Putri Sari Margaret Julianty Silaban
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA: MENJAGA INTEGRITAS SOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEHIDUPAN BERBANGA Putri Sari Margaret Julianty Silaban; Seviyana Chaira Br Tarigan; Yesi Okta Hutagalung
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 13 No. 5 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v13i5.11918

Abstract

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya pedoman politik dan hukum, tetapi juga sistem etika yang mengatur kehidupan sosial dan moral masyarakat. Artikel ini membahas Pancasila sebagai sistem etika yang terdiri dari lima sila, masing-masing mencerminkan nilai kemanusiaan, keadilan, persatuan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial. Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial, penghormatan terhadap martabat manusia, dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan melalui musyawarah. Selain itu, prinsip- prinsip Pancasila mengajarkan solidaritas sosial, pemerataan kesejahteraan, dan penghapusan kesenjangan sosial. Meskipun demikian, tantangan seperti korupsi dan ketidakadilan sosial dapat mengancam penerapan prinsip-prinsip Pancasila. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman yang mendalam dan refleksi yang terus-menerus agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan adaptif terhadap perubahan zaman, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang adil, harmonis, dan sejahtera.
Menghadapi Ancaman Nasionalisme Disintegrasi Bangsa di Tengah Trend Kabur Aja Dulu Putri Sari Margaret Julianty Silaban; Diya Mirza; Nida Nafilah; Surya Zulfachrinal Tanjung
Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia Vol. 3 No. 2 (2025): Mei: Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jubpi.v3i2.3821

Abstract

The hashtag #KaburAjaDulu has become a trending topic on social media as a form of protest and criticism from the public regarding Indonesia's economic, political, and social conditions. Many people feel that the government is not pro-people in making policies and accommodating public aspirations. This phenomenon has emerged in response to various domestic issues, such as high education costs, limited job opportunities, and wages that are considered inadequate. The hashtag has become a symbol of disappointment toward economic conditions, social issues, and government policies that are seen as unfavorable to the public. Many netizens use #KaburAjaDulu on social media to share information about job vacancies, scholarships, and experiences of living abroad, as an invitation to seek a better life outside of Indonesia.