Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

CHARACTERISTICS OF MOTHERS AND STUNTING TODDLERS IN PEKUNCEN VILLAGE, WIRADESA, PEKALONGAN, INDONESIA Rofiqoh, Siti; Rizkian, Imam Hanifudin; Vandawi, Naila; Lianasari, Febri
Epidemiology and Society Health Review (ESHR) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/eshr.v2i2.2160

Abstract

Background: Stunting is the condition of short stature due to abnormal growth caused by a severe malnutrition problem that needs attention. Stunting can cause health problems, decrease productivity, and trigger poverty in the future. This study aims to determine the characteristics of mothers and stunting toddlers in Pekuncen village Wiradesa Pekalongan District, Central Java, Indonesia.Methods: The study was conducted in Pekuncen village in the Wiradesa subdistrict of the Pekalongan District. The retrospective design was used in this study. Respondent was recruited using total sampling techniques. A set of questionnaires was employed to collect the data among 35 respondents, which is the mothers of stunting toddler.Results: The results showed most of the respondents (82.7%) hold basic education level. 77.1% of respondents have family income < regional minimum salary of Pekalongan District. More than half of respondents (68.6%) have less nutrition knowledge. No mothers have good nutrition knowledge. Less than half (42.9%) provide parenting democratic type of feeding, and there are still 14.3% of mothers giving the neglect parenting feeding type. While the characteristics of stunting toddlers are 68.6% female, 37.1% aged 3-4 years, 28.6% aged 1-3 years, 42.9% do not get exclusive breastfeeding, and 88.6% have a history of normal born weight.Conclusions: Stunting toddler in Pekuncen village Wiradesa, Pekalongan was associated with a parent who has elementary education, family income less than the Regional Minimum Salary. Most of them have less nutrition knowledge level, and almost half of them provide parenting with the democratic type of feeding. While the characteristics of stunting toddlers were the majority of women, and nearly half do not get exclusive breastfeeding, and most have a normal birth weight history. We suggest that related parties should collaborate to reduce stunting prevalence based on the characteristics of mothers and stunting toddlers. 
Pola Asuh Pemberian Makan Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk di Pekuncen Wiradesa Pekalongan Rofiqoh, Siti; Widyastuti, Windha; Pratiwi, Yuni Sandra; Lianasari, Febri
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi merupakan salah satu masalah yang menjadi perhatian pemerintah. Asupan makan diperlukan untuk memenuhi gizi anak. Asupan makan anak dipengaruhi oleh pola asuh pemberian makan yang baik dari orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola asuh pemberian makan balita gizi kurang dan gizi buruk di Pekuncen Wiradesa Pekalongan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu dan balita gizi kurang dan gizi buruk di Pekuncen Wiradesa Pekalongan. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 43 responden. Alat pengumpulan data pola asuh pemberian makan menggunakan kuesioner parenting feeding style, sedangkan penentuan status gizi berdasarkan pengukuran berat badan per umur yang disesuaikan dengan tabel BB/umur menurut WHO. Hasil penelitian menunjukkan tipe pola asuh pemberian makan orang tua pada balita gizi kurang di Pekuncen Wiradesa Pekalongan paling banyak adalah permisif yaitu sebanyak 13 (38,2%) dan demokratis sebanyak 10 (29,5%), tipe otoriter sebanyak 8 (23,5%) serta pengabaian sejumlah 3 (8,8%). Pada balita gizi buruk memperoleh tipe pola asuh pemberian makan paling banyak demokratis sejumlah 4 (44,4%) dan tipe permisif sejumlah 3 (33,3%), tipe otoriter sebanyak 1 (11,1%) serta pengabaian sejumlah 1 (11,1%). Simpulan tipe pola asuh pada balita gizi kurang dan gizi buruk di Pekuncen Wiradesa Pekalongan paling banyak adalah permisif dan demokratis.