Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan Potensi Lokal Melalui Pelatihan Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) Sebagai Immune Booster di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Harlianingtyas, Irma; Fisdiana, Usken; Triwiarto, Cherry; Kusuma, Satria Indra; Supriyadi
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 1 No. 1 (2022): APRIL
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v1i1.4

Abstract

Wuluhan menjadi sentra kelapa di Kabupaten Jember dengan luas lahan kebun kelapa mencapai 1.350 ha. Banyaknya kelapa di Wuluhan masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu pemanfaatan dari kelapa di Wuluhan adalah olahan gula kelapa. Selebihnya kelapa yang dimiliki petani dan masyarakat hanya dijual dalam betuk kopra dan buah kelapa butiran, sehingga harga masih rendah dan tidak kompetitif di pasaran. Potensi buah kelapa yang dapat dijadikan produk komersial ini belum banyak diketahui masyarakat. Salah satu produk olahan kelapa yang memiliki nilai jual tinggi adalah minyak kelapa murni yang dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO). Di dalam VCO terdapat  asam laurat yang bersifat antivirus, antibakteri, antiprotozoal, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat proses penyembuhan. Mitra dalam kegiatan ini adalah kelompok masyarakat yang berminat untuk mengembangkan potensi daerah melalui Pelatihan pembuatan VCO yang diberikan menggunakan metode sentrifugal. Pada kegiatan ini mitra juga diberikan pelatihan pengemasan dan manajemen usaha. Peserta pelatihan sangat antusias dan semangat dalam mengikuti pelatihan. Kegiatan ini menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat membuat VCO, terciptanya produk VCO lokal, meningkatkan  motivasi mitra untuk berwirausaha mandiri.
Edukasi Monitoring Serangan Hama Kumbang Kwangwung Pada Tanaman Kelapa di Kecamatan Gumukmas Jember Erawati, Dyah Nuning; Taufika, Ramadhan; Fisdiana, Usken; Humaida, Siti; Sasmito, Teguh Hadi
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 1 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v1i2.15

Abstract

Mitra yang menjadi khalayak sasaran adalah kelompok tani Tani Rukun 1 yang berlokasi di Desa Menampu Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember dengan jarak sekitar 50 km dari Politeknik Negeri Jember. Permasalahan mitra adalah serangan hama kwangwung (Oryctes rhinoceros) sangat tinggi pada tanaman kelapa. Solusi pemecahan masalah berupa transfer ilmu pengetahuan dalam bentuk edukasi kepada mitra tentang monitoring hama meliputi identifikasi hama kwangwung, gejala serangan hama dan resiko kerusakan yang terjadi pada tanaman kelapa yang terserang sangat diperlukan agar petani mampu mengenal dan melakukan upaya pengendalian secara dini sehingga kerugian akibat serangan hama kwangwung dapat ditekan. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap meliputi survey dan koordinasi, transfer ilmu pengetahuan dan evaluasi. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa edukasi dan transfer ilmu pengetahuan tentang hama kwangwung pada mitra berhasil diterapkan dan memberi perubahan pemahaman mitra secara berkelanjutan.
RESPON PERTUMBUHAN BUD SET TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L) VARIETAS NXI 4T TERHADAP LAMA PERENDAMAN NATRIUM PARA-NITROFEL Dwi Putri Saskia Maharani; Taufika, Ramadhan; Fisdiana, Usken; Hartatie, Dian
Jurnal Pertanian Agros Vol 27 No 2 (2025): EDISI APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v27i2.80

Abstract

National sugar production from 2021 to 2024 has fluctuated. Fluctuations in national sugar production are caused by sugar self-sufficiency not yet being achieved. One of the causes is that sugarcane plants experience a lot of nutrient deficiencies. These nutrients affect plant growth, one of which is the process of root formation. Efforts that can be made to initiate root formation are the use of ZPT Atonik which contains the active ingredient sodium para-nitrophel (CP6H4NO3Na) which is classified as an auxin hormone. This study used NXI 4T variety sugarcane seeds which are suitable for planting on dry or dry land, as well as rain-resistant land. The purpose of this study was to determine the effect of the duration of soaking in Sodium Para-Nitrophel on the growth of bud sets of NXI 4T sugarcane plants. This study used five treatments in sequence, namely sugarcane seeds were not soaked in sodium para-nitrophel solution, sugarcane seeds were soaked for 2 hours, 3 hours, 4 hours, 5 hours. The results of the study showed that the duration of sodium para-nitrophel immersion affected the growth of bud sets in the observation parameters of plant height, number of leaves, number of shoots and root wet weight, but did not affect the observation parameters of root dry weight.
Edukasi pengendalian hama Oryctes rhinoceros Sebagai upaya mendukung pertanian berkelanjutan di Desa Menampu Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember Taufika, Ramadhan; Erawati, Dyah Nuning; Fisdiana, Usken; Hartatie, Dian
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30873

Abstract

Abstrak Produksi kelapa di Indonesia mengalami fluktuasi. Penyebab fluktuasi produksi kelapa yaitu mayoritas petani di Indonesia belum melakukan budidaya tanaman kelapa berbasis Good Agriculture Practice (GAP). Budidaya tanaman kelapa berbasis GAP masih belum optimal diimplementasikan karena petani belum mampu melakukan pemilihan dan seleksi benih, persemaian benih, pembibitan, serta cara pemeliharaan tanaman kelapa. Kecamatan Gumukmas merupakan salah satu daerah dengan penghasil buah kelapa yang rendah dibandingkan dengan daerah lain di Kabupaten Jember. Minimnya pengetahuan dan ketrampilan mitra dikarenakan masih minimnya tingkat pendidikan pada anggota mitra. Solusi untuk menyelesaikan permasalahan mitra yaitu memberikan informasi dan pengetahuan kepada mitra. Tahap kegiatan meliputi koordinasi rencana kegiatan, Go Desa dan Course Day, serta evaluasi dan monitoring. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah pengetahuan mitra mengenai pengendalian hama Oryctes rhinoceros meningkat. Hal ini dilihat dari sesi tanya jawab serta hasil pretest dan post test mitra pada saat pengabdian. Hasil akhir pengabdian ini mitra memiliki motivasi kuat untuk melakukan pengendalian hama O. rhinoceros berbasis GAP. Kata kunci: kelapa; pengendalian; pengetahuan; produksi. Abstract Coconut production in Indonesia fluctuates. The cause of the fluctuation in coconut production is that the majority of farmers in Indonesia have not yet cultivated coconut plants based on Good Agriculture Practice (GAP). GAP-based coconut cultivation has not been optimally implemented because farmers have not been able to select and select seeds, seed nurseries, nurseries, and how to maintain coconut plants. Gumukmas District is one of the areas with low coconut production compared to other areas in Jember Regency. The lack of knowledge and skills of partners is due to the low level of education among partner members. The solution to solving partner problems is to provide information and knowledge to partners. The activity stages include coordination of activity plans, Go Desa and Course Day, as well as evaluation and monitoring. The results of the implementation of community service activities are that partner knowledge regarding Oryctes rhinoceros pest control has increased. This can be seen from the question and answer session and the results of the partner's pretest and posttest during the community service. The final result of this community service is that partners have strong motivation to carry out GAP-based O. rhinoceros pest control. Keywords: coconut; control; knowledge; production.
Edukasi budidaya kelapa (Cocos nucifera L.) menggunakan teknik good agriculture practice di kecamatan Gumukmas kabupaten Jember Taufika, Ramadhan; Fisdiana, Usken; Humaida, Siti; Rahmawati, Dwi; Erawati, Dyah Nuning
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21619

Abstract

Abstrak Produksi kelapa di Kabupaten Jember setiap tahun mengalami fluktuasi karena beberapa faktor. Salah satu penyebab yaitu mayoritas petani di Indonesia belum melakukan teknik budidaya kelapa menggunakan aplikasi Good Agriculture Practice (GAP). Kecamatan Gumukmas merupakan salah satu daerah dengan penghasil kelapa yang rendah dibandingkan dengan daerah lain di Kabupaten Jember. Hasil analisis situasi melalui wawancara dengan Ketua Gapoktan Jaya Makmur di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas diketahui permasalahan yang terjadi terkait produksi kelapa yang rendah adalah mitra memiliki pengetahuan yang rendah terkait budidaya kelapa. Informasi lain yang diperoleh dari mitra Gapoktan Jaya Makmur Desa Menampu Kecamatan Gumukmas, mulai dari tahun 1990 sejak introduksi kelapa di Kecamatan Gumukmas, budidaya kelapa yang dilakukan oleh mitra secara mandiri dan tidak ada edukasi dari pihak terkait. Solusi untuk menyelesaikan permasalahan mitra antara lain memberikan informasi dan pengetahuan kepada mitra. Langkah tersebut dilaksanakan oleh tim pengabdi dengan memberikan edukasi tentang budidaya Kelapa Dalam menggunakan aplikasi GAP mulai dari tahap persemaian benih, pembibitan, serta pemeliharaan kelapa pada fase Tanaman Menghasilkan. Tahap kegiatan meliputi koordinasi rencana kegiatan, edukasi budidaya kelapa menggunakan teknik GAP, serta evaluasi. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah pengetahuan mitra mengenai budidaya kelapa meningkat. Hal ini dilihat dari sesi tanya jawab serta hasil pretest dan post test mitra pada saat pengabdian. Hasil akhir pengabdian ini mitra berkeinginan untuk budidaya kelapa dengan teknik GAP. Kata kunci: budidaya; edukasi; kelapa; pengetahuan; permasalahan Abstract Coconut production in Jember Regency fluctuates every year due to several factors. One of the reasons is that the majority of farmers in Indonesia have not implemented coconut cultivation techniques using the Good Agriculture Practice (GAP) application. Gumukmas District is one of the areas with low coconut production compared to other areas in Jember Regency. The results of the situation analysis through interviews with the Chair of Gapoktan Jaya Makmur in Menampu Village, Gumukmas District revealed that the problem that occurs related to low coconut production is that partners have low knowledge regarding coconut cultivation. Other information obtained from partners of Gapoktan Jaya Makmur, Menampu Village, Gumukmas District, starting from 1990 since the introduction of coconut in Gumukmas District, coconut cultivation was carried out by partners independently and there was no education from related parties. Solutions to resolve partner problems include providing information and knowledge to partners. This step was carried out by the service team by providing education about Deep Coconut cultivation using the GAP application starting from the seed sowing, nursery and coconut maintenance stages in the Producing Plants phase. The activity stage includes coordination of activity plans, education on coconut cultivation using the GAP technique, and evaluation. The result of implementing community service activities is that partners' knowledge regarding coconut cultivation increases. This can be seen from the question and answer session as well as the results of the partners' pretest and posttest during the service. The final result of this service is that partners wish to cultivate coconuts using the GAP technique. Keywords: cultivation; coconuts; education; knowledge; problems