p-Index From 2020 - 2025
1.006
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Kurniawati, Hesty Anita
Departemen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Desain Kapal Transportasi Wisata Antar Pulau dengan Bahan Bakar Hibrida di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau Suryanto, Ryan Dilla Maynasha; Kurniawati, Hesty Anita; Putra, Erzad Iskandar
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i2.115989

Abstract

Kepulauan Anambas merupakan salah satu kepulauan eksotis yang sempat mendapat pengakuan dari CNN pada tahun 2012 sebagai pulau tropis terindah se-Asia. Namun, permasalahan yang ada adalah transportasi menuju pulau-pulau produktif masih menggunakan perahu motor sederhana sekali jalan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan transportasi yang mempermudah pendatang untuk berwisata tak lupa juga memperhatikan kelestarian lingkungan di Kepulauan Anambas, seperti mengurangi pemakaian mesin yang menghasilkan emisi dan beralih pada teknologi alternatif ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi penggunaan kapal konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil dan digantikan dengan bahan bakar hibrida yang mengkombinasikan diesel oil dengan Hydrogen Fuel Cell yang langsung diproduksi on-board dari air laut serta menciptakan transportasi wisata antar pulau yang sekaligus menjadi sarana berwisata bagi wisatawan. Desain kapal yang dihasilkan memenuhi analisis teknis yang meliputi stabilitas, trim, dan freeboard. Kapal didesain memiliki 44 orang penumpang, 6 orang crew, dengan ukuran utama Panjang (Lpp): 23 m; Lebar (B): 6 m; Tinggi (H): 3 m; Sarat (T): 1.7 m; Kecepatan (Vs): 8 knot dengan rute pulau Tarempa dan pulau Palmatak. Tiket yang ditawarkan dengan dua jenis yaitu, high season seharga Rp325.000 dan low season seharga Rp250.000 dengan lama perjalanan selama 1.5 jam. Didapatkan hasil perhitungan kelayakan investasi dengan nilai net present value (NPV) yaitu Rp3.966.030.264 nilai internal rate return (IRR) yaitu 19%, dan payback period selama 4 tahun 3 bulan 8
Desain Floating Fish Farm And Restaurant di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten Aru Pratama, Ariel Hilman; Kurniawati, Hesty Anita
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i1.136616

Abstract

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung merupakan KEK pariwisata sehingga pembangunannya ditujukan untuk meningkatkan ekonomi dan pariwisata nasional. Pembangunan peternakan ikan laut dan restoran menjadi objek yang sangat membantu untuk meningkatkan ekonomi dan pariwisata nasional. Karena peternakan ikan dapat membantu meningkatkan produksi ikan secara nasional dalam kondisi musim panceklik dan restoran menjadi daya tarik wisata kuliner yang bersifat luwes dalam menyuguhkan hiburan bagi wisatawan. KEK Tanjung Lesung telah memiliki masterplan dengan banyak proyek yang akan dibangun, di mana tidak tersedia lahan untuk membangun peternakan ikan laut dan restoran. Maka dari itu, peternakan ikan laut dan restoran akan dibangun secara terapung. Dari kuesioner yang telah disebar kepada masyarakat, maka ditentukan fasilitas floating dan payload luasan pada floating fish farm and restaurant seluas 2075 . Dengan mengambil rata-rata jumlah penumpang berdasarkan kuesioner yang telah dilakukan, maka ditentukan pengunjung floating fish farm and restaurant yaitu sebanyak 60 orang dengan 20 orang kru. Ukuran utama yang memenuhi kriteria untuk floating fish farm and restaurant adalah LoA = 60 m; Lpp = 58,7 m; B = 16 m; H = 4,5 m, T = 3.3 m. Analisis teknis yang dilakukan berupa perhitungan berat, perhitungan trim, perhitungan stabilitas, perhitungan freeboard, dan corotion rate. Kemudian, dilakukan desain Rencana Garis, Rencana Umum, Perencanaan Keselamatan, dan Model 3D. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis ekonomis dengan total biaya pembangunan senilai Rp 35.297.159.152, dengan biaya operasional sebesar Rp 5.880.277.876/tahun. Dilakukan perhitungan dan didapatkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 17,365,766,772, Internal Rate of Return (IRR) senilai 19%, dan payback period selama 5 tahun 0 bulan 28 hari.
Desain Floating Restauant dengan Underwater Sightseeing untuk Menunjang Pariwisata di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara W, Muh. Kukuh Satrio Utomo; Kurniawati, Hesty Anita
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i1.142579

Abstract

Wakatobi merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara dan ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Unggulan berdasarkan Perpres No. 3 Tahun 2016. Wakatobi memiliki beberapa tempat wisata yang dapat dikunjungi serta terkenal dengan keindahan bawah laut. Terletak di Taman Nasional Wakatobi, terdapat 750 dari total 850 karang atol di seluruh dunia. Selain itu, Wakatobi memiliki beberapa kuliner yang menjadi ciri khas. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menawarkan desain floating restaurant yang dapat menunjang pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Wakatobi. Floating restaurant didesain untuk menikmati makanan khas Wakatobi sambil menikmati keindahan bawah laut Wakatobi. Payload luasan yang didesain sebesar 1506.4 m2 untuk 60 orang pengunjung dan 28 orang crew. Setelah melakukan analisis teknis didapatkan ukuran utama floating restaurant yaitu LOA : 40 m; B : 16 m; H : 5.4 m; dan T : 3.2 m. Kemudian dilanjutkan dengan mendesain Lines Plan, General Arrangement, Safety Plan, model 3D serta Zinc Anode Arrangement. Material underwater sightseeing yang digunakan adalah acrylic dengan berat total sebesar 16.49 ton. Floating restaurant dibangun dengan biaya pembangunan sebesar Rp 26,317,396,469.47 dan biaya operasional Rp16,227,814,712. Hasil perhitungan kelayakan investasi didapatkan untuk nilai Net Present Value (NPV) Rp 49,168,782,351.92, nilai Internal rate return (IRR) 36%, dan payback period selama 4 Tahun 1 Bulan 0 Hari.
Desain Gelanggang Olahraga Terapung Serbaguna di Sungai Musi, Palembang Sakti, Nusa Bima; Kurniawati, Hesty Anita; Kurniawati, Hesty Anita; Utama, Danu
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 2 (2024): IN PRESS (Artikel masih bisa bertambah)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i2.146766

Abstract

Olahraga adalah bagian integral dari masyarakat Indonesia. Olahraga tidak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga membantu agar tetap sehat, melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, dan mengurangi stres. Olahraga dan kesehatan sangat terkait satu sama lain. Menurut Undang-Undang RI nomor 11 tahun 2022, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan, pengelolaan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga. Namun, fasilitas olahraga tidak tersebar merata di Palembang, Sumatera Selatan. Palembang juga merupakan kota tertua di Indonesia yang memiliki beragam seni dan budaya. Maka, dalam Tugas Akhir ini akan dibahas Gelanggang Olahraga Terapung Serbaguna sebagai sarana olahraga bagi masyarakat serta dapat memfasilitasi berbagai macam kegiatan seperti kesenian dan hiburan yang diharapkan dapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung, hal ini dapat membantu meningkatkan daya tarik wisata di kota Palembang. Desain ini dilakukan dengan beberapa langkah yang meliputi desain lapangan olahraga dan tribun penonton yang sesuai dengan peraturan, survei langsung ke GOR pembanding, menentukan lokasi penempatan, dan analisis teknis. Hasil dari desain gelanggang olahraga terapung ini adalah berupa pontoon dan memiliki ukuran utama LOA: 70 m, B: 21 m, H: 8 m, T: 4.2 m. Kapasitas sebesar 720 orang dengan 700 pengunjung dan 20 orang awak. Kemudian dilanjutkan dengan mendesain Rencana Garis, Rencana Umum, Perencanaan Keselamatan, dan Model 3D. Pada Tugas Akhir ini juga dilakukan analisis ekonomis dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 35,845,306,312 dengan biaya operasional sebesar Rp 6,802,518,424 Selain itu, dilakukan juga perhitungan revenue dan didapatkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 35,999,957,054, Internal Rate of Return (IRR) senilai 25%, dan Payback Period selama 4 Tahun 6 Bulan.
Desain Catamaran Trash Skimmer Boat dengan Sistem Propulsi Elektrik untuk Mengatasi Pencemaran di Sungai Musi, Sumatera Selatan Kusumawardani, Bella Rosanti; Kurniawati, Hesty Anita
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.152818

Abstract

Sungai Musi, sebagai aset penting dan sumber kehidupan masyarakat Palembang, Sumatera Selatan, mengalami ancaman serius akibat pencemaran yang disebabkan oleh sampah plastik dan limbah padat. Keadaan ini tidak hanya merugikan ekosistem sungai, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat yang bergantung pada Sungai Musi sebagai sumber air. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis teknis mengenai desain trash skimmer boat sebagai solusi dalam menangani masalah pencemaran di Sungai Musi. Skimmer boat ini diharapkan dapat secara efektif membersihkan sungai dari sampah plastik dan mikroplastik yang merugikan ekosistem sungai dan kesehatan masyarakat. Dengan memanfaatkan propulsi elektrik, skimmer boat ini diharapkan dapat beroperasi secara efisien dengan dampak lingkungan yang minimal. Selain itu, pemilihan lambung katamaran menjadi pertimbangan penting karena memberikan stabilitas lebih tinggi dan geladak yang lebih luas, sehingga meningkatkan stabilitas, kemudahan pengendalian, dan efektivitas operasional. Kapal ini dilengkapi conveyor untuk mengumpulkan sampah yang berada di sungai serta filter untuk mengumpulkan mikroplastik. Payload dari desain kapal ini sebesar 12.25 ton. Berdasarkan perhitungan analisis teknis dari trash skimmer boat ini, diperoleh ukuran utama: Panjang (Lpp) = 11 m; Lebar (B) = 5 m; Tinggi (H) = 1.75 m; Sarat (T) = 1,2 m; dan Kecepatan (Vs) = 3.85 knot. Setelah ukuran utama ditentukan, dibuat Gambar Rencana Garis, Gambar Rencana Umum, Model 3D, dan wiring diagram untuk propulsi elektrik. Estimasi biaya pembangunan kapal ini adalah Rp1,298,595,936, dengan estimasi biaya operasional tahunan sebesar Rp298,307,377.
Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) menjadi Self-Propelled Split Hopper Barge (SPSHB) Silalahi, Dias; Kurniawati, Hesty Anita; Utama, Danu
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.152821

Abstract

Pembatasan operasional Landing Craft Tank (LCT) menjadi kapal penyebrangan tertuang pada Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. SK 885/AP.005/DRJD/2015 yang dikeluarkan pada tanggal 15 Maret 2015, menyebabkan maraknya konversi LCT menjadi jenis kapal lain, salah satunya menjadi split hopper barge yang berfungsi untuk mengangkut pasir atau lumpur. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mebuat desain modifikasi konversi LCT menjadi Self-Propelled Split Hopper Barge (SPSHB) yang terdiri dari modifikasi ruang muat dan modifikasi forecastle deck. SPSHB hasil konversi dianalisis berdasarkan ketentuan memanjang kapal yang disesuaikan dengan rules BKI, pemeriksaan freeboard yang memenuhi peraturan Garis Muat Indonesia, dan stabilitas kapal yang harus memenuhi ketentuan IMO. Penggambaran ulang (redrawing) terhadap data yang dikumpulkan juga dilakukan pada pengerjaan modifikasi kapal LCT menjadi SPSHB pada tugas akhir, setelah melakukan penggambaran ulang dilaksanakan permodelan lambung kapal menggunakan aplikasi. Modifikasi terhadap ruang muat dan forecastle deck dilakukan dalam konversi kapal, akhirnya akan dilakukan pemeriksaan kekuatan memanjang dan stabilitas kapal untuk mengetahui apakah kapal yang dikonversi memenuhi aturan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh tegangan maksimum sebesar 367,56 kg/cm2, tinggi freeboard minimum adalah 0,352 meter, dan stabilitas kapal setelah konversi telah sesuai dengan aturan IMO. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan konversi dari LCT menjadi SPSHB adalah sebesar Rp1.481.748.743,00.