Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing di Usaha Dagang Heri Jaya Jenita Marbun, Novri; Hafrida, Elisa; Ronaldo, Edo
Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri) Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal ARTI: Aplikasi Rancangan Teknik Industri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.614 KB) | DOI: 10.52072/arti.v17i1.342

Abstract

UKM sering salah dalam menghitung biaya dari barang manufaktur yang mereka lakukan, seperti Usaha Dagang Heri Jaya hanya berfokus pada pembebanan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, tanpa memasukkan biaya overhead. [1] Usaha Dagang Heri Jaya adalah usaha kecil yang bergerak dalam usaha perabot rumah tangga yang menggunakan alumunium sebagai bahan baku utama. Produk yang dihasilkan yaitu rak piring, etalase kaca, lemari baju, kusen alumunium, wastafel dan jemuran baju. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing guna penentuan harga jual produk rak piring pada Usaha Dagang Heri Jaya. Untuk mengetahui harga pokok produksi guna penentuan harga jual produk maka penulis menggunakan metode Full Costing. Hasil dari pembahasan dan analisis penelitian perhitungan harga pokok produksi rak piring pada Usaha Dagang Heri Jaya menggunakan metode perusahaan sebesar Rp. 1.875.320,00/unit, dengan menggunakan metode full costing menjadi sebesar Rp. 1.896.019,00. Sehingga terdapat selisih harga pokok produksi yaitu sebesar Rp.23.593,00.
PEMANFAATAN ALAT PENGERING KERUPUK BAGI UMKM Marbun, Novri Jenita; Saputra, Juni; Wiroto, Noto; Indrawan, Surya; Rahmi, Hanifatul; Hafrida, Elisa; Yusrizal, Yusrizal; Azmi, Khairul
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/diklatreview.v8i3.2019

Abstract

Opak adalah kerupuk yang berbahan dasar ubi kayu dan ketela yang dikukus terlebih dahulu.Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Rumah Produksi Opak Kukus yang beralamat di Jl Perintis, Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan, Dumai Riau. Pengeringan opak kukus pada saat ini masih dilakukan secara konvensional, yaitu dilakukan di tempat terbuka dan bergantung dengan sinar matahari dijemur diatas pelepah daun kelapa. Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada UMKM Opak Kukus, dalam penelitian ini dibutuhkan teknologi tepat guna. Diharapkan dengan adanya perancangan dan demo alat pengering kerupuk tipe Meja membantu menjaga kualitas dan keamanan produk Opak Kukus yang dikonsumsi oleh masyarakat. Dengan proses pengeringan yang optimal, risiko kontaminasi dan kerusakan pada Opak Kukus dapat dikurangi, sehingga menghasilkan produk yang lebih aman dan berkualitas bagi konsumen. Alat Pengering Kerupuk Bagi UMKM didesain bentuk meja yang dapat dibuka dan dutup, mudah dibawa karena didesain menggunakan roda, hal ini dilakukan agar memberikan kenyamanan penggunanya memiliki pegangan tangan memiliki warna hitam dibagian kaki dan alas berwarna silver agar tidak mudah terlihat kotor dan bahan utamanya adalah plat dan besi ukuran tinggi 70 cm, lebar 70 cm, dan Panjang 120 dan dapat dibuka dengan Panjang 240 cm
Pengukuran Waktu Kerja Berbasis Stopwatch Time Study Dan Analisis Keselamatan Kesehatan Kerja Pada Pabrik Tahu Sukri Bukit Batrem Dumai Saputra, Juni; Hafrida, Elisa; Musri, Muhammad
Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri) Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal ARTI: Aplikasi Rancangan Teknik Industri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.781 KB)

Abstract

Sebagian besar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini masih berupa industri rumahan yang memiliki banyak keterbatasan dalam pengelolaan usaha salah satunya Usaha Dagang (UD) sukri yang bergerak di bidang pembuatan tahu Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan jenis industri ini yaitu masih belum efektifn dan efesiennya waktu pengerjaan sehingga meningkatnya biaya produksi, dan juga rendah nya kesadaran dalam keselamatan dan kesehatan kerja, seperti suhu ruangan yang terlalu panas dan lantai yang licin, sehingga bisa membuat terjadinya kecelakan pada pekerja yang bisa mempengaruhi produksi tahu. Berdasarkan dari permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian waktu baku pengerjaan proses pembuatan tahu dengan menggunakan metode Stopwatch Time Study dan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus pembuatan tahu dan Analisis Keselamatan Kesehatan Kerja dengan membuat tabel Job Safety Analysis. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis didapat bahwa waktu baku proses pembuatan tahu pada bagian perebusan adalah sebesar 507,03 detik per tong tahu dan terdapat beberapa bahaya seperti terkilir, terjepit, luka bakar, nyeri dan terpeleset dengan upaya pengendalian menggunakan sarung tangan, sepatu boot dan celemek
Analisis Postur Kerja Dalam Proses Pembuatan Tempe Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assessment (Studi Kasus Home Industry Tempe Pak Hanif) Hafrida, Elisa; Mesra, Trisna; Wiroto, Noto; Putri Riana , Eka
Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri) Vol. 20 No. 1 (2025): Jurnal ARTI: Aplikasi Rancangan Teknik Industri
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/arti.v1i20.1286

Abstract

Home industry tempe merupakan bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki peranan penting dalam perekonomian masyarakat. Namun, proses produksi yang melibatkan aktivitas fisik berulang dan postur kerja tidak ergonomis berpotensi menimbulkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat risiko postur kerja pada proses pembuatan tempe di Home Industry Tempe Pak Hanif dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan dokumentasi aktivitas kerja. Analisis menggunakan metode REBA menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas kerja berada pada tingkat risiko sedang hingga tinggi, terutama pada proses pencucian dan pengadukan kedelai. Hasil penilaian menyarankan perlunya tindakan korektif segera untuk mengurangi beban kerja dan meningkatkan keselamatan kerja. Rekomendasi yang diberikan meliputi perancangan ulang stasiun kerja, penyediaan alat bantu, serta pelatihan postur kerja yang benar