Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Training Of Posbindu Cadres In early detection Of Non Communicable Disease: Training Of Posbindu Cadres In Early Detection Of Non Communicable Disease Kolibu, Febi Kornela; Maino, Irny; Tewal, Florensia; Asriffudin, Afnal
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 6 No. 3 (2024): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v6i3.58492

Abstract

Indonesia is experiencing problems in the health sector, including increasing cases of non-communicable diseases. Non-communicable diseases occur due to various risk factors, such as smoking habits, drinking alcohol, rarely eating fruit and vegetables, rarely doing physical activity, consuming excess sugar and salt. The Indonesian government has launched the Integrated Development Post (Posbindu) program for non-communicable diseases as a concrete form of controlling non-communicable diseases. The Tempok Selatan Village Government has established Posbindu but in its implementation it has not been actively implemented, cadres only carry out posyandu for the elderly. The aim of implementing the activity is to provide training for Posbindu cadres to increase the knowledge and activeness of Posbindu cadres in implementing Posbindu and detecting non-communicable diseases. The method of implementing activities is by providing material, practice, discussion, pre-test and post-test. The results of activities for Cadre knowledge during the pre-test were in the good category, only 50% and after the pre-test it increased to 100%. In the skills of carrying out examinations, measurements and counseling there is an increase in skills. In conclusion, there was an increase in cadres' knowledge and skills after  training. ABSTRAK Indonesia mengalami permasalahan dalam bidang kesehatan diantaranya peningkatan kasus penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular terjadi   akibat   berbagai   faktor risiko,  seperti kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, jarang makan buah dan sayur, jarang   melakukan   aktivitas   fisik,   konsumsi gula   dan   garam   berlebih. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan  program Pos  Binaan  Terpadu (Posbindu) penyakit tidak menular sebagai  wujud nyata  bentuk pengendalian penyakit tidak menular. Pemerintah Desa Tempok Selatan telah membentuk Posbindu tapi dalam pelaksanaannya belum aktif dilaksanakan, kader hanya melaksanakan posyandu Lanjut usia. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah memberikan pelatihan bagi kader Posbindu untuk meningkatkan pengetahuan dan keaktifan Kader Posbindu dalam melaksanakan Posbindu dan mendeteksi penyakit tidak menular. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan memberikan materi, Praktek, diskusi, pre test dan post test. Hasil kegiatan untuk pengetahuan Kader pada saat pre test kategori baik hanya 50% dan sesudah pre meningkat menjadi 100%. Dalam ketrampilan melakukan pemeriksaan, pengukuran dan konseling terdapat peningkatan ketrampilan. Kesimpulan, terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Kader setelah mendapatkan pelatihan.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA SEKS PRA NIKAH PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 KAWANGKOAN Jusuf, Nurlela; Adam, Hilman; Maino, Irny
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48539

Abstract

Perilaku seksual berisiko tidak hanya menimbulkan dampak serius pada kesehatan fisik seperti infeksi menular seksual (IMS) dan kehamilan yang tidak diinginkan, tetapi juga memberikan efek psikologis dan sosial yang signifikan, seperti gangguan kesehatan mental dan stigma sosial. Rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi tingginya angka perilaku seksual berisiko di kalangan remaja. Peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap dapat menjadi langkah awal yang efektif untuk mencegah perilaku seksual berisiko di kalangan remaja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang bahaya seks pra nikah pada peserta didik SMA Negeri 1 Kawangkoan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2025. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu sebanyak 564 peserta didik Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar peserta didik yaitu sebanyak 48 (8,5%)pengetahuan yang kurang baik mengenai seks pra nikah. Sebagian besar peserta didik memiliki sikap kurang baik terkait seks pra nikah yaitu sebanyak 539 (96,6%) dan 25 (4,4%) peserta didik memiliki sikap yang cukup.