Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ATASAN DAN STRES KERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI OLEH IBU PEKERJA DI KECAMATAN MALALAYANG Tandaju, Dita A.; Doda, Diana V.; Asriffudin, Afnal
KESMAS Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan sumber gizi yang terbaik bagi bayi dibawah usia tiga tahun. Cakupan pemberian ASI di Sulawesi Utara tahun 2019 sebanyak 50,9% dan masih jauh dari target Indonesia yaitu sebanyak 80%. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana hubungan dukungan atasan dan stress kerja dengan pemberian ASI oleh ibu pekerja di Kecamatan Malalayang. Dalam penelitian mamakai penelitian survey analitik  dengan memakai desain penelitian cross sectional study. Populasi ialah ibu pekerja yang memiliki bayi. Sampel yang diambil berjumlah 100 ibu pekerja yang memberikan ASI. Analisis data menggunakan uji chi square (p = 0,05). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan dukungan atasan dengan pemberian ASI  ibu pekerja di Kecamatan Malalayang (ρ = 0,032), ada hubungan stres kerja dan pemberian ASI di Kecamatan Malalayang (p = 0,024). Kesimpulan dalam penelitian ini ialah adanya hubungan antara dukunga atasan terhadap pemberian ASI oleh ibu pekerja dan tidak adanya hubungan antara stress kerja terhadap pemberian ASI oleh ibu pekerja. Kata Kunci: Dukungan Atasan, Stres Kerja, Pemberian ASI ABSTRACTBreast milk is the best source of nutrition for infants under the age of three. Coverage of milk gained in north Sulawesi  in 2019  by 50,9% and still far from Indonesia's target of 80%. The purpose of this study is to find out how the relationship of superior support and work stress with breastfeeding to working mothers in Malalayang Subdistrict. In this study, I used analytical survey research using cross sectional study design. The population is working mothers who have babies. The samples taken amounted to 100 working mothers who gave breast milk. Analyze the data using the chi square test (p = 0.05). The results showed there is a relationship of superior support with the breastfeeding of working mothers in Malalayang Subdistrict (ρ = 0.032), there is a relationship of work stress and breastfeeding in Malalayang Subdistrict (p = 0.024). The conclusion of this study is that there is a relationship between the support of superiors towards breastfeeding by working mothers and the absence of a relationship between work stress to breastfeeding by working mothers. Keywords: Superiors Support, Job Stress, Breastfeeding 
Training Of Posbindu Cadres In early detection Of Non Communicable Disease: Training Of Posbindu Cadres In Early Detection Of Non Communicable Disease Kolibu, Febi Kornela; Maino, Irny; Tewal, Florensia; Asriffudin, Afnal
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 6 No. 3 (2024): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v6i3.58492

Abstract

Indonesia is experiencing problems in the health sector, including increasing cases of non-communicable diseases. Non-communicable diseases occur due to various risk factors, such as smoking habits, drinking alcohol, rarely eating fruit and vegetables, rarely doing physical activity, consuming excess sugar and salt. The Indonesian government has launched the Integrated Development Post (Posbindu) program for non-communicable diseases as a concrete form of controlling non-communicable diseases. The Tempok Selatan Village Government has established Posbindu but in its implementation it has not been actively implemented, cadres only carry out posyandu for the elderly. The aim of implementing the activity is to provide training for Posbindu cadres to increase the knowledge and activeness of Posbindu cadres in implementing Posbindu and detecting non-communicable diseases. The method of implementing activities is by providing material, practice, discussion, pre-test and post-test. The results of activities for Cadre knowledge during the pre-test were in the good category, only 50% and after the pre-test it increased to 100%. In the skills of carrying out examinations, measurements and counseling there is an increase in skills. In conclusion, there was an increase in cadres' knowledge and skills after  training. ABSTRAK Indonesia mengalami permasalahan dalam bidang kesehatan diantaranya peningkatan kasus penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular terjadi   akibat   berbagai   faktor risiko,  seperti kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, jarang makan buah dan sayur, jarang   melakukan   aktivitas   fisik,   konsumsi gula   dan   garam   berlebih. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan  program Pos  Binaan  Terpadu (Posbindu) penyakit tidak menular sebagai  wujud nyata  bentuk pengendalian penyakit tidak menular. Pemerintah Desa Tempok Selatan telah membentuk Posbindu tapi dalam pelaksanaannya belum aktif dilaksanakan, kader hanya melaksanakan posyandu Lanjut usia. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah memberikan pelatihan bagi kader Posbindu untuk meningkatkan pengetahuan dan keaktifan Kader Posbindu dalam melaksanakan Posbindu dan mendeteksi penyakit tidak menular. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan memberikan materi, Praktek, diskusi, pre test dan post test. Hasil kegiatan untuk pengetahuan Kader pada saat pre test kategori baik hanya 50% dan sesudah pre meningkat menjadi 100%. Dalam ketrampilan melakukan pemeriksaan, pengukuran dan konseling terdapat peningkatan ketrampilan. Kesimpulan, terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Kader setelah mendapatkan pelatihan.