Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Simbang Kecamatan Simbang Kabupaten Maros : (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Simbang Sejahtera) Amir, Nurjannah; Yunus, Awaluddin; Kadir, Muh. Ichwan; Syamsinar, S; Hardiani, A. Susilawaty
Jurnal Galung Tropika Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v12i2.1095

Abstract

The sale of mushrooms depends on demand in the village as well as demand from outside the region, such as the Makassar area, minimal capital and lack of production facilities that can support production. This research was carried out in Simbang Village, Simbang District, Maros Regency in October-November 2022. The purpose of this study is to find out internal and external factors and to find out how the oyster mushroom business development strategy of the Simbang Sejahtera Peasant Women's Group, Simbang Village, Simbang District, Maros Regency. The research methods used were observation, interviews and documentation by taking 25 people as respondents. The data used are primary data and secondary data. The data analysis used is a SWOT analysis. From the results of the analysis internal actors, namely marketing, human resources, production and operations, and finance. External factors are economic, climate, demographic, social, governmental, customer, supplier, and industry. the results of the SWOT analysis and QSPM and AHP there are 4 alternative strategies based on the location of the oyster mushroom business in quadrant I, which can be implemented, namely optimizing production to increase profits, being consistent in maintaining the quality of oyster mushrooms, expanding market reach online, and making processed oyster mushroom products in accordance with changes in consumer tastes who apply a healthy lifestyle, and can integrate alternative strategies to optimize the performance of the oyster mushroom business.
Strategi Pemasaran Usaha Roti Maros Di Kecamatan Tamalanrea (Studi Kasus pada Home Industri Roti Maros Bung Dorry) Maharani Rahman, Dewi; Bakri, Suardi; Hardiani, A. Susilawaty
Agribusiness and Socioeconomic Journal Vol. 2 No. 01 (2023): JUNI
Publisher : Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/asejournal.v1i01.47

Abstract

Roti merupakan makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, seperti di daerah Makassar. Toko Roti Maros Bung Dorry memiliki omzet sebesar kurang lebih 100 juta perbulan, sehingga usaha tersebut tetap perlu melakukan pembenahan dan pengembangan agar mampu bersaing dengan pangsa pasar lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi sistem pemasaran usaha roti Maros pada Toko Bung Dorry di Kecamatan Tamalanrea serta untuk memahami bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan pengusaha roti Maros pada Toko Bung Dorry di Kecamatan Tamalanrea. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan pada bulan Oktober-November, jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis data deskriptif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal pada Toko Roti Maros Bung Dorry adalah manajemen dan pemasaran, sedangkan faktor eksternalnya yaitu lingkungan makro (faktor demografi, faktor ekonomi, faktor alam, faktor teknologi, faktor politik dan budaya), lingkungan mikro (pemasok, pelanggan, pesaing dan masyarakat) dan lingkungan industri (ancaman pendatang baru, ancaman barang pengganti, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli dan persaingan dari perusahaan sejenis dalam industri). Analisis matriks SWOT menghasilkan 15 alternatif strategi yang dapat digunakan sebagai upaya pengembangan usaha, seperti: mempertahankan harga dan meningkatkan produk, mempertahankan cita rasa khas dan berinovasi tanpa menghilangkan rasa khas, memanfaatkan website dan sosial media, meningkatkan jumlah produksi, menambah kerjasama dan mempertahankan hubungan baik dengan mitra pemasaran.
Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Sembilan Bahan Pokok Di Pasar Terong Kota Makassar Muliani, Nuralya; Bakri, Suardi; Hardiani, A. Susilawaty
Agribusiness and Socioeconomic Journal Vol. 2 No. 01 (2023): JUNI
Publisher : Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/asejournal.v1i01.50

Abstract

Kepuasan konsumen merupakan hal terpenting yang harus dicapai. Hal ini disebabkan apabila konsumen tidak puas maka tidak menutup kemungkinan konsumen tidak loyal, dengan adanya kondisi tersebut menuntut agar pihak pasar berusaha melakukan pengukuran kepuasan konsumennya untuk mengetahui secara detail variabel-variabel apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen tidak merasa puas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku konsumen dan tingkat kepuasan konsumen terhadap sembilan bahan pokok. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Terong terletak di jalan Terong, Kelurahan Wajo Baru, Kecamatan Bontoala Kota Makassar pada bulan November-Desember 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah accidental sampling. Sampel yang diambil sebanyak 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah skala likert dan analisis customer satisfaction index (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya terdapat perbedaan tingkat kepuasan berdasarkan perilaku konsumen terhadap sembilan bahan pokok dihitung dari hasil skala likert menunjukan perilaku konsumen terhadap variabel aksebilitas sebanyak 83,5% (sangat puas), variabel jenis barang sebanyak 69,6% (puas), variabel harga sebanyak 62,2% (puas), variabel kemasan produk sembako sebanyak 71,04% (puas) dan variabel terhadap kebersihan sebanyak 63% (puas). Berdasarkan hasil CSI presentase tingkat kepuasan sebanyak 71,05% berada pada kategori “puas”. Terdapat perbedaan kepuasan konsumen sehingga para pedagang dan pihak pemerintah diharapkan lebih memperhatikan atribut-atribut yang diberikan kepada konsumen guna untuk memberikan nilai kepuasan tetinggi bagi konsumen.