Murniani
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan pengetahuan, sikap, tindakan, pendidikan, ketersediaan sarana dan prasarana dan sumber informasi dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang tahun 2018 Murniani
JURNAL SMART ANKES Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya yang harus dilakukan untuk tercapainya program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke berbagai kalangan masyarakat adalah melalui program promosi kesehatan, seperti kegiatan penyuluhan. Strategi program promosi kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang lebih terarah, terencana, terpadu dan berkesinambungan dapat dikembangkan melalui kabupaten/kota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utamanya adalah rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang tahun 2017. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan metode cross sectional, analisa data menggunakan anlisisis univariat dan bivariat dengan uji chi square, populasi dalam penelitian ini adalah kepala rumah tangga berjumlah 12.743 dengan jumlah sampel sebanyak 106 orang. Data dikumpulkan dengan bantuan kuesioner serta wawancara langsung dengan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 46,1%. Ada hubungan antara pengetahuan (p=0,022), sikap (p=0,027), pendidikan (p=0,018), sarana dan prasarana (p=0,008), sumber informasi (p=0,011) dengan perilaku hidup bersih dan sehat, sedangkan variabel yang tidak ada hubungannya adalah peran petugas kesehatan (p=0,822), variabel yang paling dominan adalah sarana dan prasarana (OR=3,406). Bagi Petugas kesehatan diharapkan lebih meningkatkan frekuensi promosi yang telah ada sebelumnya mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terhadap tatanan rumah tangga sehingga masyarakat lebih memahami dan mengetahui akan manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tersebut dan Masyarakat diharapkan lebih meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah tangga, seperti kebersihan belakang rumah, kebersihan kolam mandi dan lain-lain
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI DESA PETALING BANJAR KABUPATEN BANGKA Murniani
JURNAL SMART ANKES Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Berdasarkan data kunjungan balita ke Posyandu Desa Petaling Banjar pada tiga tahun terakhir mengalami penurunan yaitu: pada tahun 2016 sebesar 198 (82,9%), tahun 2017 sebesar 214 (72,8%) dan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 204 (69,4%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor– faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke Posyandu di desa Petaling Banjar Kabupaten Bangka tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional Populasi dalam Penelitian ini adalah semua balita di Desa Petaling Banjar wilayah kerja Puskesmas Petaling Kabupaten Bangka pada tahun 2018 sebanyak 314 balita. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dukungan kader Posyandu dan dukungan petugas kesehatan. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah kunjungan balita ke Posyandu dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke Posyandu di desa Petaling Banjar Kabupaten Bangka tahun 2019 adalah pengetahuan (p=0,005, POR=4,255), sikap (p=0,004, POR=1,656), dukungan kader Posyandu (p=0,006, POR=4,625), dukungan petugas kesehatan (p=0,038, POR=2,880). Variabel yang paling dominan adalah dukungan kader Posyandu (POR=4,625). Disarankan kepada pihak Puskesmas Petaling untuk meningkatkan pelayanan promosi kesehatan tentang Posyandu melalui penyuluhan di masyarakat, sehingga kunjungan balita ke Posyandu meningkat dan meningkatkan bimbingan pada kader, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan serta meningkatkan kerja kader dalam pelaksanaan Posyandu.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN ANTARA PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KENAGA Murniani
JURNAL SMART ANKES Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan. Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi square. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga diwilayah kerja Puskesmas Kenanga Kabupaten Bangka Tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Rumah Tangga berjumlah 9.799 dengan jumalah sampel sebanyak 109 responden di wilayah kerja Puskesmas Kenanga Kabupaten Bangka Tahun 2019. Hasil penelitian ini menunjukan secara statistik faktor yang berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat adalah pengetahuan (pvalue: 0,000, POR: 5,10), pendidikan (pvalue: 0,000, POR: 27,32), ketersediaan sarana dan prasarana (pvalue: 0,014, POR: 3,06), dan faktor yang tidak berhubungan adalah sikap (pvalue: 0,807, POR: 1,18) dan dukungan keluarga (pvalue: 0,289 POR: 1,99). Faktor yang paling dominan adalah Pendidikan . Petugas Puskesmas diharapkan lebih meningkatkan frekuensi promosi kesehatan yang telah ada sebelumnya mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga sehingga masyarakat lebih meningkatkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga lingkungan rumah
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN BPJS KESEHATAN PADA POLIKLINIK PENYAKIT DALAM UPTD RUMAH SAKIT DAERAH KELAS C KOTA PANGKALPINANG Murniani
JURNAL SMART ANKES Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Kepuasan pasien adalah dapat dinilai berdasarkan interpretasi pasien terhadap pelayanan yang diterima sudah sesuai dengan harapan mereka seperti kelengkapan sarana dan prasarana, keramahan dan kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan serta keterampilan petugas pada saat memberikan pelayanan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan BPJS Kesehatan pada Poliklinik Penyakit Dalam UPTD Rumah Sakit Daerah Kelas C Kota Pangkalpinang. Ruang lingkup penelitian terdiri dari lima dimensi kualitas pelayanan yaitu: reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), empathy (empati), dan tangibles (keberwujudan). Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pengolahan data menggunakan diagram kartesius. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di poliklinik penyakit dalam di UPTD Rumah Sakit Daerah Kelas C kota pangkalpinang sebanyak 5.685 pasien dengan jumlah sampel 109 responden. Hasilpenelitian memperlihatkan bahwa dari 25 atribut yang di teliti, 6 atribut menempati kuadran A (priorotas utama), 7 atribut menempati kuadran B (pertahankan prestasi), 8 atribut menempati kuadran C (prioritas rendah), dan 4 atribut menempati kuadran D (berlebihan). Tingkat kepuasan pasien Rawat Jalan BPJS Kesehatan pada Poliklinik Penyakit Dalam UPTD Rumah Sakit Daerah Kelas C Kota Pangkalpinang cukup puas dengan nilai rata-rata (2,66). Saran dari penelitian ini diharapkan pihak UPTD Rumah Sakit Daerah Kelas C kota pangkalpinang dapat meningkatan dan mempertahan kualitas pelayanan terhadap pasien BPJS kesehatan.
Hubungan pengetahuan, sikap, tindakan, pendidikan, ketersediaan sarana dan prasarana dan sumber informasi dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang tahun 2018 Murniani
JURNAL SMART ANKes Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.204 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v2i1.11

Abstract

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya yang harus dilakukan untuk tercapainya program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke berbagai kalangan masyarakat adalah melalui program promosi kesehatan, seperti kegiatan penyuluhan. Strategi program promosi kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang lebih terarah, terencana, terpadu dan berkesinambungan dapat dikembangkan melalui kabupaten/kota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utamanya adalah rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang tahun 2017. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan metode cross sectional, analisa data menggunakan anlisisis univariat dan bivariat dengan uji chi square, populasi dalam penelitian ini adalah kepala rumah tangga berjumlah 12.743 dengan jumlah sampel sebanyak 106 orang. Data dikumpulkan dengan bantuan kuesioner serta wawancara langsung dengan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 46,1%. Ada hubungan antara pengetahuan (p=0,022), sikap (p=0,027), pendidikan (p=0,018), sarana dan prasarana (p=0,008), sumber informasi (p=0,011) dengan perilaku hidup bersih dan sehat, sedangkan variabel yang tidak ada hubungannya adalah peran petugas kesehatan (p=0,822), variabel yang paling dominan adalah sarana dan prasarana (OR=3,406). Bagi Petugas kesehatan diharapkan lebih meningkatkan frekuensi promosi yang telah ada sebelumnya mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terhadap tatanan rumah tangga sehingga masyarakat lebih memahami dan mengetahui akan manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tersebut dan Masyarakat diharapkan lebih meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah tangga, seperti kebersihan belakang rumah, kebersihan kolam mandi dan lain-lain
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI DESA PETALING BANJAR KABUPATEN BANGKA Murniani
JURNAL SMART ANKes Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Juni 2019)
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.772 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v3i1.27

Abstract

Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Berdasarkan data kunjungan balita ke Posyandu Desa Petaling Banjar pada tiga tahun terakhir mengalami penurunan yaitu: pada tahun 2016 sebesar 198 (82,9%), tahun 2017 sebesar 214 (72,8%) dan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 204 (69,4%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor– faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke Posyandu di desa Petaling Banjar Kabupaten Bangka tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional Populasi dalam Penelitian ini adalah semua balita di Desa Petaling Banjar wilayah kerja Puskesmas Petaling Kabupaten Bangka pada tahun 2018 sebanyak 314 balita. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dukungan kader Posyandu dan dukungan petugas kesehatan. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah kunjungan balita ke Posyandu dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita ke Posyandu di desa Petaling Banjar Kabupaten Bangka tahun 2019 adalah pengetahuan (p=0,005, POR=4,255), sikap (p=0,004, POR=1,656), dukungan kader Posyandu (p=0,006, POR=4,625), dukungan petugas kesehatan (p=0,038, POR=2,880). Variabel yang paling dominan adalah dukungan kader Posyandu (POR=4,625). Disarankan kepada pihak Puskesmas Petaling untuk meningkatkan pelayanan promosi kesehatan tentang Posyandu melalui penyuluhan di masyarakat, sehingga kunjungan balita ke Posyandu meningkat dan meningkatkan bimbingan pada kader, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan serta meningkatkan kerja kader dalam pelaksanaan Posyandu.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN ANTARA PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KENAGA Murniani
JURNAL SMART ANKes Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Desember 201
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.434 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v3i2.31

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan. Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi square. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga diwilayah kerja Puskesmas Kenanga Kabupaten Bangka Tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Rumah Tangga berjumlah 9.799 dengan jumalah sampel sebanyak 109 responden di wilayah kerja Puskesmas Kenanga Kabupaten Bangka Tahun 2019. Hasil penelitian ini menunjukan secara statistik faktor yang berhubungan dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat adalah pengetahuan (pvalue: 0,000, POR: 5,10), pendidikan (pvalue: 0,000, POR: 27,32), ketersediaan sarana dan prasarana (pvalue: 0,014, POR: 3,06), dan faktor yang tidak berhubungan adalah sikap (pvalue: 0,807, POR: 1,18) dan dukungan keluarga (pvalue: 0,289 POR: 1,99). Faktor yang paling dominan adalah Pendidikan . Petugas Puskesmas diharapkan lebih meningkatkan frekuensi promosi kesehatan yang telah ada sebelumnya mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga sehingga masyarakat lebih meningkatkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga lingkungan rumah
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN BPJS KESEHATAN PADA POLIKLINIK PENYAKIT DALAM UPTD RUMAH SAKIT DAERAH KELAS C KOTA PANGKALPINANG Murniani
JURNAL SMART ANKes Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Juni 2020)
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.199 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v4i1.33

Abstract

Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Kepuasan pasien adalah dapat dinilai berdasarkan interpretasi pasien terhadap pelayanan yang diterima sudah sesuai dengan harapan mereka seperti kelengkapan sarana dan prasarana, keramahan dan kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan serta keterampilan petugas pada saat memberikan pelayanan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan BPJS Kesehatan pada Poliklinik Penyakit Dalam UPTD Rumah Sakit Daerah Kelas C Kota Pangkalpinang. Ruang lingkup penelitian terdiri dari lima dimensi kualitas pelayanan yaitu: reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), empathy (empati), dan tangibles (keberwujudan). Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pengolahan data menggunakan diagram kartesius. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di poliklinik penyakit dalam di UPTD Rumah Sakit Daerah Kelas C kota pangkalpinang sebanyak 5.685 pasien dengan jumlah sampel 109 responden. Hasilpenelitian memperlihatkan bahwa dari 25 atribut yang di teliti, 6 atribut menempati kuadran A (priorotas utama), 7 atribut menempati kuadran B (pertahankan prestasi), 8 atribut menempati kuadran C (prioritas rendah), dan 4 atribut menempati kuadran D (berlebihan). Tingkat kepuasan pasien Rawat Jalan BPJS Kesehatan pada Poliklinik Penyakit Dalam UPTD Rumah Sakit Daerah Kelas C Kota Pangkalpinang cukup puas dengan nilai rata-rata (2,66). Saran dari penelitian ini diharapkan pihak UPTD Rumah Sakit Daerah Kelas C kota pangkalpinang dapat meningkatan dan mempertahan kualitas pelayanan terhadap pasien BPJS kesehatan.
Analysis Of Factors Of Healthy Latrine Ownership In The Tamansari Health Center Area In 2024 Damayanti, Rika; Harmendo; Murniani
JURNAL SMART ANKes Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jsa.v8i2.175

Abstract

This study aims to identify factors related to the ownership of healthy latrines in the working area of the Tamansari Health Center, Pangkalpinang City in 2024. The method used was a quantitative approach with a cross-sectional design, involving 106 respondents from three villages. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the ownership of healthy latrines and the role of health workers (p=0.003; POR=4,254), knowledge (p=0.000; POR=9.494), attitude (p=0.046; POR=2,440), land availability (p=0.000; POR=5.684), and revenue (p=0.003; POR=4,429). However, no significant relationship was found between education and healthy latrine ownership (p=0.561). Community knowledge has proven to be the dominant factor affecting the ownership of healthy latrines. These findings emphasize the importance of increasing knowledge and the role of health workers in encouraging people to have healthy latrines, as well as the need for better interventions in proper sanitation access.