkan latarbelakang di atas, perlunya diteliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklamsi di Jawa Barat. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklamsi di Jawa Barat. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif korelasi   onal dengan pendekatan cross sectional, yang menggunakan data sekunder. Dalam penelitian ini untuk mengetahui antara variabel independent (umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, jarak kehamilan, riwayat hipertensi, usia kehamilan dan gemelli/kehamilan kembar). Dengan variabel dependen (pre eklamsi). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklamsi di Jawa Barat. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 140, dengan teknik simple random sampling. Ada hubungan umur dengan kejadian Pre eklamsi, tidak ada hubungan pendidikan dengan kejadian pre eklamsi, tidak ada hubungan pekerjaan dengan kejadian pre eklamsi, ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian pre eklamsi, tidak ada hubungan usia kehamilan  dengan kejadian pre eklamsi, ada hubungan paritas kehamilan dengan kejadian Pre eklamsi, ada hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian pre eklamsi, dan tidak ada hubungan gemelli atau kehamilan kembar dengan kejadian pre eklamsi. Jadi dengan melihat kesimpulan ini peran perawat dan tenaga kesehatan agar lebih rajin melakukan sistem pendekatan risiko dan peningkatan sistem rujukan yang cepat tanggap, sehingga cepat tertangani ibu hamil dengan kasus pre eklamsi. Kata Kunci : Faktor-Faktor yang Berhubungan, Pre-eklamsi, Jawa Barat
Determinant Factors of Chronic Energy Deficiency (CED) in Pregnant Women: A Mixed-Methods Study Sari, Marlynda Happy Nurmalita; Dina Dewi Anggraini; Ira Rahmawati; Esti Widiani
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Volume 10 Number 1 Year 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkkt.v10i1.515

Abstract

Background: This study investigates Chronic Energy Deficiency (CED) in expecting mothers, a condition arising from prolonged inadequate energy and protein intake. Untreated CED poses health risks for both mothers and their unborn babies, including miscarriage, premature birth, birth defects, low birth weight (LBW), and potentially stunting the child's growth. Despite existing goals, the incidence of CED in pregnant women remains above the target of 17.3%. Women with a mid-upper arm circumference (MUAC) less than 23.5 cm are considered at high risk. This research aims to identify factors contributing to the prevalence of CED among pregnant women in the Central Java and East Java regions. Methods: This study employs a mixed-methods approach, specifically a sequential explanatory design. A sample sized group of 124 participants was selected using simple random sampling. Questionnaires were distributed to healthcare facilities.  In-depth interviews were subsequently conducted to delve deeper into the causes of CED and existing efforts to address it within the chosen health centers.  Results: The final multivariate analysis revealed a significant association (p-value < 0.05) between CED in pregnant women and the following factors: income (p-value=0.018, OR=3), knowledge about CED (p-value=0.028, OR=2.7), dietary habit (p-value=0.015, OR=3.4), and food intake (p-value=0.007, OR=4). Conclusion: Food intake is a more dominant variable in relation to CED in pregnant women. Health workers are encouraged to continue enhancing health promotion efforts regarding nutritional intake for pregnant women and their families. In addition, community health centers should consistently support the provision of supplementary feeding programs for pregnant women through regular monitoring.