Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR KEONG MAS (Pomacea canaliculata) dan PENGGUNAAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGGU (Solanum melongena L): THE EFFECT OF GIVING ORGANIC FERTILIZER LIQUID MAS (Pomacea canaliculata) and THE USE OF SILVER BLACK PLASTIC MULSE ON THE GROWTH AND RESULTS OF PURPLE PLANT (Solanum melongena L) Purba, Jonner; Situmeang, Ringkop; Sinaga, Latif Rasidi
Jurnal Ilmiah Rhizobia Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rhizobia Edisi Februari 2019
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rhizobia.v8i1.68

Abstract

Penelitian dilaksanakan dilahan pertanian di Nagori Bandar Manis,Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, dengan ketinggian ± 300 m diatas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan bulanMei sampai September 2018.Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tali plastik, cangkul, parang, meteran, papan label, timbangan, gembor, polibag, handsprayer, alat tulis, kalkulator.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : lahan untuk penanaman, benih terung unggu Mustang F1 cap Panah Merah, mulsa plastik hitam perak cap Alpen, pupuk kandang, Urea, KCl, TSP, pupuk NPK Mutiara, pupuk organik cair keong mas, EM4, Insektisida (Matador 80 EC), Fungisida (Antracol 70 WP), Insektisida Klopindo 10 WP, Fungisida Dhetine M45 80 WP, Bakterisida Agrept 20 WP.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dua faktor, pertama pemberian pupuk organik cair keong mas yaitu PO(Tanpa pemberian pupuk organik cair keong mas), P1 (15 cc/liter air), P2(30 cc/liter air), P3(45 cc/liter air). Faktor kedua penggunaan mulsa palstik hitam perak yaitu MO(Tanpa penggunaan mulsa plastik hitam perak), M1(Penggunaan mulsa plastik hitam perak), diperoleh 8 kombinasi dan diulang 3 kali. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah cabang produktif (buah), jumlah buah pertanaman (buah), bobot buah pertanaman (kg), bobot buah perplot (kg). Hasil penelitian memperlihatkan bahwaperlakuan pupuk organik cair keong mas dan penggunaan mulsa berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang produktif ,jumlah buah per tanaman (buah), bobot buah per tanaman(gr), bobot buah per plot (kg).Interaksi perlakuan pupuk organik cair keong mas dan mulsa plastik hitam perak tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, bobot buah per tanaman (gr), bobot buah per plot (kg), tetapi berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman (buah).
PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI KOTORAN KAMBING DAN DOSIS PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI PUTIH (Brassica rapa L.): THE EFFECT OF GIVING GOAT BOKASHI AND ZA FERTILIZER DOSAGE ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF WHITE SAWI PLANT (Brassica rapa L.) Sipayung, Marulitua; Purba, Jonner; Rozi, Riza farur
Jurnal Ilmiah Rhizobia Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rhizobia Edisi Februari 2019
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rhizobia.v8i2.81

Abstract

Penelitian dilaksanakan mulai November 2018 sampai Februari 2019. Penelitian dilaksanakan di Nagori Bah Biak, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun dengan ketinggian tempat ± 950 meter dpl. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dosis bokashi kotoran kambing dan dosis pupuk ZA pada pertumbuhan dan produksi sawi putih (Brassica rapa L.).Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu Bokashi Kotoran Kambing (B) 4 taraf, yaitu B0 (Tanpa bokashi kotoran kambing atau kontrol), B1 (bokashi kotoran kambing 3,6 kg/plot), B2 (bokashi kotoran kambing 4,8 kg/plot), B3 (bokashi kotoran kambing 6 kg/plot). Faktor kedua yaitu Pupuk ZA (Z) dengan 3 taraf, yaitu Z1 ZA 48 gram/plot), Z2 (ZA 60 gram/plot), Z3 (ZA 72 gram/plot). Parameter yang diamati yaitu panjang daun (cm) umur 15, 30, 45 HST, bobot bersih per tanaman (kg), bobot bersih per plot (kg). Hasil pengamatan di analisis sidik ragamdanujilanjutBNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi kotoran kambing dan pemberian pupuk ZA berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan, sedangkan interaksi pemberian bokashi kotoran kambing dan pemberian pupuk ZA berpengaruh nyata terhadap panjang daun umur 15, 30, 45 HST dan memberikan pengaruh tidak nyata terhadap bobot bersih per tanaman dan bobot bersih per plot.
RESPONS PADI GOGO LOKAL (Oryza sativa L.var. Sigambiri) PADA PEMBERIAN PUPUK KOMPOS BIO ORGANIK DAN PUPUK NPK : RESPONSE OF LOCAL GOGO RICE (Oryza sativa L.var. Sigambiri) TO PROVISION OF BIO ORGANIC COMPOS FERTILIZER AND NPK FERTILIZER Purba, Jonner; Purba, Rosmadelina; Purba, Lasma Randayani
Jurnal Ilmiah Rhizobia Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Rhizobia Edisi Februari 2020
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rhizobia.v9i1.221

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk melihat respons tanaman padi gogo varietas lokal telah dilaksanakan di Dusun Bintang Raya Nagori Raya Usang Kecamatan Dolog Masagal Kabupaten Simalungun mulai bulan Desember 2018 sampai bulan Juni 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah penggunaan Pupuk Kompos Bio Organik dengan perlakuan: P1 (Menggunakan Pupuk KomposBio Organik 50 g/m2); P2 (Menggunakan Pupuk Kompos Bio Organik 75 g/m2); P3 (Menggunakan Pupuk Kompos Bio Organik 100 g/m2); P4 (Menggunakan Pupuk Kompos Bio Organik 125 g/m2).  Faktor ke dua adalah pemberian pupuk NPK Ponska dengan perlakuan: K1 (diberikan pupuk NPK 25,00 g/m2); K2 (diberikan pupuk NPK 32,50 g/m2); K3 (diberikan  pupuk NPK 40,00 g/m2). Parameter pengamatan adalah: tinggi tanaman umur 7, 9, 11 dan 13 MST, jumlah anakan produktif (helia), panjang malai (cm), jumlah gabah berisi (butir) dan produksi per plot (kg). Data hasil pengamaan dianalisis dengan Anaisis Ragam (5%), dan apabila terdapat pengaruh nyata perlakuan terhadap parameter pengamatan dilajutkan ke uji beda rata-rata dengan Uji Jarak Duncan (5%). Penggunaan  pupuk kompos bio organik berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 11 dan 13 MST, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah berisi dan produksi per plot, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 7 dan 9 MST. Pemberian Pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap panjang malai, jumlah gabah berisi dan produksi per plot, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada seluruh pengamatan serta jumlah anakan produkti. Kombinasi perlakuan Pupuk Kompos Bio Organik dengan Pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadaptinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah berisi, dan produksi per plot.    
EFEKTIVITAS WAKTU PENCAMPURAN PUPUK HAYATI PADA TIGA JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L): THE EFFECTIVENESS OF BIO FERTILIZER MIXING TIME IN THREE TYPES OF COP FERTILIZER ON THE GROWTH AND PRODUCTS OF ONION (Allium ascalonicum L) Purba, Jonner; Sipayung, Marulitua; Orlanesta S., Radot
Jurnal Ilmiah Rhizobia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Rhizobia Edisi Februari 2021
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rhizobia.v10i1.463

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Waktu Pencampuran Pupuk Hayati dengan 3iga Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonucum L) telah dilaksanakan pada  Januari sampai Mei 2020 di lahan persawahan Nagori Panombena, Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun pada ketinggian 596 mdpl. Penelitian menggunakan RAK faktorial.Faktor pertama pupuk hayati dicampur saat tanam, 10 hari, 20 hari dan 30 hari. Faktor kedua  kandang ayam, kandang Sapi dan kandang kambing.Parameter yang diamatipanjang daun (cm) 21, 35 dan 49 HST, berat segar umbi/tanaman (g), berat  umbi/tanaman (g), berat segar umbi/plot (kg) dan berat kering umbi/plot (kg).  Untuk mendapatkan gambaran efektivitas pencampuaran pupuk hayati dengan tiga jenis pupuk kandang dilakukan analisis ragam (ANOVA) taraf 5%.Bila berpengaruh nyata dilanjutkan  Uji BNTtaraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk hayati berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.Jenis pupuk kandang berpengaruh secara nyata terhadap semua parameter pengamatan kecuali berpengaruh tidak nyata terhadap panjang daun umur 49 HST. Pupuk kandang ayam menunjukkan daun terpanjang umur 21 dan 35 HST, berat segar umbi/tanaman, berat kering umbi/tanaman, berat segar umbi/plot serta berat kering umbi/plot.  Tidak ditemukan efektivitas lama pencampuran pupuk hayati dengan tiga jenis pupuk kandang pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah.
PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI KOTORAN KAMBING DAN DOSIS PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI PUTIH (Brassica rapa L.): THE EFFECT OF GIVING GOAT BOKASHI AND ZA FERTILIZER DOSAGE ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF WHITE SAWI PLANT (Brassica rapa L.) Sipayung, Marulitua; Purba, Jonner; Riza Fahrur Rozi
Jurnal Ilmiah Rhizobia Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Rhizobia Edisi Agustus 2019
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rhizobia.v2i2.489

Abstract

Penelitian dilaksanakan mulai November 2018 sampai Februari 2019. Penelitian dilaksanakan di Nagori Bah Biak, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun dengan ketinggian tempat ± 950 meter dpl. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dosis bokashi kotoran kambing dan dosis pupuk ZA pada pertumbuhan dan produksi sawi putih (Brassica rapa L.).Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu Bokashi Kotoran Kambing (B) 4 taraf, yaitu B0 (Tanpa bokashi kotoran kambing atau kontrol), B1 (bokashi kotoran kambing 3,6 kg/plot), B2 (bokashi kotoran kambing 4,8 kg/plot), B3 (bokashi kotoran kambing 6 kg/plot). Faktor kedua yaitu Pupuk ZA (Z) dengan 3 taraf, yaitu Z1 ZA 48 gram/plot), Z2 (ZA 60 gram/plot), Z3 (ZA 72 gram/plot). Parameter yang diamati yaitu panjang daun (cm) umur 15, 30, 45 HST, bobot bersih per tanaman (kg), bobot bersih per plot (kg). Hasil pengamatan di analisis sidik ragamdanujilanjutBNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi kotoran kambing dan pemberian pupuk ZA berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan, sedangkan interaksi pemberian bokashi kotoran kambing dan pemberian pupuk ZA berpengaruh nyata terhadap panjang daun umur 15, 30, 45 HST dan memberikan pengaruh tidak nyata terhadap bobot bersih per tanaman dan bobot bersih per plot.
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sorgum (Shotghum Bicolor) Dengan Pemberian Dosis Pupuk Npk Dan Kompos Asap Purba, Rosmadelina; Purba, Jonner; Imelda, Christen; Lumban Raja, Rael
Media Ilmu Volume 1 No. 1 Desember 2022
Publisher : Jurnal Media Ilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v1i1.3912

Abstract

Penelitian ini berjudul “Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Shotghum bicolor) dengan Pemberian dosis Pupuk NPK dan Kompos. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2022, di lahan Fakultas Pertanian Universitas Simalungun dengan ketinggian tempat 400 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dimana faktor pertama adalah Faktor dosis Pupuk NPK yang terdiri dari 4 taraf yaitu: No : tanpa pupuk NPK, N1 : dosis Pupuk NPK 350 kg/ha. N2 : dosis Pupuk NPK 400 kg/plot. N3 : dosis Pupuk NPK 450 kg/plot. Faktor kedua adalah Dosis pupuk kompos Asap yang terdiri dari : K0 = Tanpa pupuk Kompos Asap K1 : Kompos Asap 1000 kg/Plot, K2 : Kompos Asap 2000 kg/Plot, K3 :Kompos Asap 300 kg/ plot. Adapun Parameter yang diamati yaitu: Tinggi Tanaman (cm) diukur umur 4,7,10 Minggu setelah tanam, Jumlah Cabang Malai , Berat kering biji per tanaman, Berat kering biji perplot , Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan Analisis ragam dan jika diperoleh hasil yang nyata dilanjutkan dengan pengujian Uji beda rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Perlakuan Pupuk NPK menunjukkan respon nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 4, 7, dan 10 MST, jumlah cabang malai, berat kering biji persampel , berat kering biji perplot, Berat 1000 butir.Perlakuan pupuk NPK 450 kg/Ha menunjukkan tinggi tanaman tertinggi umur 4,7,10 masing masing (34,41cm), ( 128,07 cm), (165,00 cm). Jumlah Cabang malai tertinggi (54,92), Berat Kering biji Persampel (73,40 g), Berat kering biji per plot (3517,50 g), Berat 1000 biji (25,82 g).sedangkan terendah terdapat pada perlakuan tanpa pupuk NPK masing-masing tinggi tanaman (28,49 cm),(110,55 cm),(143,17 cm), jumlah cabang malai (50,25 ), Berat kering biji per sampel (60,97 g),Berat kering biji perplot(2861,64 g), Berat 1000 biji (18,99 g) Perlakuan pupuk kompos ASAP memiliki respon nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 4, 7, dan 10 MST, jumlah cabang malai, berat kering biji pertanaman, berat kering biji perplot, Berat 1000 biji. Perlakuan Pupuk kompos Asap dengan dosis 200 kg/Plot , menunjukkan tinggi tanaman tertinggi umur 4 MST (33,93 cm), tetapi pada umur 7 dan 10 MST perlakuan kompos Asap 300kg/Ha menghasilkan tinggi tanaman tertinggi masing-masing (122,94 g) , (160,24 g), Jumlah Cabang malai tertinggi (54,28 buah), Berat kering biji per sampel (69,07 g), Berat kering biji per plot (3294,01 g) ,Berat 1000 biji (25,24 g), sedangkan perlakuan tanpa pupuk K menunjukkan Tinggi tanaman terendah umur 4,7,10 MST masing-masing (26,74 cm),(116,42 cm), (151,92 cm), Berat biji persampel (64,01 g), Berat kering biji perplot (3020,91 g), Berat 1000 biji (21,06 g).
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN PUPUK HAYATI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SELADA (Lactuca sativa L.) Purba, Jonner
Agroprimatech Vol. 4 No. 2 (2020): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v4i1.1327

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk melihat Efektifitas Pemberian Pupuk Hayati dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada (Lactuca sativa L.) Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Desa Pamatang Gajing, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun sejak Oktober sampai Desember 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama pupuk hayati Petrobio dengan 4 taraf yaitu H0 (Tanpa pupuk), H1 (15kg/ha atau 1,5g/m2), H2 (30kg /ha atau 3g/m2), H3 (60kg/ha atau 6g/m2). Faktor kedua Pupuk NPK dengan 3 taraf yaitu N1: (100kg/ha atau 10g/m2), N2 (200kg/ha atau 20g/m2), N3 (300kg/ha atau 30g/m2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk hayati petrobio dan pupuk NPK menunjukan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan, sedangkan interaksi antara pupuk Hayati dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pupuk hayati Petrobio degan dosis 60 kg/ha memberikan tanaman tertinggi 3 MST (10,06cm ), 4 MST (12,81cm), 5 MST (15,52cm), bobot per tanaman (149,56g) dan bobot per plot (3,26kg). Pupuk NPK dengan dosis 300kg/ha memberikan tanaman tertinggi 3 MST (10,10cm), 4 MST (12,57cm ), 5 MST (15,58cm), bobot per tanaman (158,61g) dan bobot per plot (3,28kg).
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN PUPUK HAYATI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SELADA (Lactuca sativa L.) Purba, Jonner
Agroprimatech Vol. 4 No. 2 (2020): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v4i1.1327

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk melihat Efektifitas Pemberian Pupuk Hayati dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada (Lactuca sativa L.) Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Desa Pamatang Gajing, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun sejak Oktober sampai Desember 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama pupuk hayati Petrobio dengan 4 taraf yaitu H0 (Tanpa pupuk), H1 (15kg/ha atau 1,5g/m2), H2 (30kg /ha atau 3g/m2), H3 (60kg/ha atau 6g/m2). Faktor kedua Pupuk NPK dengan 3 taraf yaitu N1: (100kg/ha atau 10g/m2), N2 (200kg/ha atau 20g/m2), N3 (300kg/ha atau 30g/m2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk hayati petrobio dan pupuk NPK menunjukan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan, sedangkan interaksi antara pupuk Hayati dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pupuk hayati Petrobio degan dosis 60 kg/ha memberikan tanaman tertinggi 3 MST (10,06cm ), 4 MST (12,81cm), 5 MST (15,52cm), bobot per tanaman (149,56g) dan bobot per plot (3,26kg). Pupuk NPK dengan dosis 300kg/ha memberikan tanaman tertinggi 3 MST (10,10cm), 4 MST (12,57cm ), 5 MST (15,58cm), bobot per tanaman (158,61g) dan bobot per plot (3,28kg).
Pengenalan Varietas Inbrida Padi Gogo (Inpago) Melalui Plot Percontohan di Nagori Sigodang Barat Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun Purba, Jonner; Irawaty; Marbun, Johnson A; Naibaho, Dameria; Siagian, Jhon Howad; Gultom, Pebriadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/f2f26x72

Abstract

West Sigodang Nagori, Panei District, Simalungun Regency, is a nagori whose main livelihood is agriculture. Planting is done on mering land. The existing dry land is planted with food crops such as upland rice and corn, various vegetable crops, plantation crops including coffee, oranges, cocoa etc. Upland rice is a plant that is widely cultivated, the results are for their own needs. Upland rice planted are local varieties such as red sigambiri, white sigambiri, sipala, sironip and the others. Generally varieties have weaknesses such as deep age, low production, easy to fall and other weaknesses. The presence of a new upland rice variety called Inpago is a breakthrough that gives hope for increasing upland rice production. There are many varieties of Inpago that have been released to farmers for planting. From the results of several studies show that Inpago production is quite high. In addition, several Inpago varieties have adapted to land in the low to medium lands so that the distribution of their plantings has become more widespread. The pilot project (Demplot) held in West Sigodang Nagori is a way to introduce several Inpago varieties that have an agro-ecosystem that fits the nagori. In order to provide information about the growth and production of Inpago that is tested, several farmers are included in their cultivation and at harvest time, apart from farmers, local agricultural extension workers are also invited. Based on the yields, the farmers are interested in planting the Inpago Agritan variety and the seeds to be planted from the harvests of this pilot plot