Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN STRATEGI PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN BERBASIS PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH) DI KOTA KUALA KAPUAS Harin Tiawon; Titiani Widati; Amiany
JURNAL TEKNIKA Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Kuala Kapuas sebagai Ibukota Kabupaten Kapuas merupakan sebuah kawasan permukiman dengan jalur transportasi utama menggunakan sungai sebelum kehadiran jalan trans Kalimantan. Dalam usia Kabupaten Kapuas yang memasuki 210 tahun, daerah tepian sungai yang semula merupakan pusat kegiatan kota mengalami degradasi serta penurunan kualitas lingkungan fisik serta air sungai. Permukiman kumuh disepanjang kawasan tepi atau bantaran sungai berpotensi menimbulkan masalah, seperti kepadatan bangunan yang tinggi, prasarana dan sarana yang masih minim, rawan terhadap bahaya banjir, longsor, kebakaran serta pembuangan sampah dan limbah rumah tangga yang sangat mencemari sumber daya air Sungai Kapuas. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan strategi penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan berbasis program KOTAKU di Kota Kuala Kapuas untuk meningkatkan kualitas permukiman kumuh dan pencegahan timbulnya kumuh baru. Program KOTAKU di Kelurahan Selat Hilir sebagai gambaran dari dua wilayah pelaksanaan NUSP. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, untuk menggambarkan hasil kegiatan KOTAKU sebagai program yang bergulir untuk mencapai efektivitas dalam perencanaan program KOTAKU sebagai kelanjutan proses pengentasan kawasan kumuh dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan pemerintah daerah sebagai nahkoda sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan. Strategi penanganan permukiman kumuh ini merupakan bagian dari antisipasi dampak perkotaan dari peningkatan fungsi kawasan menjadi pusat pertumbuhan dan guna merencanakan ruang kawasan permukiman yang lebih manusiawi kedepannya. Perumahan dan permukiman yang kurang terpadu, kurang terarah dan terencana, serta kurang memperhatikan kelengkapan prasarana dan sarana dasar seperti air bersih, sanitasi, sistem pengelolaan sampah, dan saluran pembuangan air hujan, akan cenderung mengalami degradasi kualitas lingkungan atau yang kemudian diterminologikan sebagai “Kawasan Kumuh.
KAJIAN STRATEGI PENINGKATAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERKOTAAN BERBASIS GOOD GOVERNANCE DI KOTA PALANGKA RAYA Harin Tiawon; Amiany; Titiani Widati
JURNAL TEKNIKA Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) hadir sebagai sebuah kebutuhan utama bagi masyarakat perkotaan yang setiap harinya kehidupannya dipenuhi dengan aktivitas rutin. Namun ketersediaan RTH kota yang dirasakan kurang, menjadikan RTH sebagai sesuatu yang langka, padahal terdapat berbagai macam peraturan yang dibuat pemerintah perihal keberadaan RTH tersebut. Publik merupakan sekumpulan orang-orang tak terbatas siapa saja, dan space atau ruang merupakan suatu bentukan tiga dimensi yang terjadi akibat adanya unsur-unsur yang membatasinya. Berdasarkan Keputusan Presiden No.32 tahun 1990, tentang pengelolaan kawasan lindung Bab I Pasal 1 ayat 7 menjelaskan bahwa tepian sungai seharusnya memiliki sempadan sungai yaitu kawasan sepanjang kiri kanan sungai , termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Namun pada kenyataan yang ada saat ini di lokasi penelitian di tepian Sungai Kahayan (DAS) Kahayan ini justru ditutupi oleh permukiman penduduk tanpa adanya Ruang Terbuka Hijau seperti yang diharuskan dalam peraturan tersebut. Metode maka penelitian ini menggunakan penelitian secara kualitatif. Dalam penelitian ini pada hakekatnya dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi lebih mendalam terhadap aspek fisik keberadaan Ruang Terbuka Hijau yang berada di Kota palangka Raya karena ternyata kota ini sudah tumbuh berkembang kawasan permukiman padat padahal sejak awalnya memang peruntukan tanah tepian sungai Kahayan merupakan jalur hijau. Kajian Strategi Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Berbasis Good Governance di Kota Palangka Raya menggunakan sinergi platform kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka mewujudkan ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, maka diberikan perhatian yang cukup terhadap keberadaan ruang terbuka publik, khususnya RTH di perkotaan.
Analysis Of Regional Acceptance Potentials From The Tourism Sector In West Kotawaringin, East Kotawaringin, And Palangka Raya City DAHLIA DAHLIA; HARIN TIAWON
Journal Magister Ilmu Ekonomi Universtas Palangka Raya : GROWTH Vol. 5 No. 2 (2019): Journal Magister Ilmu Ekonomi Universitas Palangka Raya,Journal Growth
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52300/grow.v5i2.2339

Abstract

This study aims to analyze and determine the potential revenue of the tourism sector on Regional Original Income in three regions, namely West Kotawaringin Regency, East Kotawaringin Regency, and Palangka Raya City. The data used is qualitative data and is also supported by quantitative data, the method used in this research is descriptive qualitative. Data analysis uses the contribution of tourism income to Regional Original Income, namely using an analysis of the contribution of PAD based on the classification of contribution criteria. The results of this study indicate that the different tourist characteristics between the three regencies/cities have their own tourist attractions. But the number of tourists visiting only come directly to the tourist attraction, so that previously the tourism industry was a source of income for the private sector and the region through restaurant taxes or hotel taxes, now the source of income from the tourism industry is less contributing to Regional Original Income
Agricultural Economic Sustainability with Support for Training Programs, Work Skills, Community Needs for Business Actors in Kalampangan, Central Kalimantan Harin Tiawon; Wiwin Zakiah
Indonesian Journal of Economic & Management Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): June 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ijems.v2i3.11157

Abstract

This study aims to evaluate the impact of training, work skills, and community needs on economic sustainability in the agricultural sector in Kalampangan, Central Kalimantan. A quantitative method was employed using a questionnaire as the data collection tool, distributed among farmers in the region. Validity and reliability tests were conducted to ensure the reliability of the research instrument. Multiple linear regression analysis using SPSS revealed that the three independent variables—training, work skills, and community needs—significantly influence economic sustainability. The findings indicate that an integrated approach combining training, skill enhancement, and addressing community needs can improve agricultural productivity and efficiency, ultimately supporting economic sustainability in Kalampangan. These results provide an empirical basis for designing more effective and sustainable programs in the agricultural sector. The study’s implications suggest that policymakers and stakeholders should prioritize holistic interventions that address both individual and community-level needs to achieve long-term economic sustainability in agriculture