Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DI KELAS XI MIPA 2 MAN 1 TASIKMALAYA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ZAINAL MUTAQIN
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 2 No 06 (2021): INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA (EDISI - JANUARI 2021 )
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembelajaran kimia di MAN 1 Tasikmalaya khususnya kelas XI MIPA 2 pola pembelajaran masih menggunakan model pembelajran konvensional seperti ceramah sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, hal ini juga berdampak pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang sulit mencapai kriteria ketuntasan minimal atau KKM yaitu 75. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah prosedur penerapan metode Kooperatif Jigsaw dalam pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 tahun pelajaran 2016/2017 pada saat proses kegiatan belajar mengajar di kelas, 2) Apa keuntungan dari penerapan metode kooperatif Jigsaw pada pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit di kelas XI MIPA 2 tahun pelajaran 2016/2017, 3) Apakah penerapan metode kooperatif Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA 2 tahun pelajaran 2016/2017, 4) Apakah penerapan metode kooperatif Jigsaw mampu meningkatkan aktifitas siswa kelas XI MIPA 2 tahun pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukan peningkatan hasil belajar pada kelas XI MIPA 2 MAN 1 Tasikmalaya setelah diterapkan metode kooperatif jigsaw. Ketuntasan belajar pada siklus I hanya mencapai 55,56% siswa tuntas atau sebanyak 20 siswa. Setelah dilaksanakan siklus II, ternyata terjadi peningkatan yaitu sebanyak 33 tuntas orang dari jumlah total siswa 37 orang dengan persentase ketuntasan siswa 91,67%. Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan. Pada siklus I sebanyak 71,43% siswa aktif dalam kegiatan PBM. Setelah dilakukan perbaikan dalam PBM pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa menjadi 89,29%. Persentase kemampuan guru dalam melaksanakan PBM pada antar siklus juga terjadi peningkatan. Kemampuan guru dalam mengelola PBM sebesar 72,22% pada siklus I dengan kategori sedang dan pada siklus II meningkat menjadi 88,89% dengan kategori tinggi. Peningkatan ini terjadi karena perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II terhadap kekurangan PBM yang dilaksanakan pada siklus I. Berdasarkan dari seluruh hasil tindakan dapat disimpulkan bahwa metode kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan keaktifan siswa serta meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Peracangan Prototype Robot Forklift Penyusun Barang Otomatis 3 Lantai Berbasis Mikrokontroller Budi Herdiana; Zainal Mutaqin
Telekontran : Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Kendali dan Elektronika Terapan Vol 5 No 2 (2017): TELEKONTRAN vol 5 no 2 Oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.501 KB) | DOI: 10.34010/telekontran.v5i2.1015

Abstract

Dalam suatu perusahaan sistem penyimpanan produksi sangat berperan penting dalam menginventarisasi hasil produksi secara berkala. Gudang produk merupakan tempat menyimpan produk untuk tujuan menyimpan barang-barang yang siap untuk didistribusikan agar barang tersebut dapat diterima pelanggan tepat pada waktunya. Permasalahan muncuk saat aliran barang jadi yang masuk ke pergudangan tidak ditangani dengan baik dan  hal ini memungkinkan akan menyulitkan saat barang tersebut dikeluarkan sehingga diperlukan waktu pencarian dan jarak tempuh. Selain itu dimungkinkan munculnya kerusakan barang jadi  dalam rak yang di akibatkan oleh benturan antara forklift dengan  rak yang berdampak pada ketidak akuratan dalam  menentukan posisi yang benar untuk barang jadi. Dari alasan tersebut, maka Robot forklift ini menjadi altrenatif solusi dalam memposisikan barang pada rak 3 lantai secara otomatis sesuai perintah atau tanpa perintah user dengan mamasukan alamat rak yang dituju menggunakan keypad yang ditampilkan LCD maupun dengan membedakan barang dari intensitas cahaya pantulan warna yang digunakan. Selain itu indentifikasi  rak kosong dapat dilakukan oleh sensor ultrasonic sejauh lebih dari 47 cmdan kurang dari 47 cm ketika kondisi rak terisi barang. Hasil analisisnya menunjukan bahwa barang akan disimpan sesuai tempat yang seharusnya dengan menghitung jumlah simpangan yang dilalui ketika sensor garis mendeteksi tegangan keluaran komparator rata-rata sebesar 4,6 V yang merepresentasikan logika “1” serta kerusakan barang dapat diminimalisasi berdasarkan kondisi limit switch  garpu mendeteksi keberadaan tegangan keluarannya antara 4,68 Volt sampai 4 Volt.
Evaluasi Galur Semangka Berbiji Tipe Lonjong dan Non Biji Tipe Bulat Anung Wahyudi; Zainal Mutaqin; Dulbari Dulbari
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.474 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1258

Abstract

Program pemuliaan tanaman di kampus Politeknik Negeri Lampung telah memiliki 8 galur semangka generasi ke-5 (S5). Galur-galur tersebut telah dievaluasi dan diseleksi dengan harapan telah stabil secara genetik, serta mengetahui level adaptasi terhadap lingkungan. Hasil analisis data menggunakan uji F menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan pada tiap parameter pengamatan dengan uji BNT 5%. WM 140502 memiliki berat tertinggi per buah 3.17 kg. Kadar gula tertinggi adalah WM 140507 yaitu 9.47 brix. Saat ini Politeknik Negeri Lampung memiliki 8 galur tipe oval dengan 6 galur berdaging merah dan 2 galur berdaging orange. Dari hasil evaluasi (S5), kita berharap memiliki galur murni untuk perakitan hibrida dengan karakter yang berbeda.
Respons Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis terhadap Pemberian Pupuk Kalium dan Arang Sekam Zainal Mutaqin; Hidayat Saputra; Destieka Ahyuni
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.309 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1262

Abstract

Pemupukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis. Salah satu hara esensial yang diperlukan oleh jagung manis adalah kalium. Kalium dapat diperoleh dari pupuk anorganik seperti KCl maupun pupuk organik, seperti arang sekam. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dosis pupuk kalium terbaik dan pengaruh pemberian arang sekam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Perlakuan disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS). Faktor pertama adalah 4 dosis pupuk kalium (K) yaitu: 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, dan 150 kg ha-1. Faktor kedua adalah dosis arang sekam, yaitu 0 kg ha-1 dan 1000 kg ha-1. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk KCl dengan pemberian arang sekam pada semua peubah yang diamati, (2) dosis pupuk kalium 150 kg ha-1 mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis yang terbaik melalui peningkatan tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah tanaman, bobot tongkol, panjang tongkol, dan diameter tongkol, namun belum meningkatkan derajat kemanisan jagung manis, dan (3) pemberian arang sekam hingga dosis 1000 kg ha-1 belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis secara nyata.
Institutional Analysis Of The Farmers Association Of Community Forest Management In Sekampung Upper Watershed (Case Studies On Gapoktan Hijau Makmur) Zainal Mutaqin
Jurnal Ilmiah ESAI Vol 7 No 2 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/esai.v7i2.990

Abstract

To study the performance of Gapoktan Hijau Makmur as the farmers association of community forest management has been done analysis of Gapoktan institutions. The results of research showed that the: (1) Changes in institutions which followed with the application of cultivation technology crop and agriculture conservation system  will improve the performance of the group and it's better than its original state, and (2) on working area which does not have the natural obstacles (natural barrier) and it is not a great problem about  distances  place that far apart (social distance), then the form of  large institutions  is the most appropriate; whereas on working area who has a natural obstacles (natural barrier),  the form of small institutions (sub group -sub group) with the application of regulations which assertive and strong for members of the group, and  decision mechanisms  of organization through sub group-sub groups is an appropriate  institutional form . Key words: Institutions, and performance, community, forest