Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peran Pengrajin dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Tenun di Kab Wajo Ibrahim, Helda; Nurlaelah, Andi Titi; Yunus, Awaluddin; Zain, Majdah Muhiddyn; Musdalipa, Musdalipa
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Peran pengrajin dalam meningkatkan pendapatan usaha tenun melalui kegiatan yang dilakukan pengrajin yaitu investasi, bahan baku, pemintalan, pencucukan (desain motif) dan pemasaran.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pengrajin dalam kegiatan usaha tenunnya, dan Untuk mengetahui seberapa besar pendapatan pengrajin tenun  dalam usaha tenunnya.  Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif, dengan metode pengambilan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara.  Penelitian ini dilakukan di Desa Tosora Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo, dengan menggunakan 33 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Peran pengrajin dalam kegiatan usaha tenunnya  sebagai pengelola usaha  dengan persentase 69 % termasuk dalam kategori berperan, sebagai desain motif dengan persentase 56 % cukup berperan dan  sebagai tenaga kerja dengan persentase 97 % termasuk dalam kategori sangat berperan.  Pengrajin tenun  berperan dalam kegiatan usaha tenunnya, mulai dari investasi, bahan baku, pencucukan (desain motif), penenunan dan pemasaran.  Kegiatan tersebut dilakukan sehingga dapat  menghasilkan pendapatan,  menciptakan lapangan kerja dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.  2).  Penerimaan dalam sebulan diperoleh dengan rata-rata Rp. 1.902.273, dengan total biaya variabel Rp. 642.755, dan  pendapatan per bulan yang diperoleh dengan rata-rata Rp.  1.245.237 Kata Kunci: Peran, Pengrajin Tenun, Pendapatan 
Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Simbang Kecamatan Simbang Kabupaten Maros : (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Simbang Sejahtera) Amir, Nurjannah; Yunus, Awaluddin; Kadir, Muh. Ichwan; Syamsinar, S; Hardiani, A. Susilawaty
Jurnal Galung Tropika Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v12i2.1095

Abstract

The sale of mushrooms depends on demand in the village as well as demand from outside the region, such as the Makassar area, minimal capital and lack of production facilities that can support production. This research was carried out in Simbang Village, Simbang District, Maros Regency in October-November 2022. The purpose of this study is to find out internal and external factors and to find out how the oyster mushroom business development strategy of the Simbang Sejahtera Peasant Women's Group, Simbang Village, Simbang District, Maros Regency. The research methods used were observation, interviews and documentation by taking 25 people as respondents. The data used are primary data and secondary data. The data analysis used is a SWOT analysis. From the results of the analysis internal actors, namely marketing, human resources, production and operations, and finance. External factors are economic, climate, demographic, social, governmental, customer, supplier, and industry. the results of the SWOT analysis and QSPM and AHP there are 4 alternative strategies based on the location of the oyster mushroom business in quadrant I, which can be implemented, namely optimizing production to increase profits, being consistent in maintaining the quality of oyster mushrooms, expanding market reach online, and making processed oyster mushroom products in accordance with changes in consumer tastes who apply a healthy lifestyle, and can integrate alternative strategies to optimize the performance of the oyster mushroom business.
Analisis Penggunaan Benih Padi Berlabel Terhadap Pendapatan Usaha Tani Padi (Studi Kasus Petani Padi Di Desa Bijawang Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba) Syahfid, Syahfid; Rauf, Awaluddin; Yunus, Awaluddin
Agribusiness and Socioeconomic Journal Vol. 1 No. 01 (2022): DESEMBER
Publisher : Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/asejournal.v1i01.17

Abstract

Kabupaten Bulukumba adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dengan penghasil terbesar adalah tanaman padi dan juga tanaman jagung khususnya di kawasan Desa Bijawang. Produksi tanaman padi di Desa Bijawang terus meningkat berkisar 193.585 ton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengguna benih padi berlabel dan untuk mengetahui perbedaan produksi padi lokal dan produksi padi berlabel serta untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani pengguna benih padi lokal dan benih padi berlabel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi dengan mengambil data dari informan yaitu petani pengguna benih padi berlabel dan petani padi pengguna benih padi lokal. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani padi pengguna benih padi berlabel dapat dilihat melalui tingkat umur petani yang masih produktif, tingkat pendidikan yang relatif rendah pengalaman usaha tani yang sangat baik dan juga rata-rata luas lahan yang digunakan seluas 1.26 hektar. Sedangkan untuk perbandingan antara produksi dan pendapatan petani pengguna benih padi lokal dan berlabel sebanyak 7.41 ton dengan pendapatan sebesar Rp.24.656.875 yang dihasilkan oleh petani padi pengguna benih padi berlabel dan 5.56 ton dengan pendapatan Rp.18.856.875. yang dihasilkan oleh pengguna benih padi lokal.
Konservasi Pemanfaatan Pohon Aren dan Analisis Pendapatan Pengrajin Gula Aren (Gula Cetak dan Gula Semut) N, Benny Santo; Rahman, Syamsul; Yunus, Awaluddin
Jurnal Kehutanan dan Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konservasi Pemanfaatan Pohon Aren dan Analisis Pendapatan Pengrajin Gula Aren (Gula Cetak dan Gula Semut) Studi Kasus di Desa Bontomasunggu, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi selatan di bawah bimbingan Dr.Syamsul Rahman, S.TP, M.Si dan Dr.Awaluddin Yunus, S.P., M.Pd. Usaha gula aren sudah lama di kembangkan oleh masyarakat Desa Bontomasunggu sebagai sumber pendapatan ekonomi masyarakat namun tingkat kesejahteraan pengrajin gula aren belum mengalami peningkatan dimana penduduk di Desa ini masih berpenghasilan rendah hal ini disebabkan oleh minimnya modal yang dimiliki, karena modal ini mempunyai peranan yang penting dalam menentukan maju mundurnya suatu usaha. Kebanyakan industri kecil tidak mampu berkembang atau bersaing karena sering terbentur masalah modal, sehingga sering mengalami penurunan dalam produksi. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren di Desa Bontomasunggu Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Total penerimaan pengrajin gula cetak yang diperoleh Rp. 7.140.000 dengan total biaya yang dikeluarkan Rp. 1.808.000. Sedangkan pendapatan yang diterima diperoleh dari selisih antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan, diperoleh keuntungan pengrajin gula aren cetak sebesar Rp. 5.332.000. Sedangkan total penerimaan pengrajin gula semut yang diperoleh Rp. 9.000.000 dengan total biaya yang dikeluarkan Rp. 1.830.000. Sedangkan pendapatan yang diterima diperoleh dari selisih antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan, diperoleh keuntungan pengrajin gula aren cetak sebesar Rp. 7.170.000,-. Pada usaha gula aren cetak R/C Ratio >1 yaitu 3,9. Artinya setiap pengeluaran input sebanyak 1 rupiah akan menghasilkan output sebesar 3,9 rupiah sehingga usahatani tersebut efisien dan menguntungkan atau layak. Kemudian pada usaha gula aren semut R/C Ratio >1 yaitu 4,9. Artinya setiap pengeluaran input sebanyak 1 rupiah akan menghasilkan output sebesar 4,9 rupiah sehingga usahatani tersebut efisien dan menguntungkan atau layak.
PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI PADI DI DESA PADANG KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA Magfira, Nahda Tul; Mahmud, Musdali Ifa; Baso, andi kasirang T; Ibrahim, Helda; Yunus, Awaluddin
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 10, No 1 (2025): Volume 10 No 1, Juni 2025
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad dan Perhepi Komisariat Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v10i1.61830

Abstract

AbstrakPenelitian ini mengkaji peran penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani padi di Desa Padang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. Latar belakang masalah berfokus pada kurang optimalnya pemanfaatan kelompok tani sebagai sarana peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, meskipun pertanian menjadi sektor vital bagi perekonomian Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan peran penyuluh dalam mendukung pengembangan kelompok tani. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi terhadap kelompok tani serta penyuluh setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh berperan sebagai fasilitator, motivator, dan inovator melalui kegiatan diskusi rutin, pendampingan teknis, serta distribusi bibit dan pupuk. Namun, tantangan utama terletak pada belum maksimalnya partisipasi anggota kelompok tani dalam mengadopsi teknologi pertanian modern dan keterbatasan akses pemasaran. Meski demikian, interaksi aktif antara penyuluh dengan petani mampu meningkatkan koordinasi dan membuka peluang peningkatan produksi. Temuan ini mengindikasikan perlunya sinergi kebijakan pemerintah dengan program penyuluhan berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas kelompok tani secara holistik.Kata kunci : Penyuluh pertanian, kelompok tani, pengembangan kelompok tani.AbstractThis research examines the role of agricultural extension officers in the development of rice farmer groups in Padang Village, Gantarang Sub-district, Bulukumba Regency. The background of the problem focuses on the less than optimal utilization of farmer groups as a means of increasing farmers' productivity and welfare, despite agriculture being a vital sector for the Indonesian economy. The research objective was to analyze the implementation of extension activities and the role of extension workers in supporting the development of farmer groups. The research method used a qualitative approach with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation studies of farmer groups and local extension officers. The results showed that extension officers play a role as facilitators, motivators, and innovators through routine discussion activities, technical assistance, and distribution of seeds and fertilizers. However, the main challenge lies in the lack of participation of farmer group members in adopting modern agricultural technology and limited access to marketing. However, active interaction between extension workers and farmers can improve coordination and open up opportunities for increased production. The findings indicate the need for government policy synergy with sustainable extension programs to strengthen the capacity of farmer groups holistically.Keywords: Agricultural extension, farmer groups, farmer group development.
MEDIA SOSIAL PADA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN (Studi Kasus Kabupaten Soppeng) Yunus, Awaluddin; Zainuddin, Nur Fauziah; Rahman, Syamsul
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i2.9830

Abstract

Evidence of development digital technology is with social media presence. The use of social media in the new normal era is still being carried out and carrying out other activities that were carried out before the pandemic. This study aims to determine the types of social media used, the use of social media by extension workers and the supporting and inhibiting factors for the use of social media in the new normal era in agricultural extension activities in Soppeng Regency. This research is  descriptive qualitative research with the type of field research . The sampling technique used is proportional random sampling. Sample in research this totaling 28 instructurs agriculture in the District Soppeng. Study this show that social media is used in activities counseling agriculture in the District Soppeng includes: whatsapp, facebook, youtube, instagram, and twitter. social media whatsapp have most presentations _ used that is 100%. Utilization of social media in activities counseling agriculture are in category tall with presentation 21.4%. Factor supporters in use of social media namely: support agency, ownership of media tools online, internet network. Whereas factor inhibitor use of social media namely: lack of TIK training and farmers only access whatsapp social media.
Peran Kelembagaan Komunitas Adat Buluttana pada Pengelolaan Agribisnis Tanaman Padi ( Ozyva sativa. L) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Fitrianti, Fitri; Zain, Majdah M; Ibrahim, Helda; Yunus, Awaluddin
Jurnal KIRANA Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Kirana Volume 6 Nomor 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the institutional role of the Buluttana indigenous community in rice farming (Oryza sativa) in Gowa Regency, South Sulawesi. Qualitative data analysis method by studying or analyzing and describing the role of institutions in increasing rice productivity. This study uses the Likert scale method, which is a method used to measure a person's attitude, opinion, or perception of a statement. The sample in the study was taken using the purposive sampling method or by taking samples intentionally. The number of samples taken was 10% of the population or 60 farmers. The results of the study based on the filling of the Likert Scale instrument showed that the involvement of indigenous peoples was very high with an index of 94.3%; the role of preserving Buluttana indigenous culture is very high in rice farming with an index of 93.6%; the role of teaching traditions is very high in rice farming with an index of 92%; the role of conflict resolution and mediation of Buluttana customs is very high with an index of 92.3%; the role of natural resource management by the Buluttana custom is very high with an index of 91.3% and the role of the Buluttana custom community in the relationship between farmers and the government (stakeholders) is very high in rice farming efforts with an index interpretation of 90.3%. The conclusion of this study is that customary institutions have been proven to have a major influence on community participation in agricultural activities, maintaining the sustainability of local culture, passing down agricultural traditions from generation to generation, conflict resolution and mediation, regulating natural resource management, and being an effective liaison between farmers and the government.
STRATEGI BAURAN PEMASARAN SIRUP MARKISA (PASSIFLORA EDULIS) PADA SISTEM PEMASARAN ONLINE DI KOTA MAKASSAR: Marketing Mix Strategy of Passion Fruit Syrup (Passiflora edulis) in Online Marketing System in Makassar City Arman; Yunus, Awaluddin; Kadir, Muh. Ichwan
Agribusiness and Socioeconomic Journal Vol. 4 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemasaran sirup markisa online di CV Nuh Aurora Makassar, menganalisis penerapan bauran pemasaran online (7P), serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam penerapannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk menggambarkan proses pemasaran dan tantangannya, serta deskriptif kuantitatif untuk menyebarkan bauran pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemasaran online sirup markisa menerapkan strategi 7P secara konsisten. Produk ditawarkan dalam tiga ukuran dengan harga yang disesuaikan dengan segmen pasar. Distribusi dilakukan melalui media sosial (Instagram, Facebook, TikTok, WhatsApp, Google Bisnis) dan marketplace seperti Shopee. Promosi menggunakan konten visual menarik dan iklan berbayar untuk memperluas jangkauan. Pelayanan pelanggan dilakukan melalui komunikasi langsung di WhatsApp dan Google Bisnis guna memastikan kelancaran transaksi. (2) Evaluasi bauran pemasaran menunjukkan bahwa variabel produk, harga, dan bukti fisik berada dalam kategori sangat baik, sedangkan tempat, promosi, dan orang termasuk dalam kategori baik. Sementara itu, variabel proses masih berada pada kategori cukup baik. (3) Faktor pendukung utama pemasaran online adalah penggunaan media sosial dan marketplace, sedangkan kendala utamanya meliputi biaya konten berbayar dan kebutuhan akan konten visual yang menarik. Temuan ini memberikan wawasan tentang efektivitas strategi pemasaran digital pada produk lokal serta rekomendasi untuk meningkatkan aspek yang masih kurang optimal.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani melalui Program Pekarangan Pangan Lestari: Studi Kelompok Wanita Tani Kalolok Kelurahan Batupapan Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja Rante, Damaris; Rahman, Syamsul; Yunus, Awaluddin
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Tanaman Vol. 4 No. 2 (2025): Oktober : JURRIT: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Tanaman
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrit.v4i2.6996

Abstract

The Sustainable Food Yard Program (P2L) has great potential in improving food security and women's empowerment, but there are still gaps related to the effectiveness of the program in areas with certain geographical and social characteristics such as Kalolok Village, therefore this study is expected to provide theoretical contributions in the development of community-based empowerment models as well as practical contributions for village governments and stakeholders in designing sustainable empowerment strategies. This study uses the SWOT Analysis Method (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats Analysis). SWOT is used to evaluate the strengths, weaknesses, opportunities and threats of the empowerment strategy applied to the Women Farmers Group (KWT) in the Context of the P2L Program in Batupapan Village. The results of the study using SWOT analysis The results of the IFAS analysis (2.67) and EFAS (2.57) indicate that the position of KWT Kalolok is in Quadrant I (Aggressive Strategy). This means that the group possesses significant internal strength and is supported by significant external opportunities. Therefore, development strategies need to focus on cultivation expansion, commodity diversification, technological innovation, marketing strengthening, and institutional development and internal capital. Therefore, developing cultivation innovations such as vertical farming/hydroponics is necessary to maximize limited land and providing intensive mentoring to assist in marketing produce through villages, village-owned enterprises (BUMDes), and local MSME networks.  
Faktor Pendorong dan Penghambat Adopsi Pupuk Organik Cair pada Usahatani Padi di Kabupaten Tana Toraja Salinding, Herlina; Yunus, Awaluddin; Mahmud, Musdalipa
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Tanaman Vol. 4 No. 2 (2025): Oktober : JURRIT: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Tanaman
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrit.v4i2.7026

Abstract

Dependence on chemical fertilizers has caused a decline in soil quality, groundwater contamination, and rising agricultural production costs due to unstable fertilizer prices. In recent years, frequent fertilizer crises have revealed the fragility of reliance on inorganic fertilizers within the national agricultural system. Hence, a transformation toward environmentally friendly and sustainable agriculture is urgently required. This study employed a scoring technique to analyze field observation data, which were narrated based on the written methodology. Respondents’ answers were categorized and classified according to their assumptions or opinions, with scores determined using a Likert scale. The Likert scale measures attitudes, opinions, and perceptions of individuals or groups regarding specific social phenomena. The results showed that key driving factors—such as affordable fertilizer prices, support from agricultural extension workers, and social encouragement from the community—achieved scores above 82%. This finding indicates that external conditions are quite favorable for promoting the use of organic fertilizers. However, major challenges remain, including the limited availability of organic fertilizers in the field and farmers’ long-standing dependency on chemical fertilizers. To address these challenges, it is essential to enhance the market availability of liquid organic fertilizers (POC) through collaboration between producers and farmer groups. Continuous technical assistance should be provided, including demonstration plots that display tangible improvements in rice yields using POC. Furthermore, government support in the form of targeted subsidies or special incentives for farmers transitioning to organic fertilizers is vital, while strengthening the role of farmer groups and agricultural extension workers as catalysts for the adoption of environmentally friendly innovations.