Parina, Febriyantina
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SOSIALISASI PENTINGNYA PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN 14 BANDAR LAMPUNG Fitria, Fitria; Parina, Febriyantina; H, Zarma
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023): Volume 5, Nomor 1, MEI 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.10277

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker penyebab kematian tertinggi nomor 2 setelah kanker leher rahim. Saat ini, kanker payudara sudah mulai menyerang remaja. Namun remaja masih memiliki pengetahuan dan sikap yang rendah mengenai deteksi dini kanker payudara. Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan pada remaja putri di SMAN 14 Bandar Lampung.  Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah dan audiovisual. Penelitian ini bersifat observational dengan desain cross-sectional dan analitik. Populasi penelitian adalah sebesar 40  orang. Besar sampel ditentukan dengan metode simple random sampling dan diperoleh 40 orang. Data didapatkan melalui penilaian pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan. Hasil penilaian menunjukkan terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan sikap. Remaja putri dengan tingkat pengetahuan baik meningkat dari 80%Kata Kunci: kanker payudara, SADARI, pengetahuan, penyuluhan kesehatan.
SOSIALISASI TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMA NEGRI 15 BANDAR LAMPUNG Fitria, Fitria; Hamzah, Zarma; Parina, Febriyantina
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i2.13238

Abstract

Seks bebas merupakan penyuluhan yang bertujuan agar para siswa/siswi remaja mengerti apa dampak dari seks bebas tersebut dan untuk mengetahui fenomena prilaku seks bebas tersebut. Pengabdian yang dilakukan dengan beberapa orang siswa /siswi remaja  yang rentan melakukan seks bebas dan didapatkan hampir semua siswa/siswi tersebut belum mengetahui dampak akibat dari seks bebas tersebut. Tujuan diadakan kegiatan ini ialah agar siswa/siwi dapat mengerti tentang bahaya seks bebas bagi kesehatan. Kegiatan ini dilakukan pada hari rabu 5 februari 2020 di SMA Negri 15 Bandar Lampung dengan sebanyak 32 siswa/siswi . Kegiatan yang dilakukan ialah berupa penyuluhan tentang bahaya seks bebas dengan menggunakan slide (power point). Pengabdian memberikan dampak yang signifikan terhadap pengetahuan siswa/siswi. Oleh sebab itu tenaga kesehatan harus terus memberikan edukasi kepada siswa/siswi remaja  tentang bahaya seks bebas 
KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN TERHADAP MASYARAKAT DALAM MENCEGAH STUNTING Fitria, Fitria; Hamza, Zarma; Parina, Febriyantina; Hatta, Muhammad
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v6i1.15304

Abstract

 Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan kondisi gizi yang sedang dihadapi di Indonesia. Stunting menjadi masalah yang signifikan karena berdampak pada peningkatan risiko terjadinya kesakitan, kematian, penurunan perkembangan otak dan mental, serta motorik pada anak. Berdasarkan data pendahuluan sebelum dilakukan nya penyuluhan Kesehatan ini di dapatkan Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebanyak 40% dari total responden memiliki pengetahuan yang kurang mengenai gizi pada balita, hanya 21% responden yang memiliki pengetahuan baik terkait gizi pada balita. Sebanyak 50% dari total responden memiliki pola/perilaku yang kurang dalam pemberian makanan pada anak dan hanya 9% yang memiliki pola/perilaku yang baik. Kegiatan ini merupakan sebuah pengabdian kepada masyarakat dan Pengabdian terkait kondisi stunting di Indonesia. Pengabdian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi pada balita dan perilaku pemberian makanan pada anak. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada hari senin,05 februari 2024, Hasil kegiatan pengabdian ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan ibu sebanyak 35 %.
GERAKAN SERENTAK PEMANFAATAN KELOR DALAM UPAYA MENCEGAH STUNTING Parina, Febriyantina; Fitria, Fitria; Hamzah, Zarma; Hatta, Muhammad
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Vol 6 No 2 November 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v6i2.18522

Abstract

 Malnutrisi pada anak di bawah usia 5 tahun telah lama menjadi masalah kesehatan masyarakat. Masalah gizi seringkali disebabkan oleh dua faktor utama yaitu penyakit infeksi dan rendahnya asupan gizi akibat kurangnya makanan dalam rumah tangga atau orang tua yang miskin. Masalah gizi buruk dan gizi buruk pada anak di bawah 5 tahun merupakan masalah yang perlu dipecahkan . Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada balita perlu diselanggarakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pemberian PMT merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan status gizi balita . PMT ini untuk anak usia 6- 59 bulan.Tujuan dari inovasi ini adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkhusus para Ibu memiliki balita BGT  tentang upaya mencegah stunting.Metode kegiatan ini dilaksanakan di Desa Rawa Selapan kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan inovasi ini dilakukan dengan cara mengundang bidan kelurahan, kader, ibu memiliki balita BGT dengan cara memberi penjelasan berupa penyuluhan tentang stunting dan mendemonstrasikan cara membuat olahan makanan puding Kelor pada tanggal 01 Juli 2024 di Desa Rawa Selapan Candipuro  Kabupaten Lampung Selatan.Terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang upaya pencegahan stunting dan manfaat daun kelor untuk pencegahan stunting dan peningkatan keterampilan ibu balita BGT  membuat pudding daun kelor ditandai dengan adanya ibu balita BGT  yang membuat pudding daun kelor untuk anak baduta dan untuk mereka konsumsi.Diharakan tenaga kesehatan dapat melakukan sosialisasi tentang makanan tambahan yang baik bagi bayi balita sejak masa kehamilan sehingga ibu dapat terus membrikan makanan yang baik untuk anak. Kata kunci : Ibu balita BGT, Stunting, Kelor, Pemberdayaan Kader.
Edukasi Pencegahan Stunting Dengan Membuat Olahan Makanan Sehat Fitria, Fitria; Parina, Febriyantina; Hamzah, Zarma
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.18200

Abstract

Stunting merupakan suatu keadaan di mana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata untukusianya karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal inidapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak saatsedang dalam masa pertumbuhan. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yangdisebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makananyang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalamkandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun (Kementerian KesehatanRepublik Indonesia, 2016). Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPKtidak hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentananterhadap penyakit, tetapi juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruhpada tingkat kecerdasan saat ini dan produktivitas anak di masa dewasanya. Pengabdianmasyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu yang mempunyaibayi tentang cara mencegah stunting dengan pemanfaatan olahan dapur sehat. Metodekegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan demonstrasi cara pembuatanbubur nasi jagung di kombinasikan dengan capcay telur puyuh tahu wortel dan ayam suwirkecap kepada ibu hamil selama 45 menit. Media yang digunakan adalah power point dan leaflet.Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2024 di kelurahan desa Karang Anyar.Jumlah peserta yang hadir sebanyak 2 ibu hamil dan 12 balita. Terdapat peningkatanpengetahuan ibu hamil setelah diberikan edukasi tentang manfaat dari mengkonsumsi buburjagung degan capcay telur puyuh tahu wortel dan ayam suwir kecap untuk pencegahan angkastunting pada ibu hamil dan batita. Diharapkan hasil kegiatan inovasi ini dapat bermanfaat bagiibu hamil dan bayi untuk mencegah stunting dengan cara mengkonsumsi makanan olahandapur sehat.Kata kunci : Stunting, makanan olahan dapur sehat, ibu hamil, bayi.
The Influence Of Prenatal Exercises On The Duration Of Second Stage Of Labor Rina, Putu; Yuviska, Ike Ate; Sari, Anissa Erma; Parina, Febriyantina
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.11613

Abstract

Komplikasi yang berlangsung pada persalinan kala  II antara lain adalah partus lama. Senam hamil merupakan suatu metode terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental yang bertujuan untuk mencapai persalinan yang cepat, aman dan spontan. Senam hamil dapat melatih dan  mempertahankan kekuatan otot dinding perut dan dasar panggul pada saat persalinan berlangsung. Tujuan penelitian diketahui pengaruh senam hamil terhadap lama kala II persalinan di Puskesmas Tiuh Tohou Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023.Desain yang digunakan dalam  penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Tiuh Tohou tahun  2023 berdasarkan jumlah persalinan periode penelitian sebanyak 31 persalinan. Sampel  menggunakan total sampling dengan teknik pengambilan sampel  secara accidental sampling. Analisa data yang digunakan menggunakan uji chi square. Analisis didapatkan distribusi frekuensi persalinan dengan kala II memanjang sebanyak 5 orang (16,1%), dan jumlah persalinan dengan kala II normal sebanyak 26 orang (83,9%). Distribusi frekuensi ibu hamil yang melakukan senam hamil dengan frekuensi tidak teratur sebanyak 11 orang (35,5%), dan jumlah ibu hamil yang melakukan senam hamil dengan frekuensi teratur sebanyak  20 orang (64,5%). Ada hubungan yang bermakna antara senam hamil dengan lama kala II persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tiuh Tohou Kabupaten Tulang Bawang tahun 2023 dengan nilai P-value = 0,042.  Saran penelitian ini yakni Puskesmas agar lebih meningkatkan edukasi akan pentingnya melakukan senam hamil secara teratur di Posyandu ataupun kelas hamil untuk mempersiapkan dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi pada saat proses persalinan. Kata kunci : Senam hamil, kala II ABSTRACT                Complications during the second stage of labor included prolonged labor. Prenatal exercises were a therapeutic method of movement exercises provided to pregnant women to prepare themselves physically and mentally, aiming to achieve a fast, safe, and spontaneous delivery. Prenatal exercises could train and maintain the strength of the abdominal wall muscles and pelvic floor during labor. The research aimed to determine the effect of prenatal exercises on the duration of the second stage of labor at Tiuh Tohou Public Health Center, Tulang Bawang Regency, in the year 2023.The design used in this study was quantitative with a Cross-sectional approach. The population in this study consisted of all delivering mothers in the Tiuh Tohou Public Health Center's working area in the year 2023, based on the total number of deliveries during the study period, which was 31 deliveries. The sample was selected using total sampling with an accidental sampling technique. The data analysis involved using the chi-square test.Analysis revealed a frequency distribution of prolonged second stage of labor in 5 individuals (16.1%), and the number of deliveries with a normal second stage of labor was 26 individuals (83.9%). The frequency distribution of pregnant women who performed irregular prenatal exercises was 11 individuals (35.5%), while the number of pregnant women who performed regular prenatal exercises was 20 individuals (64.5%). There was a significant relationship between prenatal exercises and the duration of the second stage of labor in the Tiuh Tohou Public Health Center's working area in Tulang Bawang Regency in the year 2023, with a P-value of 0.042. Recommendations:The health center was advised to enhance education about the importance of regular prenatal exercises in Integrated Health Services Post or prenatal classes to prepare and prevent complications that might occur during the labor process. Keywords : Prenatal Excercises, Second Stage of Labor  
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Inisiasi Menyusu Dini Restuni, Lana; Yuviska, Ike Ate; Parina, Febriyantina
MIDWIFERY JOURNAL Vol 5, No 3 (2025): Volume 5 Nomor 3 September 2025
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v5i3.22359

Abstract

Backgraund: early initiation of breastfeeding (IMD) is a key intervention to reduce neonatal mortality and increase exclusive breastfeeding coverage. Mothers’ knowledge during the third trimester of pregnancy has a significant influence on the implementation of IMD after delivery.Purpose: this study aims to describe the knowledge of third trimester pregnant women about IMD at PMB Wirahayu, s.tr.keb, kecamatan panjang, bandar lampung in 2025.Methods: this study was a descriptive quantitative research with a cross-sectional design. The population consisted of all third trimester pregnant women visiting pmb wirahayu during the study period. A total of 30 respondents were selected using total sampling. Data collection was carried out using a validated and reliable questionnaire containing 25 questions on imd knowledge. Data analysis was performed using univariate analysis to obtain the frequency distribution of respondents’ knowledge.Results: the study found that 60% of respondents had good knowledge, 30% had sufficient knowledge, and 10% had poor knowledge about imd. Higher education level and exposure to health counseling were identified as factors associated with better knowledge.Conclusion: most pregnant women in the third trimester have good knowledge regarding IMD. Continuous education and counseling from health workers are needed to improve mothers’ readiness to practice IMD immediately after childbirth. Keywords: knowledge, pregnant women, early initiation of breastfeeding, imd ABSTRAK Latar Belakang: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan salah satu intervensi penting dalam upaya menurunkan angka kematian neonatal serta meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan ibu hamil pada trimester III berpengaruh besar terhadap pelaksanaan IMD setelah persalinan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang IMD di PMB Wirahayu, S.Tr.Keb, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung Tahun 2025.Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung ke PMB Wirahayu pada periode penelitian. Jumlah sampel sebanyak 30 responden diambil dengan teknik total sampling. Instrumen berupa kuesioner berisi 25 pertanyaan tentang pengetahuan IMD yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan responden.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60% responden memiliki pengetahuan baik, 30% cukup, dan 10% kurang mengenai IMD. Tingkat pendidikan dan paparan konseling kesehatan merupakan faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan ibu.Kesimpulan: Sebagian besar ibu hamil trimester III memiliki pengetahuan baik tentang IMD. Edukasi dan konseling dari tenaga kesehatan perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesiapan ibu dalam melaksanakan IMD segera setelah persalinan. Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini, IMD
The Effect Of Lavender Aromatherapy On Reducing The Frequency Of Emesis Gravidarum In First Trimester Pregnant Women Samosir, Kristiani; Astriana, Astriana; Parina, Febriyantina; Susilawati, Susilawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 1 (2024): Volume 10, No 1 Januari 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i1.11951

Abstract

Latar Belakang: Mual dan muntah (emesis gravidarum) merupakan salah satu tanda awal dan gejala kehamilan yang umum terjadi pada ibu hamil pada awal kehamilan trimester pertama. Emesis gravidarum pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai dampak, salah satunya adalah penurunan nafsu makan yang mengakibatkan janin akan kekurangan nutrisi dan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh, hal tersebut dapat menyebabkaan berat badan lahir rendah dan terganggunya proses tumbuh kembang.Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengetahui  pengaruh pemberian aromaterapi lavender dalam mengurangi frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama di Wilayah Kerja Puskemas Pakuan Aji Lampung Timur Tahun 2023.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskemas Pakuan Aji Lampung Timur, dengan 30 sampel menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan skor PUQE-24 dan analisis data menggunakan paired sample T-test.Hasil: Nilai rata-rata emesis gravidarum sebelum diberikan aromaterapi lavender 11,87 (SD 1,137) dan sesudah pemberian aromaterapi lavender 6,73 (SD 0,980). Sesudah pemberian aromaterapi lavender, responden mengalami penurunan mual muntah dari sedang menjadi ringan. Nilai beda rata-rata sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender 5,133 (SD 1,167).Kesimpulan: Nilai pvalue 0,000<0,05 artinya ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender dalam mengurangi frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama di Wilayah Kerja Puskemas Pakuan Aji Lampung Timur Tahun 2023.Saran: Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan sosialisasi kepada ibu hamil dalam mengatasi emesis gravidarum dengan teknik pengobatan non-farmakologi yaitu dengan aromaterapi lavender Kata kunci: Emesis Gravidarum, Aromaterapi Lavender, Kehamilan Trimester Pertama ABSTRACT Background: Nausea and vomiting (emesis gravidarum), is one of the early signs and symptoms of pregnancy that commonly occurs in pregnant women in the early first trimester of pregnancy. Emesis gravidarum in pregnant women can cause various effects, one of which is a decrease in appetite which results. The impact on the fetus is that the fetus will lack the nutrients and fluids needed by the body, this can cause low birth weight, disrupt the process of growth and development.Purpose: The aim of the study was to determine the effect administration of lavender aromatherapy in reducing the frequency of emesis gravidarum in first trimester pregnant women in the Working Area of the Pakuan Aji Commuunity Health Center, East Lampung in 2023.Methods: This type of quantitative research use pre-experimental with the one group pretest-posttest design. This research was conducted in the Working Area of the Pakuan Aji Public Health Center, East Lampung, with 30 respondents using accidental sampling. Data collection using the PUQE-24 score and data analysis using paired sample t-test.Results: The mean score of emesis gravidarum before being given aromatherapy was 11.87 (SD 1.137) and after was 6.73 (SD 0.980). There was a difference from moderate to mild emesis gravidarum. The mean difference before and after administration of lavender aromatherapy was 5.133 (SD 1.167).Conclusion: The p-value of 0.000<0.05 means that there was an effect administration of lavender aromatherapy in reducing the frequency of emesis gravidarum in first trimester of pregnant women in the Working Area of the Pakuan Aji Public Health Center, East Lampung in 2023.Suggestions: By doing this research expected to be able to provide education and outreach to pregnant women in dealing with emesis gravidarum with non-pharmacological treatment techniques, namely lavender aromatherapy. Keywords: Emesis Gravidarum, Lavender Aromatherapy, First Trimester of Pregnancy 
The Influence Of Moringa Leaves Consumption On Infants With Low Birth Weight Below The Green Line Fitriana, Fajar -; Lathifah, Neneng Siti; Parina, Febriyantina; Mariza, Ana
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 3 (2024): Volume 10,No.3 Maret 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i3.11812

Abstract

Latar Belakang: Berat badan bayi harus diperhatikan secara cermat oleh ibu untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Berdasarkan data Puskesmas Bandar Jaya, pada tahun 2019 terdapat 59 kasus balita dengan berat badan kurang, pada tahun 2020 sebanyak 63 kasus, dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 87 kasus. Asupan gizi yang dapat meningkatkan gizi balita dengan berat badan kurang antara lain dengan mengonsumsi daun kelor. Daun kelor mengandung protein, vitamin, dan mineral yang berpotensi menjadi bahan terapi dan suplemen bagi anak gizi buruk.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan daun kelor terhadap bayi dengan berat badan dibawah garis hijau di wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan non-equivalent control group. Populasinya terdiri dari seluruh bayi dengan berat badan di bawah garis hijau yang berjumlah 34 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis univariat dan bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon.Hasil: Diketahui berat badan bayi sebelum intervensi pada kelompok intervensi adalah 6229,4 gram dan setelah intervensi adalah 6658,8 gram. Sedangkan berat badan bayi sebelum intervensi pada kelompok kontrol adalah 6105,8 gram, dan setelah intervensi adalah 6355,8 gram, dengan selisih berat badan 179,2 gram. Terdapat pengaruh pemberian sediaan daun kelor terhadap bayi dengan berat badan dibawah garis hijau di wilayah pelayanan Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah (p-value 0,000).Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian sediaan daun kelor terhadap bayi dengan berat badan dibawah garis hijau. Kata Kunci: Berat Badan Bayi, Daun Kelor. ABSTRACT Background: Infant weight should be carefully considered by mothers to optimize growth. Based on the data from Bandar Jaya Health Center, in 2019, there were 59 cases of underweight toddlers, in 2020, there were 63 cases, and in 2021, it increased to 87 cases. Nutritional intake that can enhance the nutrition of underweight toddlers includes consuming moringa leaves. Moringa leaves contain protein, vitamins, and minerals that have potential therapeutic and supplementary food for malnourished children.Objective: To determine the influence of moringa leaves preparation on infants with weight below the green line in the working area of bandar jaya health center, central lampung regency.Method: This is a quantitative study using a quasi-experimental design with a non-equivalent control group approach. The population consisted of all infants with weight below the green line, totaling 34 individuals, with a sample size of 34 respondents using a total sampling technique. Data collection was done using questionnaires. Univariate and bivariate analysis were performed using the Wilcoxon test.Results: It was found that the weight of infants before intervention in the intervention group was 6229.4 grams and after intervention was 6658.8 grams. Meanwhile, the weight of infants before intervention in the control group was 6105.8 grams, and after intervention was 6355.8 grams, with a weight difference of 179.2 grams. There is an influence of moringa leaves preparation on infants with weight below the green line in the service area of Bandar Jaya Health Center, Central Lampung Regency (p-value 0.000).Conclusion: There is an influence of moringa leaves preparation on infants with weight below the green line. Keywords: Infant Weight, Moringa Leaves.
Sosialisasi Membuat Olahan Makanan Dari Singkong Dan Kelor Untuk Menunjang Penurunan Angka Stunting Hamzah, Zarma; Fitria, Fitria; Parina, Febriyantina
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 November 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpmpkm.v7i2.23456

Abstract

Laporan ini menyajikan hasil dari Kuliah Kerja Lapangan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) dengan tema "Mahasiswa Peduli Stunting" yang dilaksanakan di Pekon Kanoman. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 5 Agustus hingga 5 September 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penyuluhan, demonstrasi masak, dan pendataan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data mengenai status gizi anak. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting, terutama pada bayi dan balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14% anak di Pekon Kanoman yang berisiko stunting, dan program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di daerah tersebut. Keterlibatan masyarakat, terutama kader kesehatan, sangat penting dalam keberhasilan program ini.