Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pola Hidup Benar: Tinjauan Teologis Surat Efesus 5:7-11 Dhandi, Gabriel; Sina, Rolan Marthin
HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46817/huperetes.v5i1.157

Abstract

The right lifestyle for Christians here is a life that should be in accordance with what is taught in the Bible. Such as fearing God, caring for others, not living in the flesh, and so on. But, the reality today is that some people must have Christians in them who have lived the wrong lifestyle such as promiscuity, criminal acts, infidelity, divorce, living in greed, pornography, and so on. Ephesians 5:7-11, Apostle Paul reminded the believers in Ephesus at that time that those who are now are different from those who were before. Since they believed in Jesus Christ and belonged to Him, their state has completely changed, from the old man to the new man. This research uses a qualitative method with a descriptive approach to the biblical text. the purpose of this research is to examine in depth the understanding of the pattern of righteous living as children of light according to Ephesians 5:7-11. So that this will be useful for the faith and spiritual growth of believers today. Because understanding the right lifestyle is very important for believers today.Pola hidup yang benar bagi orang Kristen disini adalah suatu kehidupan harus sesuai dengan apa yang diajarkan di dalam Alkitab. Seperti takut akan Tuhan, peduli kepada sesama, tidak hidup dalam kedagingan dan sebagainya. Tetapi, pada kenyataannya saat ini adalah beberapa orang pasti ada orang-orang Kristen di dalamnya telah menjalani pola hidup yang salah seperti pergaulan bebas, tindakan kriminal, perselingkuhan, perceraian, hidup dalam keserakahan, pornografi dan sebagainya. Efesus 5:7-11, Rasul Paulus mengingatkan orang-orang percaya di Efesus pada saat itu bahwa mereka yang sekarang berbeda dari mereka yang dahulu. Sejak mereka percaya kepada Yesus Kristus dan menjadi milik-Nya, keadaan mereka benar-benar berubah, dari manusia lama menjadi manusia baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif pada teks Alkitab. tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara mendalam mengenai pemahaman pola hidup benar sebagai anak-anak terang menurut surat Efesus 5:7-11. Sehingga hal ini akan berguna bagi pertumbuhan iman dan spiritual orang-orang percaya masa kini. Karena pemahaman tentang pola hidup yang benar merupakan hal yang sangat penting bagi orang-orang percaya masa kini.
Refleksi Teologis Matius 5:31-32 Dalam Memahami dan Mengkontekstualisasi Perceraian dan Pernikahan Kembali di Jemaat GBI Moriah Rote Sina, Rolan Marthin; Yewangoe, Andreas; Missa, Antonius
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15836

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk merefleksikan pengaruh ajaran Matius 5:31-32 terhadap pemahaman jemaat dan praktik perceraian dan pernikahan kembali di GBI Moriah Rote. penelitian ini sangat urgen karena banyak kasus yang terjadi ketika jemaat bercerai dan ingin menikah lagi, namun ditolak oleh gereja dengan berbagai alasan, sehingga mengakibatkan jemaat terlantar tanpa arah yang jelas. Akibat lain jika tidak di nikahkan kembali, maka akan terjadi perzinahan, pemerkosaan, hamil di luar nikah dan akibat yang paling fatal adalah jemaat bisa berpindah keyakinan, karena tidak diperhatikan oleh gereja. Untuk itu, peneliti menjadi salah satu perpanjangan tangan Tuhan di bumi, maka peneliti melihat bahwa perlu di adakan penelitian lapangan untuk menggali permasalahan lebih mendalam mengenai perceraian dan pernikahan kembali di dalam GBI Moriah Rote. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif dan eksegese yang meliputi metode pengumpulan data, waktu dan lokasi penelitian, informan penelitian, instrumen penelitian, Eksegese serta teknis analisa data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama Kristen menolak perceraian dan pernikahan kembali karena melanggar norma agama, namun secara sosial peneliti menemukan bahwa perceraian dan pernikahan kembali diperbolehkan karena terjadi pelanggaran serius seperti perzinahan, pengabaian tanggung jawab secara ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga dan sebagainya. oleh karena itu, perceraian dan pernikahan kembali sebagai solusi bagi korban untuk menghindari pelanggaran sosial yang baru.