Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Respons Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis terhadap Pemberian Pupuk Kalium dan Arang Sekam Zainal Mutaqin; Hidayat Saputra; Destieka Ahyuni
J-Plantasimbiosa Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.309 KB) | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v1i1.1262

Abstract

Pemupukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis. Salah satu hara esensial yang diperlukan oleh jagung manis adalah kalium. Kalium dapat diperoleh dari pupuk anorganik seperti KCl maupun pupuk organik, seperti arang sekam. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dosis pupuk kalium terbaik dan pengaruh pemberian arang sekam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Perlakuan disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS). Faktor pertama adalah 4 dosis pupuk kalium (K) yaitu: 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, dan 150 kg ha-1. Faktor kedua adalah dosis arang sekam, yaitu 0 kg ha-1 dan 1000 kg ha-1. Data yang diperoleh kemudian dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan (1) tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk KCl dengan pemberian arang sekam pada semua peubah yang diamati, (2) dosis pupuk kalium 150 kg ha-1 mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis yang terbaik melalui peningkatan tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah tanaman, bobot tongkol, panjang tongkol, dan diameter tongkol, namun belum meningkatkan derajat kemanisan jagung manis, dan (3) pemberian arang sekam hingga dosis 1000 kg ha-1 belum mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis secara nyata.
Inventarisasi Serangga Hama dan Penyakit pada Berbagai Galur Tanaman Padi : Inventory of Insect Pests and Diseases in Various Rice Crops Lina Budiarti; Jaenudin Kartahadimaja; Miranda Ferwita Sari; Destieka Ahyuni; Ni Siluh Putu Nuryanti; Dulbari Dulbari; Hidayat Saputra
J-Plantasimbiosa Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v4i1.2561

Abstract

One of the limiting factors for increasing rice production is the level of pests and diseases that attack cultivated rice varieties. The purpose of this study was to determine the types of pests that attack several cultivated rice lines. This research was conducted in the Seed Teaching Farm of the Seed Technology Study Program, Department of Food Crops Cultivation, Lampung State Polytechnic. The research was carried out in August-December 2020. The treatment given was rice plant strains. The rice plant lines used in this study were assemblies of the Seed Technology Study Program at the State Polytechnic of Lampung, namely 14 New Type Rice Lines (PTB), namely Pandan Wangi (PW), Ciherang (CH), B1, B2, B3, B4, B7, D2, D3, F3, F4, H1, H4, K, and L2 with 2 superior varieties for comparison, namely Ciherang (CH) and Gilirang (Gil). Rice cultivation is done conventionally. Observations of plant pests and diseases were carried out at the age of the plant every 2 weeks after planting (WST) with an observation interval of 2 weeks. Observations were made by looking directly at 5 sample clusters. The pests found were Nilapharvata lugens, Sogatella furcifera, Lasus lanio, Cnaphalocrosis medinalis, Scirpophaga incertulas, Mice, Xanthomonas oryzae bacterial leaf blight. Keywords: Pests, Diseases, Rice Lines
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI VARIETAS CIHERANG PADA TIGA DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN DUA SISTEM TANAM Maria Viva Rini; Hindun Nur Haqiqie; Hidayat Saputra
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.296 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i3.1821

Abstract

Kebutuhan beras dari tahun ketahun terus meningkat, hal tersebut tidak diimbangi dengan produksi padi yang cukup. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi yaitu dengan pengaplikasian fungi mikoriza arbuskular (FMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi padi Varietas Ciherang pada berbagai dosis FMA dan dua sistem tanam. Penelitian disusun secara tunggal terstruktur berkelas dengan 6 perlakuan yang terdiri dari 4 ulangan yaitu d 0 s 1 (dosis FMA 0 spora per rumpun pada lahan tergenang), d 1 s 1 (dosis FMA 300 spora per rumpun pada lahan tergenang), d 2 s 1 (dosis FMA 600 spora per rumpun pada lahan tergenang), d 0 s 2 (dosis FMA 0 spora per rumpun pada lahan kering), d 1 s 2 (dosis FMA 300 spora per rumpun pada lahan kering), dan d 2 s 2 (dosis FMA 600 spora per rumpun pada lahan kering). Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan Uji Tukey. Pemisahan nilai tengah perlakuan dengan uji Ortogonal kontras 1% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) padi Varietas Ciherang yangditanam di lahan tergenang menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditanam di lahan kering, (2) pemberian FMA pada lahan tergenang dengan dosis 300 dan 600 spora per rumpun menghasilkan pengaruh yang tidak berbeda dibandingkan dengan tanaman tanpa inokulasi FMA, (3) pemberian FMA dosis 600 spora per rumpun menghasilkan pengaruh yang tidak berbeda dibandingkan dengan dosis 300 spora per rumpun, (4) pemberian FMA pada lahan kering dengan dosis 300 dan 600 spora per rumpun menghasilkan pertumbuhan padi Varietas Ciherang yang lebih baik dibandingkan tanpa inokulasi FMA yang ditunjukkan oleh variabel jumlah anakan dan persen infeksi akar (5) pemberian FMA dosis 600 spora per rumpun pada lahan kering menghasilkan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan 300 spora per rumpun yang ditunjukkan oleh variabel bobot gabah kering panen, bobot gabah kering giling, dan persen infeksi akar oleh FMA.
SELEKSI LIMA ISOLAT FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR UNTUK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN Maria Viva Rini; Kusuma Oka Pertiwi; Hidayat Saputra
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.417 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i3.1820

Abstract

Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) merupakan simbiosis antara fungi tertentu dengan akar tanaman dan memiliki kemampuan bersimbiosis hampir dengan 90% tanaman. FMA tidak memiliki inang yang spesifik, namun tingkat infektivitas dan efektivitasnya berbeda. Pemilihan jenis FMA yang tepat untuk kelapa sawit diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan isolat FMA yang terbaik untuk pembibitan kelapa sawit. Perlakuan disusun dalam rancangan perlakuan tunggaltidak terstruktur dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 (Kontrol), P1 (Glomus sp. isolat MV 10), P2 (Glomus sp. isolat MV 27), P3 (Gigaspora sp. isolat MV 17), P4 (Entrophospora sp. isolat MV 2), P5 (Entrophospora sp. isolat MV 29). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Kesamaan ragam antar perlakuan diuji dengan Uji Barlett. Kemenambahan data diuji dengan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi yaitu ragam perlakuan homogen dan data bersifat menambah, data dianalisis ragam. Pengujian beda nilai tengah antar perlakuan dilakukan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada selang kepercayaan Q 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FMA jenis Entrophospora sp. isolat MV 29 dan Glomus sp. isolat MV 27 merupakan FMA yang terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit dibandingkan dengan FMA lainnya dan tanpa FMA yang dilihat melalui nilai tengah jumlah daun sebesar 10,5 helai, nilai tengah bobot kering tajuk sebesar 30,7 g dan 29,2 g, nilai tengah diameter batang sebesar 3,98 cm dan 4,02 cm dan nilai tengah persen infeksi akar sebesar 82,9% dan 75,8%.