Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR KEONG MAS (Pomacea canaliculata) dan PENGGUNAAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGGU (Solanum melongena L): THE EFFECT OF GIVING ORGANIC FERTILIZER LIQUID MAS (Pomacea canaliculata) and THE USE OF SILVER BLACK PLASTIC MULSE ON THE GROWTH AND RESULTS OF PURPLE PLANT (Solanum melongena L) Purba, Jonner; Situmeang, Ringkop; Sinaga, Latif Rasidi
Jurnal Ilmiah Rhizobia Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rhizobia Edisi Februari 2019
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rhizobia.v8i1.68

Abstract

Penelitian dilaksanakan dilahan pertanian di Nagori Bandar Manis,Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, dengan ketinggian ± 300 m diatas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan bulanMei sampai September 2018.Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tali plastik, cangkul, parang, meteran, papan label, timbangan, gembor, polibag, handsprayer, alat tulis, kalkulator.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : lahan untuk penanaman, benih terung unggu Mustang F1 cap Panah Merah, mulsa plastik hitam perak cap Alpen, pupuk kandang, Urea, KCl, TSP, pupuk NPK Mutiara, pupuk organik cair keong mas, EM4, Insektisida (Matador 80 EC), Fungisida (Antracol 70 WP), Insektisida Klopindo 10 WP, Fungisida Dhetine M45 80 WP, Bakterisida Agrept 20 WP.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dua faktor, pertama pemberian pupuk organik cair keong mas yaitu PO(Tanpa pemberian pupuk organik cair keong mas), P1 (15 cc/liter air), P2(30 cc/liter air), P3(45 cc/liter air). Faktor kedua penggunaan mulsa palstik hitam perak yaitu MO(Tanpa penggunaan mulsa plastik hitam perak), M1(Penggunaan mulsa plastik hitam perak), diperoleh 8 kombinasi dan diulang 3 kali. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah cabang produktif (buah), jumlah buah pertanaman (buah), bobot buah pertanaman (kg), bobot buah perplot (kg). Hasil penelitian memperlihatkan bahwaperlakuan pupuk organik cair keong mas dan penggunaan mulsa berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang produktif ,jumlah buah per tanaman (buah), bobot buah per tanaman(gr), bobot buah per plot (kg).Interaksi perlakuan pupuk organik cair keong mas dan mulsa plastik hitam perak tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, bobot buah per tanaman (gr), bobot buah per plot (kg), tetapi berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per tanaman (buah).
PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI ECENGGONDOK DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TEMBAKAU(Nicotiana tabaccum L): THE EFFECT OF GIVING BOKASHI ECENGGONDOK AND N FERTILIZER ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF TOBACCO PLANTS (Nicotiana tabaccum L) Poerba, Ambursius; Situmeang, Ringkop; Silalahi, Canro
Jurnal Ilmiah Rhizobia Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rhizobia Edisi Februari 2019
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rhizobia.v8i1.73

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni di dusun 3, Nagori Dame Raya, Kecamatan Raya, Kabupanten Simalungun, dengan tempat ±750 meter mdpl.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi eceng gondok dan pupuk urea serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tembakau. penelitian dengan menggunakan racangan acak kelompok dengan dua perlakuan. Perlakuan bokashi eceng gondok yang terdiri dari 4 taraf yaitu: E0 tanpa bokashi eceng gondok, E1 6 kg/ plot, E2 12  kg/plot, E3 18 kg/plot yang diberikan satu minggu sebelum tanam. Perlakuan N terdiri dari 4 taraf yaitu: U0 tanpa pupuk N, U1 3 g/tanaman,U2 6 g/tanaman dan U3 9 g/tanaman masin-masing di berikan pada 10, 20, 40 dan 60 HST.Hasil penelitian perlakuan bokashi eceng gondok menujukan bahwa berpengaruh terhadap tinggi tanaman, luas daun dan produksi. Perlakuan pupuk urea menujukan bahwa berpengaruh terhadap tinggi tanaman, luas daun dan produksi. Interaksi bokashi eceng gondok  dan pupuk urea gondok menujukan bahwa berpengaruh terhadap tinggi tanaman luas daun dan produksi. Dari kesimpulan hasil penelitian di sarankan, untuk budidaya tanaman tembakau dapat di lakukan dengan pemberian bokashi eceng gondok dan pupuk urea .
PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI ECENG GONDOK DAN PUPUK TSP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN PARE: THE EFFECT OF PROVISION OF BOKASHI WATERHED FERTILIZER AND TSP FERTILIZER ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF PARE PLANTS Situmeang, Ringkop; Sihaloho, Arvita Netti; Simanjuntak, Metias Halomoan
Jurnal Ilmiah Rhizobia Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Rhizobia Edisi Agustus 2019
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/rhizobia.v8i2.80

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi eceng gondok dan pupuk TSP dan interaksi kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare Penelitian dilakukan dilahan di Marihat, Pematangsiantar Pada ketinggian tempat 400 m dpl. Penelitian dilakukan mulai Juni sampai September 2019.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor A adalah Kosentrasi Pupuk Bokashi Eceng Gondokdengan 3 taraf yaitu E1 = Bokashi Eceng gondok 6 kg/plot, E2 = Bokashi Eceng gondok 11 kg/plot, E3 = Bokashi Eceng gondok 16 kg/plot. Faktor kedua adalah perlakuan dosis pupuk TSP dengan4 taraf. yaitu:T1= TSP 100 kg/ha=5,6 gram/plot T2 = TSP 200 kg/ha=11,2gram/plot, T3= TSP 300 kg/ha= 16,8gram/plot, T4= TSP 400 kg/ha = 22,5 gram/plot. Parameter yang diamati adalah Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Buah Per Tanaman Sampel, Berat Buah Per Tanaman Sampel (g), Berat Buah Per Plot (g).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan bokashi eceng gondok dan pemberian pupuk TSP berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati, sedangkan interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
Pengaruh Pemberian Pupuk Hijau Orok Orok Dan Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Pakcoy (Brassica Rapa) Meriaty, Meriaty; Situmeang, Ringkop; C. Sihombing, Fernando
Media Ilmu Volume 1 No. 1 Desember 2022
Publisher : Jurnal Media Ilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v1i1.3870

Abstract

Pelaksanaan penelitian ini di mulai dari bulan April 2019 sampai bulan Juni 2019.Penelitian ini di laksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Simalungun, ± 400 mdpl. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Orok-orok, Untuk mengetahui pemberian pupuk NPK dan Untuk mengetahui Intraksi antara pupuk Hijau Orok-orok dan NPK terhadap pertumbuhan dan produksi Pakcoy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yaitu: faktor pertama pemberian pupuk Orok-orok terdiri dari O0 = tidak mengunakan Orok-orok, O1 = 1 kg/plot, O2 = 2 kg/plot, O3 = 3 kg/plot dan Faktor ke Dua adalah N0 = tidak mengunakan pupuk NPK, N1 = 2,5 gr/plot, N2 = 5 gr/plot, N3 = 7,5 gr/plot. Parameter yang diamati adalah Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun (helai), Bobot Kotor Tanaman/sample (g), Bobot Bersih Tanaman/sample (g), Bobor Bersih Tanaman/plot (kg). Hasil pengamatan dianalisis dengan analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 0,5 %, sedangkan untuk mengetahui perbedaan perlakuan digunakan Uji BNJ dengan selang kepercayaan 0,5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pupuk Hijau Orok-orok dan NPK Berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang di amati, tetapi interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang di amati. Perlakuan pupuk Orok-orok 15 dan 25 HST pada tinggi Tanaman (cm) pada O3 masing-masing (16,87cm), (25,09 cm) dan NPK pada N3 masing-masing (15,33 cm), (23,95 cm) Dan Interaksi pupuk Hijau Orok-orok dan NPK pada O3N3 masing-masing (17,13 cm), (26,05 cm). Perlakuan pupuk Orok-orok 15 dan 25 HST pada Jumlah Daun (helai) pada O3 masing-masing (6,13 helai), (12,32 helai) dan NPK pada N3 masing-masing (15,33 cm), (23,95 cm) Dan Interaksi pupuk Hijau Orok-orok dan NPK pada O3N3 masing-masing (6,27 helai), (13,00 helai). Bobot Kotor Tanaman/sample (g) pada Orok-orok pada O3 yaitu (202,15 g), pada NPK pada N3 yaitu ( 168,63), dan intraksi pupuk Hijau Orok-orok dan NPK pada O3N3 yaitu (219,72 g). Bobot Bersih Tanaman/sample (g) pada Orok-orok pada O3 yaitu (175,64 g), pada NPK pada N3 yaitu ( 148,85 g), dan intraksi pupuk Hijau Orok-orok dan NPK pada O3N3 yaitu (188,27 g). Bobot Bersih Tanaman/polt (kg) pada Orok-orok pada O3 yaitu (3,34 kg), pada NPK pada N3 yaitu ( 3,13 kg), dan intraksi pupuk Hijau Orok-orok dan NPK pada O3N3 yaitu (3,80 kg).
Effect of applying NPK 17+17+17 fertilizer and GDM liquid organic fertilizer (POC) on growth and production of cucumber (Cucumis sativus L.) Rosalyne, Irawaty; Situmeang, Ringkop; Sinaga, Hengky Fernando
Contributions of Central Research Institute for Agriculture Vol. 18 No. 3 (2024): July: Agriculture and related sciences
Publisher : Central Research Institute For Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59651/cceria.v18i3.172

Abstract

This research used a factorial Randomized Block Design (RAK), with two treatment factors, where the first factor was the administration of a dose of NPK 17+17+17 Kuda Sakti (N) fertilizer consisting of 4 levels, namely, N0 = No Treatment, N1 = 150 kg /ha (60 g/plot), N2 = 300 kg/ha (120 g/plot), N3 = 450 kg/ha (180 g/plot). The second factor is the dose of liquid organic fertilizer (POC) GDM (G) which consists of 4 levels, namely, G0 = No Treatment, G1 = 6.7 ml POC GDM/1 liter of water, G2 = 13.4 ml POC GDM/1 liter of water, G3 = 20 ml POC GDM/ 1 liter of water. The parameters observed were primary stem length (cm), number of fruit per plant (fruit), number of fruit per plot (fruit), fruit weight per plant (kg), and fruit weight per plot (kg). The interaction of NPK 17+17+17 fertilizer treatment and GDM liquid organic fertilizer (POC) had a significant effect on primary stem length at 14, 28, and 42 DAT, number of fruit per plant, fruit weight per sample, and fruit weight per plot, but had no effect real impact on the number of fruits per plot. The interaction between the two treatments with the highest mean for each parameter, namely primary stem length at 14, 28, and 42 HST respectively, was highest at N3G3 (15.14 cm), (120.08 cm), (184.12 cm), number of fruit per plant The highest number is found in N3G3 (10.00 pieces), the highest number of fruit per plot is found in N3G3 (39.00 pieces), the heaviest fruit weight per plant is found in N3G3 (2.73 kg), the heaviest fruit weight per plot is found in N3G3 ( 14.76 kg). The parameters observed in this research included: Plant Height (cm) at 30, 45 HST, Number of Branches, Number of Pods per Plant (fruit), Pod Weight per Plant (g) and Pod Weight per Plot (g).
Conservation agrotechnology to improve soil quality and potato productivity Kuta Rayat Village, Naman Teran District, Karo Regency, North Sumatra Purba, Rosmadelina; Meriaty, Meriaty; Situmeang, Ringkop
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 1 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020242365

Abstract

Potato production in North Sumatra is productive compared to other provinces with a yield of 124 326 tons in 2020. To continue to improve the quality and quantity of potato harvest each year, continuous innovation is needed in implementing agricultural systems and technologies that can increase productivity. This research aims to find agrotechnology that can increase productivity by focusing on developing the quality of soil as farming land in Kuta Rayat Village, Naman Teran District, Karo District, North Sumatra Province. Potato agrotechnology was studied through plot trials using the Randomized Block Design method with 7 treatments (agro-potato: mounds across the slope, quality seeds, lime dosage, manure and chemical fertilizer according to the recommendations given). Data collected included before and after treatment of soil properties and potato productivity. The results of this study showed that the dose of Dolomite lime 1.5 tons/ha, manure 20 tons/ha, 150 kg Urea, 150 kg ZA, 250 kg SP-36 and 200 kg KCl was sufficient to obtain optimal potato productivity and improve soil quality.
Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Kandang dan Pupuk NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ercis (Pisum saticum .L) Saragih, Handayani; Purba, Rosmadelina; Situmeang, Ringkop; Girsang, Christin Imelda; Sinaga, Michael Owen
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 3 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i3.571

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Januari–Maret 2024 di Barus Jahe, Tanah Karo, dengan tujuan mengevaluasi pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk kandang dan pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ercis (Pisum sativum L.). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor: (1) jenis pupuk kandang (K0 = tanpa pupuk, K1, K2, dan K3 = 10 ton/ha dengan jenis berbeda), dan (2) pupuk NPK Mutiara (N0 = tanpa NPK, N1 = 100 kg/ha, N2 = 200 kg/ha, N3 = 300 kg/ha). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman pada 30 dan 45 HST, jumlah polong per tanaman dan per plot, serta berat polong per tanaman dan per plot. Hasil menunjukkan bahwa pupuk kandang tidak memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati, meskipun nilai tertinggi terdapat pada perlakuan K1, seperti tinggi tanaman 136,36 cm pada 45 HST dan berat polong per plot sebesar 1,27 kg (setara 2,55 ton/ha). Sebaliknya, pupuk NPK Mutiara memberikan pengaruh nyata, dengan perlakuan N3 (300 kg/ha) menghasilkan pertumbuhan dan produksi terbaik, seperti tinggi tanaman 140,27 cm pada 45 HST dan berat polong per plot 1,29 kg (2,58 ton/ha). Interaksi antara kedua pupuk tidak menunjukkan pengaruh nyata, namun kombinasi K1 dan N3 menghasilkan hasil tertinggi pada sebagian besar parameter, dengan berat polong per plot 1,41 kg (2,83 ton/ha). Penelitian ini merekomendasikan pemanfaatan kombinasi optimal pupuk kandang dan pupuk NPK Mutiara untuk peningkatan produksi ercis.
RESPON PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL SORGUM (Sorghum bicolor [L] Moench) DENGAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DI LAHAN MASAM KABUPATEN SIMALUNGUN Sihaloho, Arvita Netti; Situmeang, Ringkop
Agrin Vol 25, No 1 (2021): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2021.25.1.548

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis pupuk TSP yang sesuai untuk beberapa varietas sorgum dan mendapatkan varietas yang dapat berproduksi tinggi di tanah masam dataran tinggi Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai Desember 2019 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Simalungun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama Varietas yaitu Numbu, Kawali, UPCA. Faktor kedua adalah Dosis pupuk TSP (P) yaitu 80,90 dan 100 kg/ha. Variabel yang diamati antara lain tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), panjang malai (cm), berat kering malai per plot (g) dan berat 1000 butir (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pupuk fosfor sampai 100 kg/ha dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang malai, bobot malai dan bobot 1000 butir untuk semua varietas yang digunakan. Aplikasi dosis pupuk fosfor 100kg/ha pada varietas Numbu mampu menghasilkan bobot malai 88,38 g per tanaman dan setara dengan 6 t/ha. Kata Kunci: hasil, pupuk fosfor, tanah masam, varietas sorgum
Conservation agrotechnology to improve soil quality and potato productivity Kuta Rayat Village, Naman Teran District, Karo Regency, North Sumatra Purba, Rosmadelina; Meriaty, Meriaty; Situmeang, Ringkop
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol. 10 No. 1 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020242365

Abstract

Potato production in North Sumatra is productive compared to other provinces with a yield of 124 326 tons in 2020. To continue to improve the quality and quantity of potato harvest each year, continuous innovation is needed in implementing agricultural systems and technologies that can increase productivity. This research aims to find agrotechnology that can increase productivity by focusing on developing the quality of soil as farming land in Kuta Rayat Village, Naman Teran District, Karo District, North Sumatra Province. Potato agrotechnology was studied through plot trials using the Randomized Block Design method with 7 treatments (agro-potato: mounds across the slope, quality seeds, lime dosage, manure and chemical fertilizer according to the recommendations given). Data collected included before and after treatment of soil properties and potato productivity. The results of this study showed that the dose of Dolomite lime 1.5 tons/ha, manure 20 tons/ha, 150 kg Urea, 150 kg ZA, 250 kg SP-36 and 200 kg KCl was sufficient to obtain optimal potato productivity and improve soil quality.
Increased Growth and Production of Shallots (Allium ascalonicum L.) with Mulching Type treatment and Tuber Weight Purba, Tioner; Sihaloho, Arvita; Situmeang, Ringkop; Sitinjak, Wahyunita; Sinaga, Asmina Herawaty
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No SpecialIssue (2023): UNRAM journals and research based on science education, science applic
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9iSpecialIssue.5815

Abstract

This study aims to determine the effect of mulch type and bulb weight on the growth and yield of onion production (Allium ascalonicum L.). In detail, this study aims to (1). Know the type of mulch that is most suitable for the growth and production of onion plants. (2). Knowing the weight of bulbs is best for the growth and production of onion plants. (3). Know the interaction between the type of mulch and the weight of bulbs used for the growth and production of onion plants. This study used Group Randomized Design (RAK) with 2 treatments, namely Factor I: three types of Mulch use (M): M0 = No Mulch; M1= Silver black plastic mulch (0.35 cm thick); M2= Mulch rice straw (1.5 cm thick). Factor II: three tuber weight intervals, namely: B0= 0 - 1.4 g (Small Tuber); B1= 1.5 – 1.8 g (Medium Tuber); B2 = > 1.8 g (Large Tubers). The results showed that the treatment of several types of mulch had a significant effect on plant height, weight of fresh tubers per clump, number of fresh tubers per clump, weight of fresh tubers per plot and number of fresh tubers per plot. M1 silver black plastic mulch treatment resulted in the highest plant height. weight of fresh tubers per clump (148.22 g), number of fresh tubers per clump, weight of fresh tubers per plot. Tuber weight treatment has a noticeable effect on plant height, number of leaves, weight of fresh tubers per clump, number of fresh tubers per clump, weight of fresh tubers per plot and number of fresh tubers per plot. B2 treatment yields the highest crop, number of leaves), weight of fresh tubers per clump, number of fresh tubers per clump, weight of fresh tubers per plot. The interaction of the use of several types of mulch and various tuber weights has a noticeable effect on plant height, number of leaves, weight of fresh tubers per clump, number of fresh tubers per clump, weight of fresh tubers per plot and number of fresh tubers per plot.