Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EKSPLOITASI EKONOMI ATAS ETNIS UIGHUR OLEH PEMERINTAH TIONGKOK DENGAN PEMBERLAKUAN KERJA PAKSA DI PABRIK-PABRIK SWASTA DI TIONGKOK Purba, Daniel; Utari, Anak Agung Sri
Kertha Desa Vol 8 No 11 (2020)
Publisher : Kertha Desa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang aturan hukum pemberlakuan kerja atas etnis Uighur di pabrik-pabrik Xianjiang digolongkan sebagai kerja paksa, serta untuk mengetahui dan menganalisis tentang upaya mempekerjakan etnis Uighur di pabrik-pabrik Xianjiang yang masuk kualifikasi eksploitasi ekonomi. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Penelitian ini terdiri dari 3 bahan hukum, yakni bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang ketiganya dikumpulkan dengan Teknik studi dokumen. Seluruh bahan hukum selanjutnya dianilis dengan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa Pemerintah Tiongkok telah terindikasi melakukan tindakan kerja paksa bagi etnis minoritas Uighur atas dipekerjakannya mereka di pabrik-pabrik swasta yang berafiliasi dengan pemerintah dengan pengawasan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang kuat sehingga eksploitasi atas dasar ekonomi juga pasti terjadi di antara tindakannya tersebut, atas dasar itu lah Pemerintah Tiongkok dan pelaku usaha atas pabrik yang bersangkutan bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang dilakukannya atas etnis Uighur. Kata Kunci: Eksploitasi Ekonomi, Etnis Minoritas Uighur, Kerja Paksa. ABSTRACT This study aims to find out and analyze the legal rules of enforcing work for ethnic Uighurs in Xianjiang factories classified as forced labor, and to find out and analyze the efforts to employ ethnic Uighurs in Xianjiang factories who qualify for economic exploitation. The research method used is a normative research method with a statutory approach and a conceptual approach. This research consisted of 3 legal materials, namely primary, secondary, and tertiary legal materials, all of which were collected using document study techniques. All legal materials were subsequently analyzed using qualitative methods. Based on the results of this study, it can be concluded that the Chinese government has indicated that it has committed acts of forced labor for ethnic Uighur minorities for their employment in private factories affiliated with the government with strong supervision and violations of human rights so that exploitation on an economic basis is also certain to occur Among these actions, it is on that basis that the Chinese Government and the business actors of the factory are fully responsible for everything they do for ethnic Uighurs. Keywords: Economic Exploitation, Uighur Ethnic Minority, Forced Labor.
UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SIMPANAN ANGGOTA OLEH KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) Purba, Daniel
Badamai Law Journal Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Program Magister Hukum Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32801/damai.v8i2.15974

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini untuk mengetahui pengaturan dan perlindungan hukum terhadap dana anggota pada koperasi yang bermasalah. Mengenai penulisan dalam artikel ini, penulis disini menggunakan pendekatan perundang-undangan serta komparatif dengan metode penelitian hukum normatif. Hasil penelitian meyimpulkan bahwa hingga saat ini masih belum terdapat pengaturan yang menjelaskan lebih rinci mengenai perlindungan hukum terhadap dana anggota koperasi yang bermasalah, Sehingga perlu adanya pembentukan Lembaga baru beserta dengan pengaturannya. Jika di bandingkan dengan Lembaga Penjamin Simpanan pada Perbankan, LPS Perbankan disini merupakan badan hukum yang pembentukkannya berdasarkan pada UU no. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Simpan Pinjam, dan LPS disini memiliki fungsi untuk melakukan penyelesaian serta menangani bank gagal dan berfokus pada bidang perbankan saja. LPS disini tidak dapat dibentuk dikarenakan tidak sesuai dengan nilai-nilai koperasi. Pemerintah dapat membentuk suatu lembaga baru yang sesuai asas, nilai maupun tujuan koperasi dan memberikan perubahan terhadap UU Perkoperasian yang berlaku saat ini
HIEROPHANY KEAGAMAAN DI RUANG DIGITAL Purba, Daniel
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol. 21 No. 01 (2025)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.v21i01.6105

Abstract

Tulisan ini mengeksplorasi peran media digital yang telah berkembang dari awal penggunaannya dalam praktik keagamaan hingga menciptakan ruang sakral baru yang mempengaruhi pengalaman dan perasaan spiritual umat beragama. Selain itu, tulisan ini juga menunjukkan bahwa media digital sangat membantu dalam mencapai tujuan-tujuan dari keagamaan tradisional. Dalam pendekatannya, tulisan ini menggunakan teori hierophany Mircea Eliade untuk menganalisis bagaimana media digital memediasi pengalaman sakral dengan menunjukkan dialektika yang terjadi antara yang sakral dan yang profan. Metode kualitatif berbasis analisis literatur digunakan untuk mengeksplorasi pergeseran makna media digital dari sakral ke profan dan kembali menjadi sakral melalui adopsi teknologi seperti internet dan kecerdasan buatan dalam praktik keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media digital memperkaya identitas keagamaan yang lebih inklusif, membentuk komunitas virtual yang cair namun tetap memelihara nilai-nilai spiritual, serta memperluas otoritas religius dengan menggabungkan tradisi dan inovasi teknologi di dalamnya. Hierophany digital menghadirkan ruang religius yang memungkinkan pengalaman spiritual tetap relevan dan personal dalam konteks modern. Media digital tidak hanya mendukung praktik tradisional tetapi juga merevolusi hubungan manusia dengan yang sakral, memperkuat solidaritas spiritual, dan menciptakan integrasi baru antara sakralitas dan realitas profan di era teknologi. Kata kunci: agama; media digital; hierophany; teknologi; sakral; profan   This paper explores the role of digital media, which has evolved from its initial use in religious practices to creating new sacred spaces that influence the spiritual experiences and feelings of religious adherents. Furthermore, it demonstrates that digital media significantly supports the objectives of traditional religions. Using Mircea Eliade's theory of hierophany, this study analyzes how digital media mediates sacred experiences by highlighting the dialectics between the sacred and the profane. A qualitative method based on literature analysis is employed to investigate the shift in the meaning of digital media from sacred to profane and back to sacred through the adoption of technologies such as the internet and artificial intelligence in religious practices. The findings reveal that digital media enriches religious identity in a more inclusive manner, forms fluid virtual communities while preserving spiritual values, and expands religious authority by integrating tradition and technological innovation. Digital hierophany introduces religious spaces that enable spiritual experiences to remain relevant and personal in modern contexts. Digital media not only supports traditional practices but also revolutionizes human relationships with the sacred, strengthens spiritual solidarity, and creates new integrations between sacredness and profane realities in the technological era.   Keyword: religion; digital media; hierophany; technology; sacred; profane